Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh

Sobat redaksi …

Salam Sejahterah untuk kita semua 🙂

 

Untuk Bahasa C kali ini akan mempelajari tentang ” Statement Penentu Keputusan “ yaitu mempelajari dan mengamati penggunaan operator penggunaan statement penentu keputusan yaitu statement if – else. Memanfaatkan Statement if – else untuk membuat proses perulangan dengan mengkombinasikan statement goto – label. Kemudian mempelajari statement if – else bersarang, statement else – if  dan statement switch – case. Sebelum itu tentunya kita harus mengetahui Teori nya, yaitu :

TEORI

  • Statement if – else : Digunakan untuk menentukan pilihan dari suatu kondisi yang diberikan. Prinsipnya yaitu melakukan suatu perbandingan Relational Operator atau Logical Operator, apabila suatu kondisi terpenuhi (benar, sesuai dengan perbandingan) maka mengerjakan proses A dan apabila kondisi tidak terpenuhi (salah) maka tidak akan mengerjakan proses A atau juga dapat mengerjakan proses lain misalkan B. Proses A dan B dapat berupa satu baris statement atau beberapa baris yang dikelompokan (Compound Statement).
  • Statement if-else bersarang merupakan kombinasi dari beberapa if-else, dimana apabila terdapat kondisi yang harus diuji kebenarannya secara bersama (if dalam if).
  • Statement else-if adalah cara lain dari bentuk if-else, yang digunakan untuk menentukan kondisi yang benar dari bebrapa kondisi yang ada.
  • Statement switch-case adalah bentuk lain dari statement else-if, dengan mendaftar kondisi secara vertical dalam suatu kolom sehingga memudahkan dalam hal evaluasi pemograman.

 

TUGAS 

4.5.1 Membuat program untuk menentukan bilangan ganjil atau bilangan genap dari bilangan yang dimasukkan melalui keyboard

Penulisan :

#include <stdio.h>

main(){
int a, b=2;
printf(“Masukkan sebuah angka\n”);
scanf(“%d”,&a);

if(a%2 == 0) printf(“Bilangan tersebut adalah genap”);
else printf(“Bilangan tersebut adalah ganjil”);

getch();
return 0;
}

Hasil :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Pada percobaan ini, saya menginput angka 7 yang berarti ganjil. Pada

 

4.5.2 Membuat program untuk menentukan kelompok suatu karakter yang dimasukkan melalui keyboard. Kelompok karakter tersebut adalah huruf kecil,huruf besar,angka, dan karakter khusus ( tanda baca, operator dsb )

Pada kode diatas kita akan menggunakan metode urutan ASCII (American Standard Code for Information Interchange) yang berarti suatu standar internasional dalam kode huruf universal.

Gambar terkait
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Penulisan :

#include<stdio.h>
main(){
char a;

printf(“Masukkan sebuah karakter “);
scanf(“%c”, &a);

if(a >= ‘a’ && a <= ‘z’) printf(“\n%c adalah huruf kecil\n\n”, a);
else if(a >= ‘A’ && a <= ‘A’) printf(“\n%c adalah huruf besar\n\n”, a);
else if((a >= ‘!’ && a <= ‘/’) || (a >= ‘:’ && a <= ‘`’) || (a >= ‘{‘ && a <= ‘~’)) printf(“\n%c adalah karakter khusus\n\n”, a);
else if(a >= ‘0’ && a <= ‘9’) printf(“\n%c adalah angka\n\n”, a);
else printf(“error”);
}

Hasil :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

4.5.3 Membuat program kalkulator sederhana. Program harus memungkinkan user untuk mengetik ekspresi dengan bentuk :

  • perator yang digunakan adalah * / + – % & | S E
  • Operator S memerintah program untuk men – set ” accumulator ” untuk menyimpan angka yang diketik oleh user.
  • Operator E memerintah program untuk mengakhiri program

Penulisan :

