High Shutter Speed, semakin cepat kecepatan rana, semakin pendek waktu sensor gambar terkena cahaya. Dalam foto yang diambil pada High Shutter Speed, seorang anak melompat tampak “membeku” di tengah lompatan. Ini karena fakta bahwa lompatan yang terekam hanya sesaat karena rana hanya terbuka sebentar.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Ketika menggunakan High Shutter Speed akan terlihat detail gambar yang sangat maksimal saat objek sedang dalam keadaan bergerak.

Teknis High Shutter Speed biasanya digunakan untuk pemotretan, diantara lain:

  1. Freezing
  2. Sport
  3. Splashing

Apabila Anda memotret olahraga dan aksi, kecepatan rana yang lebih cepat lebih baik karena dapat membekukan aksinya. Dapat melihat dia membeku di udara, gelombang di latar belakang membeku. Bahkan tetesan air pun membeku.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Sumber : https://brentmailphotography.com/

Bahkan saat Anda memotret potret dan gerakan, Anda perlu memotret dengan kecepatan rana yang relatif cepat. Ini satu lagi pada 1/2000 detik karena kuda ini berlari ke arah saya dan saya ingin membekukan subjeknya.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Sumber : https://brentmailphotography.com/

Di atas adalah potret keluarga dengan High Shutter Speed. Anak-anak berlarian ke pantai. Ini juga difoto pada kecepatan rana cepat pada 1/1250 detik karena anak-anak berlari ke arah suatu tempat.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Pengambilan gambar di atas juga merupakan High Shutter Speed sehingga membuat apel yang dilempar membeku di atas kepala.

Freeze action dapat diambil pada kecepatan, 1/1000, 1/500, 1/250. High Shutter Speed selalu berkaitan dengan Apperture. Apperture adalah seberapa lebar diafragma terbuka.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Sama halnya dengan foto petani yang sedang memanen padi. Daun padi yang telah digiling, dilemparkan dengan teknik High Shutter Speed sehingga membeku di udara.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Seseorang tidak akan pernah bosan menguji eksposur dengan kecepatan rana yang berbeda. Seperti halnya dengan foto yang saya ambil di atas, sekumpulan orang berpose di bawah air terjun yang mengalir deras. terlihar Air tersebut membeku membentuk bui – bui air.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Teknik High Shutter Speed juga dapat diambil dari daun – daun kering yang jatuh. High Shutter Speed membekukan daun – daun tersebut tepat di atas tangan tersebut.

Namun apabila terdapat foto yang bagus dari subjek yang bergerak cepat seperti burung yang membeku saat sedang terbang, itulah hasil pemotretan dengan High Shutter Speed.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Diperlukan kecepatan rana minimum 1/250 detik untuk membekukan gerakan. Tapi 1/250 tidak cukup cepat untuk menangkap beberapa subjek.

Seorang remaja bermain skateboard dengan cepat, jadi 1/250 adalah titik awal yang baik untuk mengatur Shutter Speed untuk itu. Namun pada gambar diatas, diperlukan Shutter Speed 1/1000, F/5.6, ISO/400 sehingga dapat membekukan foto.

Untuk mendapatkan Shutter Speed yang lebih tinggi, ini tidak dapat digunakan dalam kondisi latar belakang yang gelap atau kurang cahaya (remang-remang). Hal ini disebabkan oleh bukaan yang cukup lebar sehingga terlalu banyak cahaya yang masuk dan gambar yang dihasilkan menjadi kabur.

Tathmainul Qulub Makhfud’atin / 5120500013 / 1 MMB A