Statement Penentu Keputusan
I. Tujuan
Mempelajari dan mengamati penggunan statement penentu keputusan berupa if-else.
Memanfaatkan if-else untuk membuat proses perulangan yaitu dengan dikominasikan dengan statement goto-label.
Mempelajari statement if-else bersarang (nested if)
Mempelajari bentuk lain dari statement if-else yaitu statement else-if.
Mempelajari penggunaan dari statement switch-case sebagai alternatif pengganti dari statement else-if.
II. Teori
Statement if-elese digunakan untuk menentukn pilihan dari suatu kondisi yang diberikan. Cara kerjanya adalah melakukan perbandingan menggunakan Relational Operator dan/atau Logical Operator, apabila sutu kondisi terpenuhi (benar) maka akan mengerjakan proses A dan apabila kondisi tidak terpenuhi (salah) maka tidak akan mengerjakan proses A atau dapat jugamengerjakan proses lain misalkan proses B. Proses A dan B dapat berupa satu baris statement atau beberapa baris yang dikelompokan (Compound Statement). Statement if-else bersarang merupakan kombinasi beberapa if-else. Dimana bila ada beberapa kondisi yang harus diuji kebenarannya secara Bersama (if dalam if). Statement else-if adalah cara lain dari bentuk if-else, yang digunakan untuk menentukan satu kondisi yang benar dari beberapa kondisi yang tersedia. Statement switch-case adalah bentuk lain dari statement else-if, dengan mendaftar kondisi secara vertical dalam satu kolom sehingga memudahkan dalam hal evaluasi program.
III. Program Percobaaan
4.4.1
Mengamati Penggunaan statement penentu keputusan sederhana, yaitu menentukan apakah bilangan yang dimasukkan kecil atau nol.
/* Nama File : IF-ELSE.C */
void main()
{
int bil, absolut;
printf(“Masukkan bilangan bulat : “);
scanf(“%d”, &bil);
if(bil < 0) absolut = -bil;
printf(“Nilai absolute dari %d adalah = %d”, bil, absolut);
getch();
}
4.4.2
Menghitung sisa pembagian menggunakan operator aritmatika yaitu ‘%’ (modulus)
#include<conio.h>
{
int pembilang, penyebut, sisa;
scanf(“%d”, &pembilang);
printf(“Masukkan penyebut : “);
scanf(“%d”, &penyebut);
if(sisa)
else
printf(“&d habis dibagi %d\n”, pembilang, penyebut);
getch();
}
#include<conio.h>
{
char c;
scanf(“%c”, &c);
printf(“\nKarakter tersebut termasuk huruf kecil.\n”);
else
printf(“\nKarakter tersebut bukan huruf kecil.\n”);
getch();
}
#include<conio.h>
{
int i=0, hasil=1;
hasil*=2;
}
#include<conio.h>
{
char tag;
printf(“Merk sepeda motor bertipe 2 tag\n\n”);
printf(” 1. YA YAMAHA”);
printf(” 2. YA SUZUKI”);
printf(” 3. YA HONDA”);
} else {
printf(“Merk sepeda motor bertipe 4 tag\n\n”);
printf(” 1. HONDA”);
printf(” 2. SUZUKI”);
printf(” 3. YAMAHA”);
}
getch();
}
#include<conio.h>
{
int valid_operator = 1;
char operator;
float bil1, bil2, hasil;
printf(“Dengan format: \n\n”);
printf(“= (bilangan-1) (operator) (bilangan-2)\n\n”);
printf(“= “);
hasil = bil1 * bil2;
}else if(operator == ‘/’)
hasil = bil1 / bil2;
else if(operator == ‘+’)
hasil = bil1 + bil2;
else if(operator == ‘-‘)
hasil = bil1 – bil2;
else
valid_operator = 0;
printf(“\nHasil perhitungan\n\n”);
printf(“%f %c %f = %f\n”, bil1, operator, bil2, hasil);
