Assalamualaikum Wr.Wb.
Sebelumnya perkenalkan nama saya Fathur Rizky dari PENS 2019. Dari jurusan D4 Elektronika B.
Pada saat ini kita akan belajar tentang penggunaan statement penentu keputusan yaitu statement if-else, statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari sesuatu kondisi yang diberikan. Untuk cara kerjannya langsung saja kita lihat dari 5 Percobaan dibawah ini, agar mudah mengerti.
Langsung saja untuk memulai percobaannya
- Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap
#include <stdio.h>
void main()
{
int x;
printf(” Masukkan bilangan = “);
scanf(“%d”,&x);
if(x%2==0)
printf(“%d adalah bilangan genap”,x);
else
printf(“%d adalah bilangan ganjil”,x);
getch() ;
}
Kita menggunakan X%2=0 untuk mencari bilanngan genapnya, selain itu berarti nilai ganjil
- Mengelompok sebuah karakter(huruf kecil, huruf besar, angka dan karakter khusus)
#include <stdio.h>
void main()
{
char x;
printf(“Masukkan suatu karakter yang anda inginkan “);
scanf(“%c”,&x);
if(x>=’a’ && x<=’z’)
printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok huruf kecil\n”);
else if(x>=’A’ && x<=’Z’)
printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok huruf besar\n”);
else if(x>=’0′ && x<=’9′)
printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok angka\n”);
else
printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok karakter khusus”);
getch();
}
Untuk mengelompok suatu karakter, kita harus membuat kelompoknya yaitu kelompok huruf kecil, kelompok huruf besar, kelompok angka dan kelompok karakter khusus. Jadi kita harus membuat 4 if
- Membuat kalkulator sederhana
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main()
{
float bilangan;
float s = 0;
char operator;
int valid_operator = 1;
printf(“Mulai perhitungan\n”);
while (1){
scanf(“%f %c”,&bilangan,&operator);
switch(operator){
case ‘s’ :
case ‘S’ : s = bilangan; break;
case ‘*’ : s *= bilangan ; break;
case ‘+’ : s += bilangan ; break;
case ‘-‘ : s -= bilangan ; break;
case ‘/’ : s /= bilangan ; break;
case ‘&’ : s = s && bilangan ;break;
case ‘|’ : s = s ||bilangan ;break;
case ‘%’ : s = fmod(s,bilangan) ; break;
case ‘e’ :
case ‘E’ : exit(0) ;break;
default : valid_operator = 0;
}
if(valid_operator){
printf(“=%f\n”,s);
}
else {
printf(“\nOperator SALAH\n”);
}
}
}
Kita menambahkan #include <math.h> agar bisa memasukkan fungsi modulus pada case. Dan untuk menghentikan suatu perhitungan kita menggunakan exit(0), agar langsung keluar dari kalkulator tersebut.
- Menentukan tahun Kabisat
#include <stdio.h>
void main()
{
int tahun;
printf(“Masukkan Tahun\n”);
scanf(“%d”, &tahun);
if(tahun>=1900 && tahun<=2005 && tahun%4==0)
printf(“Tahun %d adalah Tahun Kabisat”, tahun);
else if(tahun>=1900 && tahun<=2005)
printf(“Tahun %d adalah tahun antara 1900 – 2005, akan tetapi bukan tahun kabisat”,tahun);
else if(tahun%4==0)
printf(“Tahun %d adalah Tahun Kabisat akan tetapi bukan tahun antara 1900 – 2005”, tahun);
else
printf(“Tahun %d adalah bukan Tahun Kabisat dan bukan tahun antara 1900 – 2005”,tahun);
getch();
}
Kita menggunakan 4 keputusan yang pertama tahun kabisat dan tahun antara 1900 -2005, yang kedua tahun antara 1900 – 2005, akan tetapi bukan tahun kabisat, yang ketiga Tahun Kabisat akan tetapi bukan tahun antara 1900 – 2005 dan yang terakhir bukan Tahun Kabisat dan bukan tahun antara 1900 – 2005.
- Menghitung determinan(D) dan akar akar tersebut.
#include <stdio.h>
#include <math.h>
void main()
{
float a, b, c, d, x1, x2;
printf(“Masukkan nilai A\n”);
scanf(“%f”, &a);
printf(“Masukkan nilai B\n”);
scanf(“%f”, &b);
printf(“Masukkan nilai C\n”);
scanf(“%f”, &c);
d = b*b – 4*a*c;
if(d == 0){
x1 = -b/2*a;
x2 = x1;
printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d, x1, x2);
}else if(d > 0){
x1 = (-b + sqrt(d))/2*a;
x2 = (-b – sqrt(d))/2*a;
printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d, x1, x2);
}else{
x1 = (-b + sqrt(-d))/2*a;
x2 = (-b – sqrt(-d))/2*a;
printf(“Hasi
l determinan adalah %.2f dan akarnya %.2fi dan %.2fi. (i = sqrt(-1))\n”, d, x1, x2);}
getch();
}
Sekian terima kasih , semoga berrmanfaat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Recent Comments