Kami menginjakkan kaki pertama kali pada hari Senin (3 Desember 2018) jam 8 pagi di Haneda Airport. Perjalanan yang melelahkan membuat kami harus beristirahat sejenak sambil memastikan jalur kereta mana yang harus kami gunakan untuk mencapai Shonandai, tempat kami menginap. Jam 8.45 kami berangkat ke Shonandai.

Jam 10.20 pagi kami sampai di Shonandai. Kami langsung menuju Hotel Shonandai Dai-ichi untuk menitipkan barang-barang kami, karena check ini baru bisa jam 15.00. Di sini kami berempat, saya sendiri, pak Ali Ridho, pak Tri Harsono dan pak Taufik bertemu dengan teman kami yang sudah lebih dulu sampai pak Amang. Setelah beres dengan barang-barang kami, kami duduk di lobby hotel sambil diskusi apa-apa yang penting dilakukan untuk mimpi kami dalam mengembangkan kolaborasi penelitian dengan beberapa universitas di Tokyo. Hari ini rencana kami mengujungi Kanagawa Institute of Technology.

Jam 11.30 kami pergi makan. Makan siang sekaligus sarapan. Tidak apa-apa sekali-sekali menggabungkan makan. Kami makan di warung tendon yang terletak di sebelah hotel Shonandai Dai-ichi. Tidak lama di sini, kami langsung berangkat ke Stasiun Shonandai. Di stasiun Shonandai kami membuat kartu Pasmo untuk perjalanan kami seminggu ini. Tentu butuh waktu sedikit lama karena untuk lima orang kami membuat satu per-satu.

Dari stasiun Shonandai kami meunju stasiun terdekat dari Kanagawa Institute of Technology. Ternyata perjalanannya memakan waktu sekitar satu setengah jam dan berganti kereta sebanyak tiga kali. Untung ada pak Ali Ridho yang pernah tinggal di Tokyo. Kalau tidak, entah kami kesasar sampai di mana. Kami disambut oleh Prof. Takano, salah satu kolega kami, di stasiun, dan diantar menuju kampus Kanagawa Institute of Tehnology. Jam 15.00 kami sampai di kampus Kanagawa Institute of Technology.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Di kampus Kanagawa Institue of Technology kami bisa sholat dengan tenang karena memang sudah ada ruang untuk sholat secara khusus. Lalu kami bertemu dengan beberapa orang dari International Office. Kami membicarakan kerjasama antara PENS dan Kanagawa Institute of Technology. Mereka menyambut baik dengan kerjasama ini. Kami sepakat bahwa kerjasama ini bukan sekedar selembar kertas MoU tetapi menjadikannya kegiatan nyata untuk maju bersama.

Setelah dari International Office, kami diantar ke Laboratorium Prof Takano. DI laboratorium kami berkenalan dengan beberapa mahasiswa yang sedang bekerja. Mereka diminta untuk menceritakan pekerjaan riset mereka. Luar biasa, mahasiswa di sini mengerjakan riset dan menjadikan riset itu adalah mimpi mereka. Mereka sangat konsisten dalam mengerjakan riset. Kami belajar tentang tata kelola penelitian di sini.

Tidak hanya sampai di sana, kami kemudian diantar menuju ruang seminar yang seperti theater. Kami sempat kaget karena kami diminta untuk menyampaikan riset kami di sini. DI hadapan banyak profesor dan mahasiswa di Kanagawa Institute of Technology. Kami mersa salut dengan kerja Prof Takano yang menyiapkan ini semua. Kami menyampaikan riset kami masing-masing dengan singkat. Di sini juga terjadi diskusi yang seru. Para profesor dan mahasiswa di sini bertanya dan berdiskusi bahkan memberikan saran yang baik.

Setelah itu, kami kembali ke laboratorium. Di laboratorium, kami membicarakan peluang kerjasama penelitian yang lebih baik. Tdak hanya itu, mereka juga menyiapkan kalau ada mahasiswa kami yang ingin melanjutkan studi. Beberapa mahasiswa kami sudah ada yang pernah student exchange di sini, mereka juga akan mengirimkan mahasiswa mereka ke PENS. Kami sepakat untuk sharing lebih banyak dalam mengembangkan penelitian.

Tidak terasa, kami baru keluar dari Kanagawa Institute of Technology sudah jam 19.30. kami diantar menuju stasiun.  Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Shonandai untuk cek-in hotel dan istirahat. Tentu saja makan malam di Sati (Halal Indian Restoran). Perjalanan yang melelahkan tapi kami bahagia. Hari ini kami mendapatkan hasil yang baik. Hasil ini harus kami lanjutkan dengan kegiatan nyata ketika kami kembali di Surabaya. Itu kami yakin karena tak ada mimpi yang menjadi nyata tanpa perjuangan.