Assalamualaikum, kali ini aku akan menceritakan tentang kota kelahiran Alm. bapakku yaitu Kota Ponorogo. Ponorogo adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur bagian barat. Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal usul dari Kesenian Tari Reog. Selain itu, Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat banyak pondok pesantren, salah satu pondok pesantren yang terkenal yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di desa Gontor.

Reog merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Selain  terkenal di dalam negeri, Reog telah dikenal oleh masyakarat luar atau Go-Internasional. Reog adalah salah satu bukti budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Foto ini diambil pada tahun 2018 di Ds. Pelem, kec. Bungkal, Ponorogo Menggunakan kamera HP Samsung J5

Dalam pertunjukkan reog kita akan bertemu dengan beberapa tokoh seperti, Bujang Ganong yang biasa diperankan oleh anak anak kecil dengan kostum berwarna merah dan topeng yang berfungsi untuk menghibur penonton dengan tarian kocak maupun gerakan salto. Kemudian ada Jathil yaitu penari wanita yang memakai kostum putih dengan kuda lumping yang selalu dibawanya. Lalu ada Warok yaitu penari pria dan umumnya berbadan besar. Biasanya hanya menggunakan kostum celana hitam diberi kain batik dan tali putih tebal dipinggang, menggunakan blangkon dikepala, dan menggunkan kemeja hitam yang tidak dikancingkan. Warok menggunakan wardrobe kumis yang tebal, berwajah merah, dan  berjanggut panjang.

Tokoh yang paling utama yaitu Barongan atau Dadak Merak. Barongan terdiri atas kepala harimau dan bulu merak. Satu buah barongan beratnya mencapai 50 – 60 kg, dan pemainnya hanya menggunakan gigi untuk mengangkan Reog tersebut. Terkadang, barongan juga mengangkat penonton ataupun penari jathil.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Foto ini diambil pada tahun 2018 di Ds. Pelem, kec. Bungkal, Ponorogo Menggunakan kamera HP Samsung J5

Ponorogo memiliki acara besar yang diadakan dalam merayakan bulan Suro, nama acaranya adalah Festival Grebeg Suro Ponorogo. Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 1 Muharram (1 Suro pada tahun Jawa).

Selain terkenal dengan kesenian Reognya, Ponorogo juga memiliki kuliner yang wajib dicoba seperti, Pecel Ponorogo, Jenang Mirah, Sate Ponorogo, Es Dawet Jabung, dan masih banyak lagi. Biasanya saya kalau ke Ponorogo belum puas kalau belum makan pecel dan satenya. Meskipun pecelnya murah dan hanya berisi nasi, sayur, dan tempe yang dibaluri tepung gaplek ( tepung yang berasal dari singkong) tapi rasanya sangat nikmat tiada tandingannya.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Foto ini diambil pada tahun 2018 di Ds. Pelem, kec. Bungkal, Ponorogo Menggunakan kamera HP Samsung J5