Leap Motion Technology. Penelitian ini memiliki tingkat akurasi sebesar 96,5% untuk mendeteksi tangan manusia dengan perangkat Leap Motion. Toleransi jarak antara tangan pengguna adalah 20 hingga 50 cm di atas perangkat Leap Motion.

Rata-rata tingkat penguasaan keterampilan ranah psikomotorik dapat menyebabkan tingkat frustrasi yang lebih rendah, tingkat motivasi yang lebih tinggi, keinginan yang lebih tinggi serta kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu. Beberapa penelitian mencoba mengembangkan teknologi untuk melatih ranah psikomotorik secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak game stacking-block berbentuk 3 dimensi. Kemiripan penelitian sebelumnya adalah teknologi memiliki keterbatasan, tidak dapat berinteraksi dengan ruang 3D.

Gerakan Lompatan. Penelitian ini menerapkan metode skeletal tracking untuk mengidentifikasi dan mendeteksi tulang dan jari tangan manusia. Dari segi interaksi Leap Motion juga sangat interaktif, karena pengguna dapat memindahkan objek seolah-olah menggerakkannya dengan tangannya sendiri secara langsung.

teknologi Leap Motion yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan objek seolah-olah menggerakkannya dengan tangannya sendiri secara langsung. Pengontrol Leap Motion adalah perangkat periferal USB kecil yang dirancang untuk ditempatkan pada desktop fisik, menghadap ke atas. Dengan menggunakan dua kamera IR monokromatik dan tiga LED, perangkat mengamati area sekitar setengah bola, dengan jarak sekitar 1 meter.

Daftar Pustaka :
Pambudi, Rizal A, Ramadijanti, Nana & Basuki Achmad. 2016. “Pembelajaran Game Psikomotorik Menggunakan Metode Skeletal Tracking Dengan Teknologi Leap Motion“.