Jika membicarakan kuliner nusantara memang tidak akan ada habisnya. Namun pada pembahasan kali ini, penulis ingin membahas salah satu Boardgame yang menurut penulis memiliki nilai edukatif. Boardgame ini berjudul “Waroong Wars”.

Warong Wars merupakan Cardgame yang membahas kuliner nusantara, secara spesifik Jawa Timur. Nantinya pemain akan memainkan peran sebagai pemilik warung yang berlomba-lomba menyajikan menu makanan sebanyak mungkin. Nantinya permainan ini terdiri dari 2 fase, fase belanja dan fase memasak. Fase pertama adalah fase belanja, fase ini merupakan fase yang harus dilewati oleh pemain untuk mengumpulkan bahan untuk membuat masakan. Fase Kedua adalah fase memasak, fase dimana pemain menyajikan makanan kepada pelanggan untuk memperoleh poin sebanyak mungkin.

Makanan tradisional memang erat kaitannya dengan makanan rumahan. Maka dari itu jika kita tarik benang merah dari diua hal tersebut dapat diketahui bahwa makanan masyarakat indonesia kerap menyajikan dan menyantap makanan tradisional dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dirumah maupun di luar rumah. Hal ini telah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama, tidak lain karena makanan tradisional umumnya dibuat dengan menggunakan berbagai rempah-rempah yang kaya akan gizi baik.

Dikutip dari tribunnews.com, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan RI, dr. Fidiansjah Sp.KJ pernah berkata “Memasukan gizi itu memengaruhi hormon terbentuk karena kalau yang masuk tidak bagus yang dihasilkan juga tidak bagus”. Bertepatan denga pandemi seperti saat ini, dr. Fidiansjah menyarankan agar menambah dengan asupan buah-buahan untuk kesehatan tubuh. “Makan gizi seimbang dan bagus dalam hal ini buah-buahan itu input dengan vitamin C,” tambah dr. Fidiansjah.

Dengan memakan makanan tradisional,kita tidak hanya melestarikan budaya lokal, namun juga telah memilih gaya hidup sehat. Terdapat beberapa jenis penelitian yang menyatakan bahwa terlalu sering mengkonsumsi jenis makanan cepat saji dappat menimbu penyakit yang dapat berakibat fatal dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan memakan JunkFood akanan tradisional dinilai jauh lebih sehat, karena JunkFood merupakan makanan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Kolesterol, Diabetes, Penyakit jantung, Gangguan ginjal, Kerusakan Hati, dsb.

Hal ini dapat terjadi karena JunkFood memiliki bermacam-macam kandungan berbahaya didalamnya, seperti minyak berlebih yang dapat menyebabkan kolesterol, lemak jahat yang dapat merusak kerja jantung, natrium yang dapat merusak kerja ginjal, kemudian penyedap rasa, dsb.

Kepala  BPNB D.I.Yogyakarta, Dra. Zaimul Azzah, MHum., menyampaikan pentingnya makanan tradisional diberikan tempat untuk tampil di tempat-tempat yang strategis seperti mal, agar keberadaannya semakin dikenal dengan harapan agar tetap ada dan kelak dapat mendunia, seperti misal rendang yang sudah banyak dikenal sampai ke mancanegara.

Dari sini dapat penulis ambil kesimpulan bahwa, boardgame kali ini (Waroong Wars) merupakan salah satu media interaktif yang unik untuk mengenalkan dan melestarikan makanan khas jawa timur, sekaligus mengajak pemainnya untuk belajar mengerti makanan tradisional dan cara membuatnya. Dengan harapan dapat memperdalam keterikatan antara masyarakat dengan makanan tradisional agar masyarakat dapat hidup lebih sehat.

[1] Vagansza and V. Belladino, “Waroong Wars 2nd Edition: Mencicipi Kuliner Jawa Timur Lewat Card Game [Review],” Boardgame.id | Info terbaru board game Indonesia & dunia, 27-Jan-2020. [Online]. Available: https://boardgame.id/waroong-wars-2-review/. [Accessed: 12-Oct-2020].

[2] A. T. Billy, “Perhatikan Makanan Anda Saat di Rumah Saja, Jika Tak Bergizi Picu Stres,” Tribunnews.com, 07-May-2020. [Online]. Available: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/07/perhatikan-makanan-anda-saat-di-rumah-saja-jika-tak-bergizi-picu-stres. [Accessed: 12-Oct-2020].

[3] Superadmin, “Ketahui Bahaya Terlalu Sering Mengonsumsi Junk Food,” Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 10-Sep-2018. [Online]. Available: https://promkes.kemkes.go.id/ketahui-bahaya-terlalu-sering-mengonsumsi-junk-food. [Accessed: 12-Oct-2020].

[4] D. Kabupaten Buleleng, “Dampak Buruk Junk Food untuk Kesehatan Tubuh,” Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, 12-Feb-2019. [Online]. Available: https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/dampak-buruk-junk-food-untuk-kesehatan-tubuh-94. [Accessed: 12-Oct-2020].

[5] Rokom, “Bekal Sehat Gizi Seimbang,” Sehat Negeriku, 12-Apr-2018. [Online]. Available: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20180412/5225523/bekal-sehat-gizi-seimbang/. [Accessed: 12-Oct-2020].

[6] B. P. N. B. D. I.Yogyakarta, “Mengenalkan Makanan Tradisional dalam Bingkai Kekinian,” Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 27-Sep-2018. [Online]. Available: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/mengenalkan-makanan-tradisional-dalam-bingkai-kekinian/. [Accessed: 12-Oct-2020].