Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda namun dapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi geraknya dalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali, namun apabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup. Karena ia hidup, ia pun dapat mati. Mungkin itulah faktor X yang saya tangkap setelah mencoba melakukan penelusuran di internet. Berdasarkan sumber yang saya baca, faktor X ini merekat pada diri manusia dan menjadi penentu keberhasilan orang tersebut. Di sini saya akan membahas beberapa faktor X yang ada pada diri saya, dan lingkungan sekitar saya. Jika boleh jujur sebenarnya saya sangat tidak suka menjelaskan atau menuliskan hal-hal pribadi saya sendiri. Jadi mungkin tulisan ini akan sangat kurang bermanfaat dan sangat membosankan untuk kalian baca.

Salah satu faktor x yang ada pada diri saya adalah saya suka mempelajari hal baru, apapun bidangnya. Saya suka mempelajari mempelajari informasi baru, rumus baru, metode baru, permasalahan baru, permainan baru, alat musik bahkan hal-hal yang ramai diperbincangkan di dunia maya. Sebagai contohnya, saya sangat gemar mengikuti perkembangan gadget dan perkembangan meme yang sedang ramai di luar negeri. Selain itu, saya sangat menyukai pekerjaan apapun yang berkaitan dengan desain atau pemrograman. Saya sudah mulai suka menggambar sejak SD, namun saya baru memasuki dunia desain sejak SMA. Sejak saat itu saya mulai membuat gambar-gambar digital, memilih kepanitiaan yang mempunyai jobdesk mendesain, hingga mendesain 3D untuk kepentingan kuliah dan lain-lain. Bahkan saya sering mengadakan kompetisi (challenge) berdua dengan teman saya untuk mencoba Teknik desain tertentu. Untuk pemrograman, saya mulai mengenali dan mempelajari hal ini pada saat kuliah. Awalnya memang sedikit membuat saya kebingungan. Tapi mungkin karena dari dulu saya berpikir programming itu keren dan saya suka tantangan, akhirnya saya sangat menyukai mata kuliah yang berkaitan apapun dengan pemrograman.

Jika membicarakan desain dan programming, yang terlintas di pikiran kita tentu saja adalah software development, UI, HMI, UX dan lain sebagainya. Seperti yang saya sebutkan tadi, saya sangat suka mengikuti perkembangan gadget. Menurut saya User Interface atau User Experience merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan teknologi. Jika penggunanya merasa nyaman dengan antarmuka, tampilan, dan penggunaan suatu gadget atau software maka itu merupakan nilai plus dan kebanggaan bagi developer. Namun sayangnya saat ini saya hanya bisa melakukan programming dan UX design berbasis windows. Saya pernah mengikuti pelatihan Android Studio dan membuat aplikasi sederhana yang memanfaatkan sensor namun tidak ada perkembangan lagi karena kendala waktu, kesibukan, dan lain-lain. Selain itu saya mempunyai pengalaman kerja praktik di salah satu pabrik di Surabaya. Saya mempelajari banyak hal di sana, seperti memprogram PLC dengan permasalahan tertentu, membuat panel, dan mendesain HMI(Human Machine Interface). Walaupun awalnya membuat saya kewalahan, namun saya sangat senang dan puas dengan hasilnya. Bahkan pembimbing kami di pabrik memuji hasil kerja kami.

Selanjutnya saya akan membahas faktor X yang ada di lingkungan saya. Mungkin lebih tepatnya bisa dibilang beberapa peluang yang kurang maksimal di sekitar saya. Beberapa hari lalu, saya mencoba mencari informasi mengenai COVID-19 di daerah saya. Saya akhirnya menemukan sebuah akun yang merupakan akun kominfo resmi pemerintah di daerah saya.  Informasi mengenai persebaran COVID-19 pun sudah tersedia di sana. Namun yang membuat saya sangat kesal adalah tampilan feed-nya yang kurang enak dipandang. Banyak sekali informasi yang tidak dapat saya baca karena tulisannya sangat kecil. Apakah mereka tidak bisa menyajikan informasi dengan tampilan minimalis dan enak dibaca? Maksud saya, ayolah apakah pemerintah daerah tidak mampu menggaji desainernya? Atau memang di daerah saya sini kekurangan desainer grafis? Saya kemudian berpikir seandainya saja saya bisa “magang”, atau setidaknya menjadi sukarelawan untuk pemerintah daerah dalam menyajikan informasi mengenai persebaran COVID-19. Selain itu, ilmu elektronika dan programming yang saya punya mungkin bisa sedikit membantu atau memberikan peluang baru karena masih kurangnya bidang elektronika yang melekat (?) di daerah saya. Bahkan komponen elektronika pun cukup sulit ditemui di sini.