Assalamualaikum Wr.Wb.

 

Sebelumnya perkenalkan nama saya Fathur Rizky dari PENS 2019. Dari jurusan D4 Elektronika B.

Pada saat ini kita akan belajar tentang penggunaan statement penentu keputusan yaitu statement if-else, statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari sesuatu kondisi yang diberikan. Untuk cara kerjannya langsung saja kita lihat dari 5 Percobaan dibawah ini, agar mudah mengerti.

Langsung saja untuk memulai percobaannya

  1. Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap

 

#include <stdio.h>

void main()

{

int x;

printf(” Masukkan bilangan = “);

scanf(“%d”,&x);

if(x%2==0)

printf(“%d adalah bilangan genap”,x);

else

printf(“%d adalah bilangan ganjil”,x);

getch() ;

}

Kita menggunakan X%2=0 untuk mencari bilanngan genapnya, selain itu berarti nilai ganjil

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

  1. Mengelompok sebuah karakter(huruf kecil, huruf besar, angka dan karakter khusus)

#include <stdio.h>

void main()

{

char x;

printf(“Masukkan  suatu karakter yang anda inginkan “);

scanf(“%c”,&x);

 

if(x>=’a’ && x<=’z’)

printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok huruf kecil\n”);

else if(x>=’A’ && x<=’Z’)

printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok huruf besar\n”);

else if(x>=’0′ && x<=’9′)

printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok angka\n”);

else

printf(“Karakter yang anda masukkan termasuk kelompok karakter khusus”);

getch();

}

Untuk mengelompok suatu karakter, kita harus membuat kelompoknya yaitu kelompok huruf kecil, kelompok huruf besar, kelompok angka dan kelompok karakter khusus. Jadi kita harus membuat 4 if

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

  1. Membuat kalkulator sederhana

 

#include <stdio.h>

#include <math.h>

main()

{

float bilangan;

float s = 0;

char operator;

int valid_operator = 1;

printf(“Mulai perhitungan\n”);

while (1){

scanf(“%f %c”,&bilangan,&operator);

switch(operator){

case ‘s’ :

case ‘S’ : s = bilangan; break;

case ‘*’ : s *= bilangan  ; break;

case ‘+’ : s += bilangan ; break;

case ‘-‘ : s -= bilangan ; break;

case ‘/’ : s /= bilangan ; break;

case ‘&’ : s  = s && bilangan  ;break;

case ‘|’ : s  = s ||bilangan ;break;

case ‘%’ : s  = fmod(s,bilangan) ; break;

case ‘e’ :

case ‘E’ : exit(0) ;break;

default  : valid_operator = 0;

}

if(valid_operator){

printf(“=%f\n”,s);

}

else {

printf(“\nOperator SALAH\n”);

}

}

}

Kita menambahkan #include <math.h> agar bisa memasukkan fungsi modulus pada case. Dan untuk menghentikan suatu perhitungan kita menggunakan exit(0), agar langsung keluar dari kalkulator tersebut.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

  1. Menentukan tahun Kabisat

#include <stdio.h>

void main()

{

int tahun;

 

printf(“Masukkan Tahun\n”);

scanf(“%d”, &tahun);

 

if(tahun>=1900 && tahun<=2005 && tahun%4==0)

printf(“Tahun %d adalah Tahun Kabisat”, tahun);

else if(tahun>=1900 && tahun<=2005)

printf(“Tahun %d adalah tahun antara 1900 – 2005, akan tetapi bukan tahun kabisat”,tahun);

else if(tahun%4==0)

printf(“Tahun %d adalah Tahun Kabisat akan tetapi bukan tahun antara 1900 – 2005”, tahun);

else

printf(“Tahun %d adalah bukan Tahun Kabisat dan bukan tahun antara 1900 – 2005”,tahun);

 

getch();

}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Kita menggunakan 4 keputusan yang pertama tahun kabisat dan tahun antara 1900 -2005, yang kedua tahun antara 1900 – 2005, akan tetapi bukan tahun kabisat, yang ketiga Tahun Kabisat akan tetapi bukan tahun antara 1900 – 2005 dan yang terakhir bukan Tahun Kabisat dan bukan tahun antara 1900 – 2005.

 

  1. Menghitung determinan(D) dan akar akar tersebut.

#include <stdio.h>

#include <math.h>

void main()

{

float a, b, c, d, x1, x2;

 

printf(“Masukkan nilai A\n”);

scanf(“%f”, &a);

printf(“Masukkan nilai B\n”);

scanf(“%f”, &b);

printf(“Masukkan nilai C\n”);

scanf(“%f”, &c);

 

d = b*b – 4*a*c;

 

if(d == 0){

x1 = -b/2*a;

x2 = x1;

printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d, x1, x2);

}else if(d > 0){

x1 = (-b + sqrt(d))/2*a;

x2 = (-b – sqrt(d))/2*a;

printf(“Hasil determinan adalah %.2f dan akarnya %.2f dan %.2f.\n”, d, x1, x2);

}else{

x1 = (-b + sqrt(-d))/2*a;

x2 = (-b – sqrt(-d))/2*a;

printf(“Hasi

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
l determinan adalah %.2f dan akarnya %.2fi dan %.2fi. (i = sqrt(-1))\n”, d, x1, x2);

}

getch();

}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Sekian  terima kasih , semoga berrmanfaat
Assalamualaikum Wr. Wb.