Sudah setahun berlalu semenjak Covid-19 pertama kali dilaporkan ada pada Desember 2019 silam [1]. Di Indonesia sendiri, kasus pertama Covid-19 ini dikonfirmasi terjadi pada awal Maret 2020 [2]. Dengan demikian, sudah lebih dari sembilan bulan lamanya Indonesia dilanda pandemi. Di sisi lain, data statistik terus menunjukkan kenaikan jumlah pasien yang signifikan dari hari ke hari [3]. Padahal, masyarakat sudah dibekali pengetahuan mengenai protokol kesehatan saat pandemi. Hal ini bisa jadi menunjukkan adanya rasa tak acuh masyarakat terhadap protokol kesehatan, bahkan terhadap Covid-19 itu sendiri. Permasalahan ini merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, mengingat perkembangbiakan virus terjadi melalui penularan dari individu ke individu maupun kelompok lain. Diperlukan sebuah media edukasi yang lebih mantap dan realistis, mengenai dampak dari infeksi Covid-19 terhadap setiap individu masyarakat.

Dengan mengusung permasalahan di atas, penelitian ini menawarkan sebuah inovasi baru untuk media edukasi Covid-19. Inovasi ini menghadirkan suatu video game simulasi online bertemakan survival, di mana pemain harus bertahan hidup selama pandemi selayaknya di kehidupan nyata. Pada game ini, pemain hanya perlu beraktifitas seperti biasa (makan, tidur, kerja, bersosialisasi, dsb) selama 168 jam penuh. Selama itu pula pemain harus bisa menghindari infeksi Covid-19 dan bertahan hidup hingga permainan selesai. Pemain akan dibekali buku petunjuk berisi protokol kesehatan yang disesuaikan dengan peraturan asli. Dengan demikian, pemain akan benar-benar belajar mengenai protokol kesehatan sekaligus melakukan physical distancing secara menyenangkan. Karena video game ini online, maka pemain bisa bersosialisasi secara nyata dan on-time dengan pemain lain. Para pemain pun akan terhindarkan dari rasa jenuh dan stres, karena tetap bisa bermain bersama tanpa perlu bertatap muka.

Covid-19; Protokol Kesehatan; Online Video Game; Simulasi; Survival.

Video game menjadi media utama dalam memberikan edukasi dikarenakan adanya luaran positif yang dihasilkan. Game mengharuskan pemain untuk berpartisipasi aktif, sehingga materi yang ada di dalamnya akan lebih mudah untuk diintegrasikan dengan proses berpikir [4]. Selain itu, adanya rasa ketertarikan terhadap game (metode simulasi) akan memperdalam minat dan konsentrasi pemain untuk belajar [5]. Yang tidak kalah penting, fungsi awal dari game itu sendiri adalah sebagai media hiburan untuk menghindarkan pemain dari rasa stres [6]. Hal ini sangat penting, mengingat kesehatan mental adalah harta yang berharga di waktu pandemi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Admin, “Covid-19: Virus corona diduga sudah menyebar sebelum pertama kali dilaporkan di China pada Desember 2019”, BBC News Indonesia, 5 Desember 2020, [Online]. Tersedia: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55197612 [Diakses: 1 Januari 2021].

[2] E. Pranita, “Diumumkan Awal Maret, Ahli: Virus Corona Masuk Indonesia Dari Januari”, Kompas.com, 11 Mei 2020, [Online]. Tersedia: https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/11/130600623/diumumkan-awal-maret-ahli–virus-corona-masuk-indonesia-dari-januari [Diakses: 1 Januari 2021].

[3] Admin, “Peta Sebaran”, KPCPEN, 1 Januari 2021, [Online]. Tersedia: https://covid19.go.id/peta-sebaran [Diakses: 1 Januari 2021].

[4], [5] J. M. Randel, B. A. Morris, C. D. Wetzel, dan B. V. Whitehill, “The Effectiveness of Games for Educational Purposes: A Review of Recent Research”, Simulation & Gaming. 1992;23(3):261-276. doi:10.1177/1046878192233001

[6] K. Surbakti, “Pengaruh Game Online Terhadap Remaja”, Jurnal Curere, vol. 01, no. 01, p. 35, Apr. 2017.