Author: Atharrazzaq Assadid

Dimana ada depan pasti ada belakang, dimana ada mentari pasti ada rembulan, dimana ada gula ada semut, sama halnya dimana ada cahaya pasti ada bayangan. Bayangan tercipta karena adanya ruang yang tidak terkena cahaya akibat terlindungi benda atau semacamnya. Seperti hati kita, di dalamnya pasti ada ruang yang tidak tersentuh oleh cahaya kebaikan karena terhalangi oleh ego dan kenikmatan duniawi. Semoga kita dapat mengendalikan ego dalam diri kita, Amin. Disaat bayangan itu tercipta, kita bisa melibatkannya dalam pengambilan foto untuk menghasilkan foto yang keren. Hasilnya bisa sangat menkajubkan jika kita dapat mengkreasikan dengan benar. Entah itu bayangan dari tubuh kita atau dari benda – benda di sekitar. Masing – masing bayangan memiliki keunikannya sendiri. Bentuk, rupa dan ukurannya berubah secara organik berdasarkan kekuatan dari sumber cahaya, penempatan, dan jarak di antara bendanya. Semua itu tinggal bagaimana kita memanfaatkan bayangan tersebut untuk menjadikan hasil yang super luar...

Butterfly lighting adalah salah satu teknik pencahayaan untuk mendapatkan bayangan kupu – kupu dibawah hidung model. Teknik ini bukan berarti bahwa ketika kita memotret model menunggu sampai ada kupu – kupu terbang menghampiri model dan ikut berfoto dengan model, bukan seperti itu. Tapi memang jika kita tidak mengetahui ilmu pencahayaan, mungkin kita akan mengira dan mengartikan sendiri bahwa Butterfly Lighting merupakan memberi cahaya pada kupu – kupu, tetapi dalam ilmu kamera studio & pencahayaan yang mahasiswa MMB PENS pelajari di semester tiga membuat tersadarkan bahwa arti dari Butterfly lighting bukan seperti itu. Namun jika mungkin ada yang berfikir Butterfly Lighting merupakan cahaya yang dihasilkan dari kupu – kupu, menurut saya tidak apa – apa karena semua manusia pernah melakukan salah dan khilaf. Tetapi sebagai manusia kita seharusnya belajar dari kesalahan untuk menjadi manusia yang lebih baik kedepannya. Intinya kita harus belajar dan terus belajar untuk menambah wawasan kita, jangan terlalu takut salah karena kesalahan – kesalahan yang kita alami dapat membuat kita menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saya akan berbagi sedikit ilmu tentang apa itu Butterfly Lighting yang saya pelajari di semester tiga ini. Butterfly Lighting adalah teknik pencahayaan yang menempatkan model tepat dibawah lampu utama seperti cahaya matahari pukul 12.00 siang yang menyinari kita di setiap harinya dengan posisi nol derajat ke arah bawah bila menggunakan cahaya buatan/flash. Teknik ini membuat bayangan dibawah hidung model, yang membentuk seperti...

Gunung Penanggungan, gunung yang berletak di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur) dan berjarak kurang lebih 55 km sebelah selatan dari Kota Surabaya. Gunung yang memiliki tinggi 1.653 mdpl ini merupakan tempat yang cocok untuk menjadi medan belajar sebelum mendaki puncak yang lebih tinggi lainnya. Dengan banyak rambu di setiap jalur pendakian, memudahkan kita untuk mendaki gunung sampai ke puncak tanpa tersesat. Untuk mendaki sampai ke puncak gunung, tidak memerlukan waktu yang terlalu lama hanya 3 – 4 jam saja jika perjalanan normal dan tanpa halangan. Tetapi tetap berhati hati dalam mendaki gunung ini, karena medannya yang berpasir dan sedikit curam pada beberapa titik dalam jalur pendakian. Sayangnya di gunung ini tidak terdapat sumber mata air, jadi sangat disarankan untuk membawa persediaan air minum yang cukup. Jadi tidak salah jika gunung ini selalu ramai akan pendaki terutama saat musim liburan. Keindahan alam yang memanjakan mata, dan tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga ataupun kawan – kawan, menjadikan tempat ini salah satu destinasi favorit di Jawa...

1. A Homemade TV Antenna From a Paperclip Amazingly, it’s possible to receive pictures over the air with just a paperclip as a DIY TV antenna! This will depend on signal strength, distance to the transmitter, and weather conditions, but With favorable signal strength, transmitter distance, and weather conditions, you could be watching TV using a piece of common stationery! As explained in the video, all that you need to do is unfold the paperclip into an L shape. Plug the shorter end into a coaxial cable, which is then connected to your TV. Admittedly, that’s the easy bit. For this to work, you need a long cable to achieve roof-height elevation. In the video, YouTuber LaneVids hangs his cable in the attic, and takes the viewer down to his main TV. The picture is clear, if occasionally jerky—but this homemade TV antenna is only a few inches long! It’s worth adding here that in some (albeit rare) cases, the paperclip may not even be required. Again, this depends on weather conditions, but some users have reported digital TV signals being received with only a cable. While it must be pointed in the right direction, this might be all you need to receive a HDTV signal. 2. Card and Foil DIY TV Antenna A slightly more elaborate option, this version of the DIY HDTV antenna should set you back...