• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari 1 tahun, dampak pandemi ini dirasakan oleh semua sektor termasuk sektor pendidikan. Pada bulan Maret tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan pembelajaran dilakukan dari rumah. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kalangan peserta didik, guru dan warga sekolah lainnya.

Seiring dengan bervariasinya perkembangan kasus positif Covid-19 di berbagai daerah, dan melihat pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) yang tidak sepenuhnya efektif, pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Aturan yang diterbitkan bulan November ini menjelaskan bahwa pemberian izin pelaksanaan PTM di satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai kewenangannya. Menindaklanjuti hal tersebut, beberapa daerah seperti Kabupaten Lamongan menyiapkan sekolah-sekolah agar siap melaksanakan PTM di masa pandemi Covid-19.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Lamongan sudah menunjukan sikap tanggap dalam melaksanakan PTM. Sikap tanggapnya juga ditunjukkan oleh ketersediaan fasilitas kereta antar jemput untuk para siswanya. Tujuan disediakannya fasilitas tersebut bukan hanya untuk mengurangi angka Penyebaran Covid-19, namun juga untuk meringankan beban wali murid yang jarak antar rumah dengan sekolah jauh, supaya mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan optimal. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari keterlambatan, dan siswa terlatih untuk disiplin. Kereta antar jemput ini dilaunching pada Sabtu, 10 Mei 2021.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 Keberadaan Fasilitas ini disambut dengan bahagia oleh para siswa, khususnya para siswa kelas 4. Hal ini membuat mereka melupakan kenyataan bahwa adanya pandemic Covid-19 yang berakibat pembelajaran terbatas dan hanya bertemu dengan sebagian temannya. namun berkat adanya fasilitas kereta ini, membuat mereka sangat menikmati kebersamaan bersama kawan-kawannya.  meskipun pada keadaan ini, banyak juga  siswa yang tidak mentaati protocol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Namun sepertinya Para bapak dan Ibu guru di MIN 1 Lamongan memiliki banyak cara untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pada para siswa, mengingat di usia yang cukup muda, anak-anak memiliki daya kekebalan tubuh yang cukup kuat dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Diharapkan sikap tanggap ini turut memotivasi sekolah-sekolah yang lainnya agar melakukan hal serupa, bahkan diharapkan dapat melebihi dari apa yang sudah dilakukan oleh MIN 1 Negeri Lamongan. Para pendidik juga diharapkan terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam menyampaikan mata pelajaran bagi para peserta didik. Karena seperti yang kita tahu, mau tidak mau belajar di rumah yang dilaksanakan selama pandemi ini mempengaruhi kualitas pembelajaran karena terbatasnya waktu dan fasilitas.