Anak-anak muda saat ini kurang tertarik dengan budaya lokal yang salah satunya adalah wayang. Kondisi ini mengancam punahnya sebagian budaya lokal yang seharusnya menjadi andalan memasuki era industri kreatif. Di sisi lain, mereka lebih tertarik bermain game komputer sebagai perubahan gaya hidup masyarakat. Ini menjadi ide dasar kami untuk menghasilkan game sebagai produk kreatif. Genre game ini adalah action adventure. Game ini menggambarkan kisah pertarungan antara bayi Tetuko dan raksasa Kala Pracona. Game ini menggunakan teknologi platform Kinect dan 3D untuk menarik lebih banyak pemain untuk merasakan immersivitas mereka.
Dalam cerita Wayang, ada seorang tokoh terkenal. Dia adalah Ghatotkacha atau Gatotkaca dalam Bahasa Indonesia. Banyak orang yang mengenal sosok ini karena dia kuat dan bisa terbang ke langit. Banyak anak muda yang tidak mengetahui kisah masa kecil Ghatotkacha. survei kecil dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh generasi muda mengenal tokoh Ghatotkacha. Ternyata 19 dari 20 responden tidak mengetahui nama tersebut. Survei ini menunjukkan bahwa budaya wayang tidak diminati anak muda. Menjadi perhatian untuk dibuatnya sebuah produk dengan background wayang. Hal ini membuktikan, jika memang benar kalangan muda tidak terlalu tertarik dengan cerita pewayangan [1],
Game ini dibuat dalam bentuk 3D-Adventure game, yang mana didalamnya akan terdapat unsur RPG, dimana Player akan berperan sebagai Tetuko dan berpetualang sesuai dengan cerita. Game ini sendiri akan memanfaatkan Kinect sebagai salah satu media controllernya, dimana Player bisa menggerakkan Tetuko sesuai gerakan Player. Gerakan seperti melompat, menyerang menggunakan pedang, melakukan tendangan, dan bertahan, bisa dilakukan Player untuk mengendalikan Tetuko selama permainan tanpa perlu menggunakan controller konvensional. Hal ini bisa dilakukan karena penggunaan Kinect, yang membuatnya menjadi sebuah game yang begitu interaktif bagi Player yang memainkannya.
Harapan dari game ini adalah untuk melakukan pelestarian budaya sekaligus hiburan seperti yang dilakukan contoh game diatas sangatlah baik dan cukup menjanjikan. Hal ini bisa menjadi sebuah media yang bagus dalam penyampaian sebuah kesenian atau budaya, yang mana tidak terbatasi lagi para penikmatnya, dan bisa merangkul semua jenjang usia untuk tertarik memainkannya.
Daftar Pusaka
[1] Achmad Basuki, Jauari Akhmad NH, Jabbar Nendra Putra, “ Designing and Building of 3D Adventure Game “Tetuko: Childhood of Ghatotkacha” Using Kinect “, EMITTER International Journal of Engineering Technology Vol.2, No.1, June 2014.
Recent Comments