Emak-emak, atau dalam bahasa indonesia adalah ibu-ibu, adalah sosok yang sangat penting dalam hidup kita semua terutama bagi anaknya sendiri, yang telah mengandung selama 9 bulan dan merawat kita dari kecil sampai kita bisa menjadi seseorang seperti sekarang. Kasih Ibu sepanjang masa, adalah sebuah ungkapan cinta kasih ibu terhadap kita anak-anaknya.

duo emak-emak yang membingunkan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

duo emak-emak yang membingunkan

Tetapi pernah sempat viral sebuah meme yang bersangkutan dengan emak-emak ini. Ya, betul! kelakuan para emak-emak saat berada di jalanan ini membuat beberapa pengendara merasakan luapan emosi yang tak dapat disampaikan, marah, heran, sampai tertawa saking anehnya kelakuan emak-emak ini. Sampai mendapat gelar sang raja jalanan, geng motor-pun kalah dengan emak-emak ini.

meme lampu sein
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

meme lampu sein

 

Pernahkah kalian suatu saat berkendara dengan santai, tiba-tiba ada emak-emak yang ada di depan kalian mendadak belok kiri, padahal lampu sein kanan yang menyala, dan ketika sampai menabrak emak-emak ini malah kalian yang disalahkan. Ya hampir kita semua mengalaminya, bahkan sampai ada yang meminta ganti rugi atas kerusakan kendaraan yang jelas sekali kita bukan berada di pihak yang salah.

kecebur kali gegara emak-emak
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

meme unik kesalahan emak-emak

Akan tetapi apakah kalian tahu, apa semua alasan yang menyebabkan emak-emak ini melakukan hal yang demikian? Berikut ini adalah penjelasan perilaku tersebut

Alasan pertama dan paling umum adalah mereka lupa untuk mematikan lampu sein, atau mengganti lampu sein yang menyala (kiri ke kanan atau sebaliknya) saat mereka hendak berbelok ataupun berputar haluan. Jadi harap untuk memaklumi untuk alasan ini, tetapi hendaknya kita juga tidak ceroboh untuk mengulangi perbuatan ini.

Alasan kedua adalah memang ada salah paham tentang kegunaan lampu sein yang terdapat pada semua kendaraan bermotor ini. Lampu sein yang seharusnya berfungsi untuk pemberi tanda saat kita hendak berbelok atau berbalik arah tujuan kita, malah di sumsikan berbeda oleh emak-emak ini menjadi pemberi tanda untuk pengendara di belakangnya untuk harus berbelok atau mengambil jalur sesuai lampu sein yang menyala tersebut. Misalnya lampu sein yang menyala adalah sebelah kiri, maka pengendara dibelakangnya harus mengambil jalur atau berbelok ke kiri juga, karena emak-emak ini ingin berbelok ke kanan.

Untuk alasan kedua ini memang terlihat masuk akal, karena pada dasarnya orang tua kebanyakan saat mendidik anak itu dengan cara menyuruh, dan terkadang perkataan tidak sesuai dengan tindakan mereka, mungkin itulah penyebab munculnya presepsi untuk alasan kedua ini.

emak-emak nyelonong
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

kecelakaan saat pertandingan moto gp akibat emak-emak

Alasan ketiga, ada kemungkinan bahwa emak-emak ini beru pertama belajar mengendarai sebuah kendaraan dan tidak paham betul apa fungsi lampu sein disini, dan dalam ketidak pahaman itu, mereka langsung terjun berkendara di jalan raya yang notabene ramai dan rawan terjadi kecelakaan, untuk mengantisipasi kecelakaan, maka suami perlu mengambil tindakan pencegahan terhadap istri mereka untuk tidak berkendara terlebih dahulu di jalan raya.

Tetapi dengan tindakan emak-emak ini kita dapat mengambil beberapa hikmah diantaranya

  1. Menjadi lebih sering mengingat Tuhan YME
    bersyukur masih diberi kesehatan, umur, serta kewaspadaan setelah bertemu dengan jenis emak-emak ini.
  2. Tidak terlalu mudah pada orang lain
    berkat kecerobohan atas tindakan emak-emak ini mengingatkan pesan orang tua kita saat kita masih kecil, yaitu tidak mudah percaya terhadap orang lain yang tidak kita kenal.
  3. Menjadi lebih hati hati saat berkendara di jalan
    kejadian ini juga otomatis akan meningkatkan tingkat kewaspadaan kita saat berkendara dijalan, karena populasi emak-emak juga tidak sedikit dijalanan.
  4. Kita jadi belajar memahami pikiran orang lain
    dengan kejadian ini, mau tidak mau, kita juga mulai belajar memahami pemikiran orang lain, kalau sebenarnya pemikiran mereka itu tidak selalu sama dengan kita.
  5. Belajar menjadi pribadi yang sabar
    ketika sudah mengalami, otomatis kita juga belajar bersabar saat berpapasan dengan emak-emak ini.
  6. Lebih memahami arti bersyukur
    dengan berulang kali berpapasan dengan emak-emak ini, kita pun bersyukur sudah faham dengan ketidak fahaman mereka terhadap menyalakan lampu sein saat berbelok maupun putar balik di jalanan.