Selamat pagi teman-teman. Apa kabar kalian hari ini?
Sudahkah kalian melihat berita? Apa yang menjadi trend pembahasan akhir-akhir ini di Indonesia? Topik ini menjadi perbincangan singkat di warung kopi hingga perbincangan hangat media-media Indonesia.
Bulan ini Indonesia tengah dirundung duka. Serentetan teror melanda beberapa bagian wilayah Indonesia, namun akibatnya mengetarkan seluruh Indonesia. Terorisme kembali berulah . Semua wajib siaga. Dukungan moril buat Indonesia berdatangan dari hampir seluruh penjuru dunia, dan kecaman untuk pelaku teror bertebaran.
Pada bulan Mei ini terdapat lima kasus teror bom yang terjadi. Yang pertama teror bom di Mako, Depok Jawa Barat. Kemudian, pada hari Minggu lalu, 3 gereja di Surabaya diserang bom. Dimana pelakunya adalah satu keluarga. Kemudian malamnya pada hari yang sama juga terdapat satu bom yang meledak di sebuah rusunawa Wonocolo daerah Sidoarjo, kemudian esok nya terdapat satu bom yang meledak di polrestabes Surabaya. Kemudian kemarin lusa juga sebuah bom meledak di depan Mapolda Riau.
Tahukah kalian?Ternyata teman-teman, keberadaan internet saat ini menjadikan perang dengan teroris semakin kompleks.
Banyak hal yang dilakukan teroris menggunakan internet. Dari bom yang diledakkan di Surabaya, pelaku belajar merakit bom dari internet. Tentunya, itu merupakan efek negative dari internet. Intinya internet digunakan sebagai alat pembelajaran oleh teroris.
Kemudian seringkali para teroris menyebarluaskan propaganda melalui internet. Propaganda yang mereka sebarkan dalam bentuk video, goto, gambar yang mengarah pada pembenaran kegiatan yang dilakukan oleh terorisme. Tentunya ketika ada orang yang berfikiran pendek akan mudah terpikat dengan jalan pikiran teroris.
Selain itu, saat ini banyak invitation group yang mengarah pada pengerahan jihadis. Group ini menggunakan enskripsi tinggi, sehingga tidak semua orang bisa bergabung dalam group. Tentunya hal ini akan mempersulit untuk intelegent maupun polisi dalam melacak keberadaan teroris. Denngan group ini tentunya aksi para teroris akan semakin mudah, dimulai dari penghasutan hingga ke perencanaan aksi.
Ada lagi yang mengejutkan. Sebagian besar pembiayaan aksi terosime berasal dari internet. Pembiayaan terorisme biasanya didapatkan dari empat cara, yaitu : pembiayaan pribadi, e-commerce, eksploitasi pembayaran online dan melalui sumbangan organisasi.
Namun, jangan salah. Multimedia juga bisa digunakan untuk melawan terorisme. Ada yang tau caranya? Dari beberapa artikel yang telah aku baca menunjukkan bahwa teknologi multimedia bisa melawan terorisme. Berikut adalah sebagian kecil dari teknologi multimedia yang digunakan untuk melawan teroris.
Biometrik. Ada yang sudah tau, apa itu biometrik? Biometrik adalah teknologi autentifikasi yang digunakan untuk menganalisis fisik dan kelakuan manusia. Teknologi ini mampu menganalisa hingga ke susunan rangka wajah manusia. Teknologi 3d ini sering digunakan di bandara-bandara untuk mencegah masuknya teroris.
Penyebaran konten radikalisme melalui internet saat ini sungguh banyak sekali, sehingga perusahaan-perusahaan seperti google dan youtube diminta untuk mencegah penyebarannya. Seperti google yang menggandeng flager-flager terpecaya untuk mencegah adanya konten-konten yang bersifat radikal dan melaporkannya ke google dengan cara menekan tombol flag.
Teknologi Artifical Intelligence. Teknologi ini digunakan oleh facebook untuk membantu penyebaran konnten-konten radikalisme. Teknologi ini menggunakan metode dengan menyesuaikan gambar dengan pemahaman bahasa. Tentunya, dengan teknologi ini diharapkan ketika facebook menemukan konten berbau radikal, facebook dapat segera menghapusnya.
Tentunya internet dan multimedia memiliki peran positive dan negative. Kita tidak bisa berpisah atau melepaskan diri dengan perkembangan teknologi. Sebagai manusia yang diberikan akal, seharusnya kita bisa menggunakan internet secara bijak.