Seorang manusia pasti pernah merasa hidupnya kurang nyaman, penuh ketidakpastian, terancam banyak resiko. Ia harus berjuang mengejar kenyamanan dalam hidupnya, ia bergerak, berjalan, mengetuk pintu, mengambil resiko, mencari produk dan lain sebagainya. Dalam setiap individu pasti memiliki skill, potensi, sifat masing-masing yang diunggulkan maupun dikurangkan. Skill yang unggul bisa dikembangkan lagi agar bisa menjadi sesuatu yang bisa membantu masyarakat atau orang banyak, sedangkan skill yang yang kurang, bisa digali. Begitu juga dengan potensi diri.

Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda namundapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi geraknyadalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali, namun apabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup. Karena iahidup, ia pun dapat mati.

Faktor X yang berasal dari diri sendiri adalah bakat (talenta), kerja keras, kejujuran,
kecerdasan, ketrampilan, penampilan fisik, kualitas suara, dan pendidikan. Kita dapat
menunggang kuda yang berasal dari orang lain atau lembaga lain untuk menemukan pintu. Temuilah orang-orang yang dapat membuat Anda menemukan faktor X dalam diri Anda,
jadikan mereka guru dan motivator Anda.

Sebagai contoh, dahulu waktu saya bersekolah SMA. Saya sangat suka pelajaran menghitung, entah itu matematika atau fisika. Setiap hari saya belajar layaknya bermain dengan kegiatan menghitung matematika. Karena saya suka matematika, saya berniat melanjutkan sekolah ke jurusan matematika saat di perguruan tinggi. Namun takdir berkata lain, mungkin banyak orang mengatakan ini bukan rezeki saya. Karena saya tidak diterima di jurusan tersebut. Namun saya tidak lantas bersedih. Beberapa hari kemudian pun saya juga diterima di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan jurusan Teknik Elektronika. Mengapa saya mengambil jurusan ini? Karena saya berpikir bahwa jurusan ini tidak jauh-jauh dengan matematika dan fisika yang saya sangat senangi. Ya saya sudah diterima disini, saatnya saya focus disini.

Dalam cuplikan cerita diatas didapati bahwa, kita harus keluar dari zona nyaman bahwa tidak selalu kita menyukai satu hal yaitu pelajaran matematika, diaplikasikan dengan masuk ke 1 pintu saja. Ada banyak pintu atau dalam hal ini jurusan yang dapat dimasuki, yang linear juga seperti teknik, mipa dan lain sebagainya. Maka teorinya, ibarat didepan kita ada banyak pintu, kita harus mengetuk pintu itu untuk menemukan sesuatu yang tepat. Untuk mengetuk pintu itu kita butuh usaha. Dan jika pintu A ternyata tidak sesuai, maka bergantilah kepintu B dan seterusnya.

Faktor X diatas adalah salah satu contoh bakat yang dapat dipilih oleh setiap individu. Jadi carilah bakat atau skill yang ada pada diri kalian, dan kembangkan. Disisi lain juga dibutuhkan sebuah doa, dan restu oleh keluarga. Agar potensi diri kita dapat seimbang dengan apa yang diinginkan oleh setaip individu.

Kemudian, bisa juga menjadikan faktor X yang dimiliki sebagai bahan untuk berkolaborasi dengan mitra atau perusahaan lain sebagai bentuk peningkatan mutu dan bisa mejadikan faktor X sebagai sebuah inti dari pekerjaan yang akan diambil dimasa datang. Seperti lanjutan cerita diatas, saya pun ingin sekali mengembangkan dan berkolaborasi dengan gerakan-gerakan pengajaran seperti salah satu contoh program kerja himpunan mahasiswa elka yaitu gerakan elka mengajar dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan agar menunjang kegiatan saya dimasa datang seperti menjadi tenaga pekerja yang relevan dengan saya.

Ni Putu Devira A – 2020