Osi Layer lebih dikenal dengan interkoneksi sistem terbuka (The Open Sistem Interconnection) yaitu sebuah peta jaringan yang awalnya dikembangkan sebagai sebuah standar universal untuk menciptakan jaringan. Osi Layer adalah sebuah model dari konsep karakteristik dan standarisasi fungsi internal dari sebuah sistem komunikasi oleh penyekatan ke dalam layer abstrak. Tujuan dari Osi Layer adalah untuk menunjukkan fasilitas komunikasi diantara perbedaan sistem tanpa menuntut perubahan logika dari pokok yang mendasari perangkat keras dan perangkat lunak.

Osi Layer merupakan bukan sebuah protokol tapi sebuah referensi model, atau sebuah struktur abstrak yang mendeskripisikan fungsi dan interaksi dari variasi data protokol komunikasi. Itu menyediakan sebuah struktur konsep yang membantu kita mendiskusikan dan membandingkan fungsi jaringan, atau hanya membantu sistem klasifikasi biologi atau kimia lainnya yang berbicara tentang bidang mereka.

 

 

  1. Physical Layer.

Physical Layer adalah sebenarnya kabel, fiber, kartu, switch, dan mekanikal dan elektrikal perlengkapan lainnya yang menyusun sebuah jaringan. Layer ini merupakan perubahan data digital ke dalam bentuk sinyal yang bisa dikirimkan lewat kabel untuk ditransmisikan. Physical Layer barangkali layer paling mudah untuk melakukan troubleshoot tapi paling sulit untuk diperbaiki atau dikontruksi, karena hal ini melibatkan infrastruktur perangkat keras yang terhubung dan terpasang. Contoh dari Physical Layer yakni RJ45, T1, E1, V.35, V.34, SONET, SDH, DSL, CAN Bus, dan DWDM.

  1. Datalink Layer.

Datalink Layer adalah dimana informasi tertutupi ke dalam “paket” yang koheren dan frame-nya akan lolos ke layer yang lebih tinggi. Pada pokoknya, Datalink Layer membongkar data mentah yang datang dari Physical Layer dan menerjemahkan informasi tersebut dari layer paling atas ke dalam data mentah dikirim melalui  Physical Layer. Datalink Layer juga bertanggung jawab terhadap menangkap dan menyeimbangkan error yang terjadi di Physical Layer. Contoh dari Datalink Layer yakni Token Ring, Linux Interface, Bonding, ISL, IEEE 802.1Q (VLAN), 802.11a/b/g/n (Ethernet MAC dan LLC), IEEE 802.3 (Ethernet IEEE), HDLC, HDP, Frame Relay, Fibre Channel, FDP, FDDI, DOCSIS, CDP, CRC, Bit Stuffing,  ATM, ARQ, dan ARP.

  1. Network Layer.

Dimana Network Layer memiliki tujuan untuk datang dan pergi data disetel. Perumpaannya, jika Datalink Layer adalah jalan tol untuk data maka Network Layer berfungsi sebagai sistem GPS yang memberitahu driver bagaimana untuk sampai ke sana. Layer ini juga bertanggung jawab untuk menentukan rute tercepat menuju tujuan dan menangani berbagai macam masalah dengan pergantian paket atau kongesti jaringan. Dimana pada layer ini router bekerja untuk menjamin jika data sewajarnya dialamatkan kembali sebelum dilanjutkan pada putaran berikutnya dari sebuah perjalanan paket. Contoh dari Network Layer yakni NDP dan IS-IS.

  1. Transport Layer.

Transport Layer bertanggung jawab untuk data streaming yang berada di sisi lain jaringan. Jika pada Network Layer data dialamatkan, seperti seseorang yang mengalamatkan sebuah amplop. Kemudian, Transport Layer memainkan peran sebagai seorang pengirim pos setempat cabang, menyortir dan menggolongkan semua alamat data dengan cara yang sama ke dalam pengiriman terikat yang lebih besar untuk cabang-cabang lokal, dimana mereka akan dikirimkan. Contoh dari Transport Layer yakni NBF.

  1. Session Layer.

Session Layer adalah dimana koneksi dibuat, dirawat, dan diakhiri. Ini lumrahnya mengacu pada permintaan data aplikasi melalui jaringan. Dimana Transport Layer mengendalikan aliran sebenarnya dari data, sedangkan Session Layer berlaku seperti seorang announcer, memastikan permintaan program dan aplikasi dan pengiriman data mengetahui permintaan mereka jika sedang diisi. Pada istilah teknis, Session Layer mensinkronisasikan transmisi data. Contoh dari Session Layer yakni SAP, Simplex, Full Duplex, Half Duplex, RPC, SOCKS, dan NetBIOS.

  1. Presentation Layer.

Presentation Layer adalah data yang diterima kemudian diubah ke dalam sebuah format yang tujuan aplikasi tersebut dapat dipahami. Cara kerja layer ini lebih mudah dipahami sebagai seorang pekerja penerjemah. Contohnya, data seringkali dienkripsi pada Presentation Layer sebelum berlalu ke layer lainnya untuk dikirimkan. Ketika data diterima, data tersebut akan didekripsi dan bakal lolos ke Application Layer dengan format yang diharapkan. Contoh dari Presentation Layer yakni TDI, ASCII, MIDI, MPEG, dan EBCDIC.

  1. Application Layer.

Application Layer mengkoordinasikan akses jaringan untuk software yang berjalan pada sebuah komputer tertentu atau sebuah alat. Protokol pada Application Layer mengendalikan permintaan yang berbeda pada aplikasi software untuk membuat jaringan. Permisalan, jika sebuah web browser ingin mengunduh sebuah gambar, sebuah klien email menginginkan untuk mengecek server dan sebuah program berbagi file menginginkan untuk mengunggah sebuah film, protokol di Application Layer akan mengatur dan mengeksekusi permintaan ini. Contoh dari Application Layer yakni HL7 dan Modbus.