Dalam dunia fotografi, kita mengenal banyak teknik yang biasa digunakan seperti teknik panning, teknik siluet, teknik freezing dan teknik-teknik lainnya. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih detail mengenai teknik freezing. Teknik freezing merupakan teknik fotografi dengan objek atau benda yang sedang bergerak seakan-akan dengan teknik ini bisa menghentikan objek yang bergerak tersebut. Teknik freezing juga merupakan salah satu teknik yang menggunakan shutter speed tinggi dalam mengabadikannya. Hasil dari teknik ini berupa benda atau objek yang memiliki ketajaman tinggi saat benda tersebut bergerak.

Terdapat tiga tips yang harus digunakan agar kita bisa mendapatkan hasil membeku yang keren

  1. Momen adalah Kunci

Objek yang bergerak cepat dalam tangkapan kamera, mengharuskan kita untuk mendapatkan momen yang tepat juga. Karena dalam teknik freezing membutuhkan momen puncak saat memotret. Seperti contoh ketika pertandingan sepak bola, ketika pemain menendang bola kita harus bisa menempatkan momen pada saat yang tepat agar tidak kehilangan momen. Begitu juga semisal ketika kiper menangkap bola yang ditendang, itu bisa menjadi momen yang penting untuk ditangkap. Jika kita bisa mendapatkan hal tersebut berarti kita bisa dikatakan sudah membekukan subjek (freeze the subject).

2.Manfaatkan Teknik Panning

Penggabungan antara teknik freezing dan juga teknik panning bisa menghasilkan suatu foto yang bagus. Selain kita mendapatkan foto yang beku, kita juga mendapatkan kesan bahwa foto tersebut bergerak. Ini bisa menjadikan subject kita lebih terfokus dan latar belakang menjadi lebih blur. Seperti contoh kita bisa mendapatkan hasil teknik ini dengan memotret objek kendaraan yang sedang berjalan sebagai fokus utama.

3. Gunakan Aperture Priority

Untuk mempermudah kita dalam mendapatkan hasil yang maksimal tanpa perlu setting manual, kita bisa menggunakan mode Av pada kamera canon dan mode A pada kamera Nikon. Aperture dapat kita sesuaikan dengan selera untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Speed akan otomatis mengikuti jika kita menggunakan mode ini. Namun, apabila masih nyaman dengan menggunakan mode manual, juga bisa menggunakan speed yang tinggi yakni diata 1/100 sec, kemudian aperture (f) bisa disesuaikan dengan kecepatan, dan nilai ISO 400 keatas atau sesuai dengan keinginan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Ketiga tips diatas tentunya bisa kalian sesuaikan dengan kreativitas dan kenyamanan kalian dalam memotret. Jangan lupa pula untuk memperhatikan pencahayan yang masuk. Untuk para fotografer pemula bisa memanfaatkan cahaya matahari ketika bersinar. Atau bisa juga apabila menggunakan indoor studio menggunakan flash atau lampu studio yang cukup. Tanpa percobaan, artikel ini hanyalah sia-sia. Selamat mencoba untuk kalian para fotografer baik pemula maupun professional. Skill kita bisa terasah apabila kita menggunakannya secara konsisten. Terimakasih artikel ini semoga membantu, ini hanyalah pandangan awal dari fotografer pemula. Mohon kritik dan saran.

source image : https://pixabay.com/id/photos/panning-sepeda-motor-motor-1167508/