Punya kamera DSLR atau hanya kamera handphone? Pengen hasil foto kalian bagus? Panik gak? Ngapain panik, jangan takut untuk tetap berkarya menggunakan device yang kamu miliki untuk mendapatkan foto yang terbaik, karena unsur terkuat dari fotografi adalah komposisi dan teknik dalam pengambilan gambar.

           Kalian tahu gak sih dalam fotografi itu ada berapa komposisi? Banyak sekali komposisi dalam fotografi, diantaranya: Rule of Third, Simetris, Leading Lines (Garis), Motion Blur, Framing dan masih banyak lagi. Namun kali ini kita akan membahas tentang komposisi Framing.

           Framing dalam dunia fotografi memang tergolong komposisi yang sangat mudah, dimana kita harus bisa menempatkan subyek utama atau biasa disebut Point of Intereset (POI) di dalam sebuah frame. Dengan komposisi dan teknik pengambilan framing yang benar, kita dapat menambah kesan dimensi dan ruang dalam foto tersebut, seolah-olah mata kita langsung tertuju ke arah objek. Framing sendiri memiliki tujuan untuk memberi batasan pandangan dengan memberikan sesuatu yang ada di sekitar kita dijadikan sebuah frame.

           Kita dapat memanfaatkan benda-benda disekitar kita untuk menjadikannya frame dari sebuah foto yang menarik, unik, serta enak untuk dipandang. Framing tidak selalu berbentuk segi empat, namun juga bisa berupa oval, lingkaran, acak-acakan, dan bentuk lainnya. Untuk framenya sendiri bisa berupa daun, gedung, jembatan, pagar, ranting, jendela, botol, atau sesuatu yang menurut kita dapat dijadikan framing dari sebuah foto.

           Teknik dan komposisi framing ini dapat dilakukan dengan menggunakan kamera gadget atau kamera digital, atau kamera apapun, karena komposisi ini diluar dari device yang kita gunakan.

           Sebagai seorang fotografer kita harus bisa memaksimalkan hasil karya kita agar mendapatkan maksimal. Framing disini dapat diartikan mengisolasi sebagian gambar dengan benda lain tetapi tidak mengganggu pusat objek. Akan tetapi, tidak harus mengisolasi keempat sisi subyek utama. Dengan kata lain, kita bisa memasukkan hanya unsur framing pada foto dibagian kiri kanan, atau mungkin bisa juga dengan atas bawah. Ada juga yang menempatkan framing di semua sudut objek.

            

           Teknik framing ini juga dapat menuntun seseorang yang melihat foto ke arah obyek foto dengan fokus. Untuk dapat mendalami teknik ini diperlukan pengalaman dan latihan serta penguasaan pada dasar kamera terlebih dahulu agar bisa menakhlukkan komposisi framing ini.

           Tidak terlepas dari hal tersebut penerapan teknik framing disini lebih mengedepankan pada ketegasan yang ditampilkan dari isi konteks foto. Untuk mengingat Frame disini seolah olah memang digunakan untuk batasan dan memberi kita untuk memahami lokasi lingkungan di sekitar foto. Selain itu juga, framing disini dapat digunakan untuk melatih visual kita dalam mengambil suatu gambar. Dimana kita harus memilih framing yang pas, mengambil foto dengan angle seberapa dan dititik mana, serta peletakan titik fokus objek yang lebih utama. Oleh karena itu, fokus mata penonton dapat langsung kepada objek dengan tambahan nilai di bagian framing. Jangan sampai framing mengganggu objek, karena jika mengganggu maka foto tersebut dikatakan tidak seimbang.

           

           Framing disini juga dapat menutup objek lain yang sekiranya mengganggu dan tidak enak dipandang atau dirasa kurang estetika, dengan cara peletakan frame yang pas pada sudut di kamera.

           Saat pengambilan gambar dengan menggunakan teknik framing, Kita harus benar-benar membayangkan dan mempertimbangkan jarak latar depan, latar belakang dan jarak objek sesungguhnya. Teknik ini juga digunakan untuk mengurangi space yang terlalu banyak dalam sebuah foto tersebut, diakali dengan penambahan framing.

           Konsep utama fotografi dalam framing, adalah kita berhak membingkai apapun yang akan kita masukkan ke dalam frame suatu objek yang dituju. Hilangkanlah elemen atau hal-hal lain yang bisa mengurangi pola atau warna dalam foto yang sekiranya mengganggu objek. Bisa dilakukan dengan melakukan zoom, tutupi dengan elemen lain, atau anda bisa bergeser untuk mendapatkan sudut pandang yang baru. Cari lah perspektif atau sudut pandang baru. Jangan terlalu sering memotret dari sisi depan, kita dapat memotret dari berbagai sisi mulai dari sisi atas, bawah, atau belakang objek.

           

           Dari penjelasan diatas mungkin bisa jadi menambah wawasan kalian dalam penguasaan komposisi serta teknik fotografi. Perlu ditegaskan lagi bahwa teknik framing di sini lebih mengedepankan pada fokus obyek foto yang terbingkai secara alami dengan beberapa unsur di sekitar obyek.

           Nah, dari penjelasan singkat saya diatas, kurang-lebihnya mohon maaf apabila ada kesalahan kata. Untuk melatih visual kita dalam mengembangkan komposisi framing ini, kita harus sering hunting. Semoga kalian dapat memahaminya dengan baik. Terimakasih telah membaca artikel ini. 🙌✔

Viko Satria Pratama/5120500018/1 D3 Multimedia Broadcasting A