#include<stdio.h>

main(){
float a, b, k;
char c,d;

printf(“KALKULATOR SEDERHANA\n”);
printf(“Made in KALKULATOR #CEPAT\n\n”);
printf(“Masukkan sebuah bilangan dan operator (* / + – % & | S E)\n”);
printf(“S untuk memulai perhitungan\n”);
printf(“E untuk mengakhiri perhitungan\n”);
printf(“Masukkan angka awal dan operator S untuk memulai perhitungan\n\n”);
printf(“Format :angka-awal operator\n”);
scanf(“%f %c”, &a, &c);

if(c == ‘S’){
printf(“\nMulai perhitungan\n”);
printf(“Masukkan operator dan angka\n”);
printf(“Gunakan operator E untuk mengakhiri perhitungan\n”);
printf(“Format :operator angka\n”);

printf(“%f”, a);
c = getche();

do{
scanf(“%f”, &b);

switch(c){
case ‘*’ : k = a * b; break;
case ‘/’ : k = a / b; break;
case ‘+’ : k = a + b; break;
case ‘-‘ : k = a – b; break;
default : printf(“\nERROR, Operator salah\n\n”);
}
printf(“\n%f”,k);

a = k;
c = getche();

}while(c != ‘E’);
printf(“\n\n—————————————————————————-\n”);
printf(“Perhitungan selesai\n”);
printf(“Hasil akhir adalah %f\n\n”,k);
printf(“Terimakasih\n”);

}
else printf(“\nOperator salah\n”);
}

 

4.5.4 Membuat program untuk menentukan suatu tahun kabisat /  bukan yang dimasukkan malalui keyboard, di mana tahun dibatasi dari tahun 1990 sampai dengan 2005

Penulisan :

#include<stdio.h>

main(){
int tahun;

printf(“Program penentu tahun kabisat\n”);
printf(“Pilih antara tahun 1900 sampai 2005\n”);
scanf(“%d”, &tahun);
if(tahun >= 1900 && tahun <= 2005){
if(tahun%4 == 0) printf(“Tahun %d adalah tahun kabisat”, tahun);
else printf(“Tahun %d bukan tahun kabisat”, tahun);
}
else printf(“Error”);

}

Hasil :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

4.5.5 Membuat program untuk menghitung determinan ( D ) dan mencari akar- akar dari persamaan kuadrat :

Ax^2 + BX + C = 0 dimana D = b^2 – 4 A C

Penulisan :

#include<stdio.h>

main(){
int A, B, C, D;
float x1, x1a, x2, x2a, xb;
printf(“Program untuk menghitung diskriminan (D) dan mencari akar persamaan kuadrat\n”);
printf(“Formula persamaan kuadrat : Ax^2 + Bx + C = 0\n”);
printf(“Formula diskriminan persamaan kuadrat : D = B^2 – 4AC\n”);
printf(“Formula akar persamaan kuadrat : x1 = (-B + akar(D))/(2A); x2 = (-B – akar(D))/(2A)\n”);
printf(“Masukkan konstanta\n”);
printf(“A = “);
scanf(“%d”, &A);
printf(“B = “);
scanf(“%d”, &B);
printf(“C = “);
scanf(“%d”, &C);

D = (B*B) – (4*A*C);

printf(“\nPersamaan : %dx^2 + %dx + %d = 0\n”,A ,B ,C);
printf(“Diskriminan : \tD = %d^2 – 4*%d*%d\n”, B, A, C);
printf(“\t\tD = %d\n\n”, D);
printf(“—————————————————————————-\n”);
printf(“Kesimpulan :\n”);

if(D > 0){
printf(“D > 0\n”);
printf(“Persamaan mempunyai 2 akar real yang berbeda\n”);

x1a = -B + sqrt(D);
x2a = -B – sqrt(D);
xb = 2*A;

x1 = x1a/xb;
x2 = x2a/xb;

printf(“Maka :\n”);
printf(“x1 = (-(%d) + akar(%d))/(2*%d)\n”, B, D, A);
printf(“x2 = (-(%d) – akar(%d))/(2*%d)\n\n”, B, D, A);
printf(“x1 = %f\n”, x1);
printf(“x2 = %f”, x2);

}
else if(D < 0){
printf(“D < 0\n”);
printf(“Persamaan tidak mempunyai akar real (akar imaginer)\n”);
}
else {
printf(“D = 0\n”);
printf(“Persamaan mempunyai 2 akar yang sama\n”);

x1a = -B;
xb = 2*A;
x1 = x1a/xb;
printf(“Maka :\n”);
printf(“x = (-(%d) + akar(%d))/(2*%d)\n”, B, D, A);
printf(“x = %f”, x1);
}

}

Hasil :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

Jadi bagaimana sobat redaksi, sampai sini tentu paham kan ?

See u dipercobaan selanjutnya …

Salam Redaksi … Hidup MAHASISWA INDONESIA

 

Wassakamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙂