• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Kota Surabaya merupakan kota terbesar nomor dua di Indonesia. Kota Surabaya juga merupakan kota metropolitan yang pada umumnya sebagai gerbang dilaluinya berbagai arus informasi, teknologi, pendidikan, pemikiran, pengetahuan, dan lain-lain. Posisi ini membuat Kota Surabaya relatif terbuka dan heterogen. Sifat keterbukaan itu membuat nilai-nilai budaya lokal hingga budaya asing dapat berkembang di wilayah ini. Merasuknya budaya asing merupakan ancaman terhadap budaya lokal.

Kota Surabaya memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Salah satu kekayaan budaya yang sangat beragam ini adalah pakaian adat. Pakaian adat merupakan simbol kebudayaan suatu daerah yang memiliki sifat khas dan bermutu dari suku bangsa yang ada di Indonesia.

Kota Surabaya memiliki pakaian adat yang menjadi salah satu identitasnya. Pakaian kebanggaan arek-arek suroboyo ini ditetapkan oleh pemerintah kota Surabaya menjadi Busana Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya dalam Peraturan Walikota Surabaya nomor 60 Tahun 2009 tentang Busana Resmi Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya. Peraturan ini ditujukan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan lokal khusunya pada busana Cak dan Ning Surabaya. Pakaian khas Surabaya tidak hanya berfungsi sebagai pelindung atau sekedar identitas saja, namun juga memiliki makna disetiap elemennya yang dapat meningkatkan kecintaan/bangga. Kekhasan tersebut dalam pandangan Ki Hajar Dewantara dianggap sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah yang dapat mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga.

Dalam peraturan tersebut terdapat berbagai ketentuan mengenai busana cak dan ning Surabaya ini. Peratuan walikota tentang busana duta wisata cak dan ning Surabaya ini juga sering kali dipakai sebagai kelengkapan dan ketentuan untuk masyarakat umum/ketentuan untuk pakaian adat Surabaya sendiri. Yuk mari kita ulas pengenalan pakaian adat Surabaya melalui video explainer pengenalan pakaian adar Surabaya di bawah ini:

Video di atas merupakan video pengenalan pakaian adat untuk laki-laki atau yang biasanya dipakai oleh Cak Surabaya.

Dan kemudian video di atas merupakan video pengenalan pakaian adat untuk perempuan atau yang biasanya dipakai oleh Ning Surabaya.

Video diatas merupakan penggabungan antara live action dan motion graphic. Penjelasan bagian-bagian dari pakaian cak dan ning memakai live action karenavideo real membuat dimensi dari baju bisa dinikmati dengan real, menunjukkan gambar yang sebenarnya dan dapat lebih mudah dipahami. Dengan mengemas dalam bentuk yang dapat dibaca, didengar, dan dilihat, diharapkan masyarakat tidak hanya sekedar tahu tetapi akan lebih mudah mengingat informasi dengan baik [2]. Sehingga masyarakat luas dapat mengetahui, memahami dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung pada pakaian adat dan salah satu asset bangsa ini bisa terus diwariskan secara turun-temurun.

 

 

Daftar Pustaka:

[1] Puspita, Arum. 2018. 4 Penghargaan Kota Surabaya Tahun 2018, Kota Terpopuler Guangzhou International Award 2018. Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/4-penghargaan-kota-surabaya-tahun-2018-kota-terpopuler-guangzhou-international-award-2018?page=2 (Diakses pada: 10 Januari 2018)

[2] Janoska, Lubos. 2017. What Really Is The Cone Of Experience?. Sumber: https://elearningindustry.com/cone-of-experience-what-really-is (Diakses pada: 23 Oktober 2018)