Indonesia menjadi negara paling dermawan pada tahun 2018 menurut World Giving Index (WGI). Indonesia bersama dengan Australia mempunyai nilai pembulatan yang sama 59, tetapi Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan. Ini tentu menarik untuk dibicarakan.

Dalam 3 tahun terakhir ini prestasi Indonesia dalam hal kedermawanan patut dibanggakan. Tahun 2016 WGI menempatkan Indonesia berada pada peringkat kedua di bawah Myanmar. Pada tahun 2017 WGI kembali menempatkan Indonesia berada pada peringkat ketiga di bawah Birma dan Kenya. Dan akhirnya tahun 2018 ini WGI menempatkan Indonesia pada peringkat teratas. Mari kita lihat 20 negara paling dermawan dalam WGI.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Lalau bagaimana bisa Indonesia berada pada peringkat-peringkat atas dalam hal survey yang dilakukan oleh  Charities Aid Foundation (CAF). Ada tiga parameter penilaian yang digunakan oleh CAF dalam WGI yaitu membantu orang yang tidak dikenal, memberi sumbangan dan menjadi relawan. Tiga parameter ini memang tidak asing bagi kita.

Mari kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Masih banyakkah orang yang bersedia ditanya oleh orang yang tidak tahu jalan, atau orang yang mencari alamat? Masih banyakkah orang yang membantu orang lain ketika mengalami masalah dengan sepeda atau sepeda motornya? Masih banyakkah orang yang ngobrol rame-rame di warung kopi padahal mereka tidak saling kenal? Masih banyakkah orang yang berjabat tangan saat hari raya meskipun tidak saling kenal? Kalau masih banyak, itu berarti kebahagiaan kita terselamatkan.

Hal yang lain adalah soal sumbangan. Kalau ada saudara atau sahabat yang sedang menerima musibah, masih banyakkah dari kita yang menyumbang? Entah menyumbang uang, barang, tenaga bahkan doa. Demikian juga dengan relawan, bisakah kita menghitung berapa banyak relawan yang terjun di daerah bencana? Masih banyakkah relawan temporal yang mereka menjadi relawan sesaat ketika diperlukan? Kalau masih banyak, itu artinya orang Indonesia memang benar-benar dermawan.

Kalau dilihat lebih jauh, sebenarnya budaya kita sendiri memang memupuk kedermawanan. Contohnya adalah gotong-royong, kondangan dan banyak lagi yang bisa membuat kita tidak terlepas dari budaya membantu orang lain. Katanya kalau kita bahagia saat melihat orang bahagia, maka itu bahagia yang sesungguhnya.

 

Sumber:
(1) https://www.statista.com/statistics/283351/top-20-countries-world-giving-index/
(2) https://www.plukme.com/post/negara-paling-dermawan-sedunia-dan-tradisi-hidup-komunal-5bed9478cf61a