Media sosial merupakan sebuah tempat untuk saling berbagi, berpendapat dan menyampaikan ide. Orang tua hingga anak-anak dapat memiliki akun media sosial. Namun, taukah kamu bahwa batas usia memiliki akun media sosial adalah 13 tahun? Walaupun terdapat pembatasan usia, pemalsuan identitas tentu dapat dilakukan ketika mendaftar. Banyak didapati anak-anak usia dibawah 13 tahun sudah memiliki media sosial. Tentu saja, hal ini membuat anak-anak rentan terkena dampak negatif dari media sosial, salah satunya cyberbullying.

Tiga dari 38 anak kelas 4-6 Sekolah Dasar di Surabaya, pernah mengalami cyberbullying. Masalah ini seringkali dianggap hanya bercanda dan berjangka pendek, namun dapat berakibat fatal seperti bunuh diri. Pengetahuan mengenai cyberbullying tentu dapat menjadi bekal anak-anak saat mulai bermedia sosial. Menurut Psikolog, Andi Maulida Rahmania, M.Psi., edukasi media sosial perlu dikenalkan pada anak-anak, mengenai bahayanya juga salah satunya adalah cyberbullying. Lalu diajarkan bagaimana supaya dampak positifnya lebih dirasakan dan dampak negatifnya diminimalkan dengan cara beretika di media sosial.

Lantas bagaimana cara membantu anak-anak memahami dinamika cyberbullying? Video Explainer adalah salah satu media yang dapat menjelaskan pada anak-anak mengenai cyberbullying. Adanya video explainer ini anak-anak dapat memahami dinamika cyberbullying dengan tingkat pemahaman sebesar 80,95%. Video explainer ini proses penentuan visualnya melibatkan anak-anak sehingga video ini dinilai menarik sebesar 90% oleh anak-anak. Diharapkan kedepannya video explainer ini dapat menjadi salah satu bentuk pencegahan terjadinya cyberbullying pada anak-anak.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest