• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Siapa sih yang tidak suka menonton film?

Menurut UU No. 8 Tahun 1992 tentang perfilman, Film adalah bagian dari karya cipta seni dan budaya yang merupakan komunikasi massa audio visual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi, dimana cahaya direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan  tau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya.

Nah, dalam pembuatan film terdapat tahapan Editing dimana setelah semua proses pengambilan gambar atau biasa disebut dengan syuting dilakukan, hasil dari shot-shot yang telah diambil disatukan menjadi cerita yang utuh. Dan dalam editing terdapat teknik editing montage yaitu menggabungkan dua gambar yang tidak berhubungan namun dapat menghasilkan pemikiran, ide, atau emosi yang mendalam bagi penonton. Teknik montase berasal dari gagasan sineas asal Rusia yaitu Sergei Eisenstein yang dicirikan dengan konflik dan keyakinan yang bertabrakan dengan dua faktor bertentangan satu sama lain. Seperti pada salah satu karyanya Battleship Potemkin terdapat potongan-potongan gambar yang berbeda, dimana shot bayi yang berada di kereta dorong turun kebawah kemudian disandingkan dengan wajah seseorang yang seakan akan khawatir perihal bayi, namun ternyaata ekspresi yang ditunjukan karena tembakan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
 
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Penggabungan shot tersebut saling dibenturkan sehingga muncul teori konflik dimana sebuah pemikiran (tesis) ditabrakan dengan pemikiran lain (antisintesis) menjadi pemikiran yang lebih mendalam (sintesis).

Karya Sergei Eisenstein yang lain yaitu Strike terdapat potongan adegan sapi yang disembelih yaitu mencerminkan pembantaian rakyat. Dimana adegan sebelumnya adalah para pekerja dikejar oleh polisi bersenjata dengan menunggang kuda di jalan-jalan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

 

 

 

 

Juxtaposition dari shot-shot tersebut bertujuan agar penonton melanjutkan proses kreatif  yang ditempuh sutradara dalam menciptakan gambar.(aff)