4210181003

Niken Ayu Anggarini

D4 – Teknologi Game 2018

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Untuk menciptakan generasi bangsa yang berkualitas, pendidikan hendaknya ditanamkan sedari dini kepada buah hati. Pemberian edukasi ini dapat dimulai dengan mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di mana mereka bisa belajar sekaligus bermain. PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak pada usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya (Rozalena dan Kristiawan, 2017). Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) yang diterapkan kepada anak-anak seusia ini haruslah inovatif dan menarik.

Dalam menangani permasalahan tersebut, Game edukasi menjadi salah satu solusinya. Anik (2016) menilai bahwa ada beberapa kelebihan dari game edukasi dibandingkan dengan metode edukasi konvensional. Salah satu kelebihan utama game edukasi adalah pada visualisasi dari permasalahan nyata. Hal ini diwujudkan dengan diciptakannya game edukasi yang didasarkan pada suatu permasalahan, kemudian melibatkan anak dalam penyelesaiannya sehingga anak tersebut memperoleh nilai atau esensi dari game tersebut. Game simulasi seperti ini dapat dikatakan sebagai media pembelajaran berpola learning by doing.

Selanjutnya, Donald (2006) juga menerangkan bahwa salah satu keunggulan yang signifikan adalah adanya animasi yang dapat meningkatkan daya ingat sehingga anak dapat menyimpan materi pelajaran dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dengan adanya ketertarikan yang lebih tinggi oleh seorang anak terhadap segala sesuatu yang memiliki bentuk dan warna dibandingkan dengan media yang terdiri dari angka dan tulisan saja.

Begitu pula dengan Rosidah (2014) yang menyatakan bahwa imajinasi merupakan bagian integral perkembangan setiap anak dan layak dipupuk dengan mengajarkan apa yang perlu anak pelajari. Kesempatan berimajinasi perlu disediakan dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik untuk anak. Lingkungan belajar yang baik harus-lah dapat menyediakan media pembelajaran. Dengan demikian, game edukasi yang telah disinggung sebelumnya dapat diwujudkan ke dalam bentuk nyata untuk menunjang proses pembelajaran anak usia dini yang menyenangkan. Adapun game-game edukasi ini dapat berupa simulasi mewarnai, menggambar, mencocokkan kata, mengenali suara dan warna, dan sebagainya. Dengan digunakannya metode ini, diharapkan orang tua dan PAUD dapat membantu melatih kreativitas, daya nalar, dan etika anak.

Daftar Pustaka

Donald, Clark. (2006). Game and e-learning. Sunderland: Caspian Learning. www.caspianlearning.co.uk

Rosidah, L. (2014). Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Melalui Permainan Maze. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 8(2), pp. 281-290

Rozalena, Kristiawan, M. (2017). Pengelolaan Pembelajaran PAUD dalam Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, 2(1), pp. 76-86

Vitianingsih, A. V. (2016). Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal INFORM, 1(1), pp. 25-32