Semangattt PAGI !!!

Pagi! Pagi! Pagi! LUAR BIASA!

haii sobat redaksi yang budiman dimanapun kalian berada. Pada kesempatan kali ini, saya Ade Kurnia Dewi dengan bimbingan Bp. Firman Arifin akan mengajak kalian untuk mempelajari dan mengamati penggunaan “STATEMENT PENENTU KEPUTUSAN” yaitu if-else.

Statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari apa yang diberikan. Cara kerjanya adalah dengan membandingkan Relational Operator dan/atau Logical Operator, apabila suatu kondisi benar maka akan mengerjakan proses A, jika salah maka tidak akan mengerjakan proses A tetapi bisa mengerjakan proses B.

Statement if-else bersarang adalah kombinasi beberapa if-else yang digunakan untuk menentukan keputusan secara bersamaan (if dalam if)

Statement else-if adalah cara lain dari bentuk if-else, yang digunakan untuk menentukan kondisi benar dari beberapa kondisi yang tersedia

Statement switch-case adalah bentuk lain dari statement else-if, dengan mendaftar kondisi secara vertikal dalam satu kolom sehingga memudahkan dalam hal evaluasi program.

Nhaaaahhh, setelah mengetahui kegunaan masing-masing statement

Sekarang kita mulai untuk mengaplikasikannya !

  1. Membuat program untuk menentukan bilangan ganjil atau genap

maka dapat ditulis seperti :

#include <stdio.h>

void main()
{
int x, sisa;

printf(“Masukkan bilangan bulat = “);
scanf(“%d”, x);

sisa = x%2==1;

if(sisa)
{
printf(“\n%d adalah bilangan GANJIL”, x);
}
else
{
printf(“\n%d adalah bilangan GENAP”, x);
}

getch();
}

Dalam program ini, angka yang diinputkan akan dioperasi oleh x%2 jika hasil = 1 maka termasuk bilangan Ganjil , jika hasil != 1 maka termasuk bilangan Genap

2. Membuat program untuk menentukan suatu karakter

Maka dapat ditulis seperti :

#include <stdio.h>

void main()
{
char c;

printf(“Masukkan input = “);
scanf(“%c”, c);

if (c>=’a’ && c<=’z’)
{
printf(“\nInput tersebut termasuk huruf KECIL.\n”);
}
else if (c>=’A’ && c<=’Z’)
{
printf(“\nInput tersebut termasuk huruf BESAR.\n”);
}
else if (c>=’1′ && c<=’9′)
{
printf(“\nInput tersebut termasuk Angka.\n”);
}
else if (c=0)
{
printf(“\nInput tersebut termasuk angka.\n”);
}
else
{
printf(“\nInput tersebut termasuk Karakter Khusus.\n”);
}

getch();

}

Dalam program ini, input yang dimasukkan akan di liat sesuai karakter yang tersedia di program. Sehingga, program dapat menyimpulkan jenis karakter inputnya.

3. Membuat program kalkulator sederhana

Maka dibuat seperti :

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <math.h>

void main()
{
int valid_operator =1;
char operator;
float bil, hasil, s=0;

printf(“MARI BERHITUNG\n”);

ULANG :
valid_operator =1;
scanf(“%f %c”, &bil, &operator);

switch (operator)
{
case ‘s’:
case ‘S’: s = bil; break;
case ‘e’:
case ‘E’: goto END ; break;
case ‘*’:s *= bil; break;
case ‘-‘:s -= bil; break;
case ‘+’:s += bil; break;
case ‘/’:s /= bil; break;
case ‘%’:s = fmod(s, bil); break;
default : valid_operator = 0;
}
if(valid_operator)
{
printf(“= %f\n”, s);
}
else
{
printf(“\nOperator SALAH! Masukkan lagi!\n”);
}
goto ULANG ;

END :
printf(“KALKULATOR BERHENTI”);

getch();
}

Dalam program ini, input dimasukkan dengan men-set accumulator, kemudian mengoperasikan dengan format angka lalu operator. Jika dirasa cukup ketik 0, maka Kalkulator akan berhenti

4. Membuat program menentukan tahun Kabisat atau Bukan Kabisat

Maka dibuat seperti :

#include <stdio.h>

void main()
{
int tahun;

print(“Masukkan Tahun\n”);
ULANG:
scanf(“%d”, %tahun);

if(tahun >=1900 && tahun <=2005 && tahun %4==0 )
printf(“Tahun %d adalah tahun kabisat\n\n”, tahun);
else
printf(“Tahun %d bukan tahun Kabisat\n\n”, tahun);

goto ULANG;

getch();
}

Dalam program ini, input yang dimassukkan akan diproses melalui %4== dimana jika hasil=0 maka input termasuk Tahun kabisat, jika hasil !=0 maka input tidak termasuk Tahun

5. Membuat program untuk menghitung determinan (D) dan mencari akar persamaan kuadrat

Maka dibuat seperti :

void main()
{
float a,b,c,d,x1,x2;

printf(“Masukkan nilai A\n”);
scanf(“%f”, &a);
printf(“Masukkan nilai B\n”);
scanf(“%f”, &b);
printf(“Masukkan nilai C\n”);
scanf(“%f”, &c);

d= b*b -4*a*c;

if(d == 0)
{
x1=-b/2*a;
x2=x1;
printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d,x1,x2);
}
else if(d > 0)
{
x1=(-b + sqrt(-d))/2*a;
x2=(-b – sqrt(-d))/2*a;
printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d,x1,x2);
}
else
{
x1=(-b + sqrt(-d))/2*a;
x2=(-b – sqrt(-d))/2*a;
printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2fi dan %.2fi. (i = sqrt(-1))\n”, d,x1,x2);
}

getch();

}

Dalam program ini, statement yang digunakan lebih kompleks . Namun penggunaannya sama seperti program-program sebelumnya.

 

Sekian dari saya, semoga bermanfaat untuk kita semua

Terimakasih