Setiap orang di dunia ini pasti memiliki perbedaan. Masing-masing memiliki potensi dan bakat yang berlainan dan mungkin bersifat unik. Terdapat beberapa orang yang dengan baik mampu mengenali dan mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya. Namun tidak sedikit juga orang yang bahkan belum menyadari akan potensi dan bakat yang dimilikinya.

Sama hal nya dengan bakat dan potensi, faktor “X” melekat pada diri manusia. Masing-masing manusia memiliki faktor “X” yang berbeda dalam faktor ukuran. Terkadang ada manusia atau orang yang memiliki faktor “X” yang kecil, terkadang ada pula manusia atau orang yang memiliki faktor “X” yang cukup besar. Besar kecilnya ukuran faktor “X” ini ditentukan oleh seberapa jauh seseorang menggali dan mengembangkan faktor “X” tersebut. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menggali lebih dalam faktor X yang ada pada diri kita untuk selanjutnya bisa kita kembangkan menjadi salah satu ujung tombak dalam menggapai apa yang kita inginkan.

Contoh paling simpel untuk menemukannya adalah dengan merefleksikan diri kita sendiri. Kita perlu melihat apa saja poin penting yang mewakilo atau merepresentasikan diri kita. Pada diri penulis, terdapat beberapa faktor yang dirasa sebagai faktor X yang mewakili diri penulis. Pertama yaitu tipe kepribadian yang logis sehingga sering menggunakan logika untuk mengambil keputusan. Kedua selalu berusaha memandang sesuatu dari dua sisi sehingga keputusan yang ambil lebih baik. Ketiga adalah selalu mengutamakan keputusan untuk jangka panjang. Keempat yaitu cenderung tekun dalam melakukan sesuatu. Kelima yaitu teliti dalam mengerjakan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Selain dalam diri kita, ada pula faktor X yang terdapat diluar diri kita. Faktor ini terdapat di lingkungan tempat kita berada. Salah satu contohnya yaitu lingkar pertemanan. Di lingkungan pergaulan teman-teman penulis, ada banyak sekali orang-orang yang paham atau expert pada berbagai bidang pengetahuan. Ada teman yang paham masalah keorganisasian, ada yang paham tentang dunia bisnis, ada yang paham terkait bidang keteknikan, ada yang paham masalah keagamaan, dan ada yang paham terkait bidang sosial budaya. Hal ini merupakan sebuah keuntungan sendiri karena dengan hal ini kita bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari mereka. Ilmu ini sangat penting karena beberapa tidak bisa didapatkan di dalam mata kuliah yang saat ini sedang kita tempuh. Penulis bersyukur karena memiliki lingkar pertemanan dengan yang sangat baik dan ini merupakan salah satu faktor yang mampu membuat dan merubah diri penulis menjadi lebih baik.