Board Game adalah suatu permainan papan yang umumnya dapat dimainkan oleh suatu kelompok secara bersama-sama, baik secara kompetitif maupun kooperatif. Model permainan seperti ini memastikan setiap pemain akan memiliki interaksi antar satu dengan yang lainnya. Dalam artikel ini akan dibahas interaksi sosial tersebut, dan apakah ada dampaknya bagi orang yang memainkannya.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara suatu individu dengan individu lainnya [1]. Hubungan timbal balik ini memiliki bentuk yang beragam seperti tulisan, ucapan, gestur, ekspresi, dll. Jika satu pihak mampu mengemukakan sesuatu ke pihak lain dan diterima, kemudian pihak tersebut mengemukakan sesuatu kembali, maka interaksi sosial telah dijalin.

Board Game membantu menciptakan suatu skenario yang memaksakan setiap pemain yang memainkannya untuk berinteraksi antar satu dengan yang lainnya. Interaksi ini dapat berupa aksi dari pemain dalam permainan yang dapat berdampak ke pemain lainnya hingga suatu hubungan kerja sama yang dibentuk antara dua pemain atau lebih. Tidak jarang juga interaksi yang terjadi dalam permainan akan memiliki dampak terhadap setiap pemain di luar permainan.

Salah satu alasan mengapa Board Game sangat menarik untuk banyak orang adalah gabungan antara unsur hiburan, rasa kompetitif, dan adanya interaksi sosial [2]. Contoh Board Game yang menunjukkan ketiga aspek tersebut adalah Monopoly. Monopoly adalah suatu permainan dimana pemain melempar dadu untuk memindahkan bidak dan dapat membeli petak dan mendapatkan Monopoly jika pemain dapat mengumpulkan semua petak yang memiliki warna yang sama. Pemain dapat mengumpulkan sewa dari lawan jika lawan mendarat di petak yang pemain miliki [3].

Interaksi pemain terbanyak terjadi saat pemain bertukar asset. Karena kemungkinan pemain untuk mendapatkan Monopoly sendirian cukup kecil, maka pemain harus bertukar asset dengan pemain lain. Kedua pemain yang akan bertukar asset akan melakukan hubungan timbal balik dalam perjanjian hingga terbentuk suatu kesepakatan atau perjanjian dibatalkan. Tidak jarang juga, pemain lain yang tidak terlibat dalam perjanjian juga ikut masuk ke dalam diskusi untuk mempengaruhi perjanjian tersebut. Perasaan bermain bersama tersebut menjadi salah satu daya tarik interaksi sosial dalam Board Game [4].

[1] Widayanti, A. (2005). “Perbedaan Interaksi Sosial antara Mahasiswa S1 Yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004-2005”. Skripsi.

[2] Klein, C.B. “WANT TO PLAY?: Board Game encourage social interactions.”. Available : https://www.ithacajournal.com/story/news/local/2016/10/06/want-play-board-games-encourage-social-interactions/91623492/ [Accessed : 13-Oct-2020]

[3] Hasbro. MONOPOLY. Available : https://www.hasbro.com/common/instruct/monins.pdf [Accessed : 13-Oct-2020]

[4] Pereira A., Prada R., Paiva A. (2012) Socially Present Board Game Opponents. In: Nijholt A., Romão T., Reidsma D. (eds) Advances in Computer Entertainment. ACE 2012. Lecture Notes in Computer Science, vol 7624. Springer, Berlin, Heidelberg.