}else {
printf(“\nOperator SALAH!\n”);
printf(“Gunakan operator +, -, / dan * saja!”);
}
getch();
}
#include<conio.h>
{
int valid_operator = 1;
char operator;
float bil1, bil2, hasil;
printf(“Dengan format: \n\n”);
printf(“= (bilangan-1) (operator) (bilangan-2)\n\n”);
printf(“= “);
case ‘*’: hasil = bil1 * bil2; break;
case ‘/’: hasil = bil1 / bil2; break;
case ‘+’: hasil = bil1 + bil2; break;
case ‘-‘: hasil = bil1 – bil2; break;
default : valid_operator = 0;
}
if(valid_operator){
printf(“\nHasil perhitungan\n\n”);
printf(“%f %c %f = %f\n”, bil1, operator, bil2, hasil);
}else {
printf(“\nOperator SALAH!\n”);
printf(“Gunakan operator +, -, / dan * saja!”);
}
getch();
}
{
int n, h;
printf(“Program Penentuan Ganjil Genap\n\n”);
ulang:
printf(“Masukkan Angka : “); scanf(“%d”, &n);
h = n % 2;
printf(“Angka tersebut adalah angka “);
if(h == 0)
printf(“Genap\n”);
else
printf(“Ganjil\n”);
getch();
printf(“\n”); goto ulang;
}
#include<conio.h>
{
char c;
scanf(“%c”, &c);
printf(“\nKarakter tersebut termasuk huruf kecil.\n”);
}else if(c>=’A’ && c<=’Z’)
printf(“\nKarakter tersebut merupakan HURUF BESAR\n”);
else if(c>=’0′ && c<=’9′)
printf(“\nKarakter tersebut merupakan Karakter Angka\n”);
else
printf(“\nKarakter tersebut merupakan Karakter Karakter Khusus\n”);
getch();
}
#include<conio.h>
main()
{
int z=1;
float a,b,d;
char c,operator;
printf(“KELKULATOR SEDERHANA\n\n”);
printf(“Masukan nilai lalu tekan S untuk menjalankan operator kalkulator”);
printf(“\n\nContoh :”);
printf(“9S”);
printf(“\n\nUntuk mengakhiri tekan 0 E”);
mulai:
printf(“\n\nMasukkan input : “);
scanf(“%f %c”,&a,&c);
if(c==’S’)
{printf(“\n=%f”,a);}
else {goto end;}
printf(“\n\n(contoh masukkan input) ‘ 9 / ‘ \n\nMasukkan angka dan operator : “);
scanf(“%f %c”,&b,&operator);
if(operator==’*’){a=a*b;}
else if(operator==’/’){a=a/b;}
else if(operator==’-‘){a=a-b;}
else if(operator==’+’){a=a+b;}
else if(operator==’E’){goto end;}
else {z=0;}
if(z){printf(“\n=%f”,a);goto mulai;}
else {printf(“\noperator salah”);goto end;}
end:
printf(“\nAhkir perhitungan”);
getch();
}
#include<conio.h>
{
int a = 1900, c;
printf(“Pogram check tahun kabisat 1900 – 2005”);
printf(“\nTekan enter untuk mulai”);
getch();
mulai:
a++;
c=a%4;
if(a>=2006){goto end;}
else if(c==0){printf(“\nTahun %d adalah tahun kabisat”,a);
goto mulai;}
else {printf(“\nTahun %d adalah bukan tahun kabisat”,a);
goto mulai;}
end:
getch();
}
#include <math.h>
main()
{
float a,b,c,d;
double x1,x2,y;
printf(“Diketahui persamaan = ax^2+bx+c=0\n\n”);
printf(“Masukan nilai a=”);
scanf(“%f”,&a);
printf(“Masukan nilai b=”);
scanf(“%f”,&b);
printf(“Masukan nilai c=”);
scanf(“%f”,&c);
d=b*b-4*a*c;
if(d>=0)
{if(d==0)
{x1=-b/(2*a);
printf(“\nSehingga dua akar real yang kembar adalah x1=x2=%g”,x1);}
else {
x1=(-b+sqrt(d))/(2*a);
x2=(-b+sqrt(d))/(2*a);
printf(“\nSehingga dua akar yang berlainan adalah x1=%g dan x2=%g”,x1,x2);}
}
else {
y=((sqrt(d))/(2*a));
printf(“\nMaka dua akar imaginer berlainan adalah”);
printf(“\nx1=%g + %gi”,x1,y);
printf(“\nx2=%g – %gi”,x2,y);
}
getch();
}
Recent Comments