Memasang target untuk bisa menjadi institusi politeknik berkelas dunia (world class polytechnic) bukan persoalan membalik telapak tangan. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh PENS dan semua civitasnya tanpa terkecuali. Dari banyak hal itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat PENS lebih dikenal secara internasional.

Mengenalkan diri secara internasional tidak akan bisa efektif bila hanya mengandalkan promosi besar-besaran. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti menghasilkan karya yang fenomenal atau memperluas jejaring internasional. Cara pertama bukanlah cara yang mudah, dibutuhkan suatu keajaiban di tengah suramnya dunia penelitian di Perguruan Tinggi. Cara kedua lebih mungkin dilakukan yaitu dengan memperluas jejaring internasional. Hal ini bisa dilakukan oleh PENS mengingat PENS sudah mempunyai hubungan yang baik dengan beberapa institusi pendidikan di Jepang.

Jejaring internasional ini tidak hanya dibuka dengan selembar kertas MOU, tetapi perlu dijaga dengan kegiatan yang melibatkan PENS dan institusi di luar negeri. Salah satu yang bisa menjaga jejaring ini dengan lebih bermartabat adalah dengan melalui kolaborasi penelitian. Kolaborasi penelitian ini akan membuat institusi pendidikan di luar negeri akan lebih terbuka dan PENS bisa berdiri sama tinggi dengan mereka. Hasil dari kolaborasi penelitian ini juga akan berdampak pada kegiatan-kegiatan kerjasama yang lain seperti student exchange dan researcher exchange, bahkan juga membuka pintu untuk studi lanjut bagi kedua pihak.

Salah satu kegiatan dari kolaborasi penelitian ini adalah kerjasama antara pusat penelitian PENS yaitu Hazard Disaster Research Center dan Keio University. Kolaborasi penelitian ini perlu dipelihara untuk kembali membuka peluang-peluang baru untuk bisa maju bersama, serta membuka peluang kolaborasi penelitian yang baru dengan beberapa institusi yang menjadi jejaring dari Keio University seperti Kanagawa Institute of Technology dan Musashino University. Hal ini menjadi dasar adanya kegiatan kunjungan kerjasama penelitian dari beberapa dosen PENS ke Keio University.

Kunjungan ini bukan hanya kunjungan yang berisi presentasi dan diskusi, melainkan bekerja bersama dalam satu skema penelitian yang sama. Dalam lima hari, setiap hari harus berangkat pagi-pagi dan pulangnya sampai larut malam karena memang mengerjakan sesuatu yang bersifat inovatif dan futuristik tidak bisa hanya dibicarakan, tetapi juga dirancang dan dimulai dengan skim-skim awal. Pada akhirnya, akan timbul kepercayaan bahwa PENS dan KEIO University berada dalam posisi yang sama dalam kolaborasi.

Memang benar tidak ada yang gratis di dunia ini kalau kita ingin mencapai mimpi yang besar. Semua membutuhkan perjuangan. Dosen-dosen PENS bisa menjadi salah satu contoh dengan bekerja tanpa lelah, tidak perduli berada di negara lain yang memungkinkan untuk jalan-jalan, karena semua memegang mimpi yang sama. Tidak ingin menjadi penonton tetapi menjadi para pemain yang ikut berkonstribusi dalam kemajuan teknologi.