“Beri aku Sepuluh Pemuda, Akan Kuguncang Dunia!” Petikan pidato Bung Karno, presiden pertama Indonesia ini menggelegar. Kenapa Bung Karno tidak menyampaikan satu pemuda saja?
Rasulullah berdakwah secara sirri atau sembunyi-sembunyi saat awal diamanahi sebagai rasul. Namun saat sudah ada beberapa pendukung dakwahnya, Rasulullah diamanahi dakwah dengan terang-terangan. Kenapa?
Dari dua pertanyaan diatas menarik untuk direnungkan. Kenapa tidak cukup Soekarno saja yang bergerak. Kenapa pula, apa Rasulullah sendiri saja tidak bisa?
Masalah antara Potensi dan Kekuatan
Secara umum pengertian potensi adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Pendeknya, potensi merupakan kemampuan masing-masing individu yang masih bisa dikembangkan.
Potensi yang melekat pada seseorang inilah yang bisa dipakai untuk menyelesaikan suatu masalah. Coba kita ingat-ingat pelajaran sewaktu kita SMP atau SMA di mana V = I R. Beda potensial adalah sama atau sebanding dengan arus dikalikan resistansi atau hambatan.
Dengan kata lain, beda potensial kita sebut dengan potensi seseorang, sebanding dengan arus atau ikhtiar seseorang untuk untuk menyelesaikan hambatan atau masalah. Semakin besar potensi seseorang, maka bisa menyelesaikan beban atau masalah yang lebih besar.
Bagaimana jika kita hubungkan dengan rumus yang lain? Kalau tadi rumus potensial atau hukum ohm itu V=I R, ada lagi rumus tentang daya, P = V I. Daya itu berbanding lurus dengan potensial dikalikan arus.
Dari rumus potensi dan daya ini lalu kita kombinasi, P = V I lalu kita ganti V sehingga menjadi P = (I R) I atau bisa juga ditulis P= I I R, bisa kita baca daya adalah arus kuadrat kali hambatan.
Menurut penulis Ini pelajaran yang sungguh luar biasa kepada kita, tentang makna apa itu “Ikhtiar”. Kalau ikhtiar kita lalukan sendiri untuk menyelesaikan malahanya akan melahirkan atau meningkatkan potensi (V=I.R). Tapi begitu ikhtiar itu dilakukan dengan bersama-sama dalam satu komando atau sering disebut berjamaah, maka akan menghasilkan daya atau kekuatan (P=I.I.R).
Dengan potensi yang melekat pada diri yang sudah Allah genapkan pada seseorang, bisa dipastikan segala sesuatu masalah yang dihadapinya bisa diselesaikan dengan ikhtiar yang standar saja. Apalagi ikhtiarnya lebih dari standar.
Sementara sebagai makhluk sosial, seseorang tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Artinya apa? Masing-masing potensi yang dimiliki oleh seseorang itu kalau digerakkan lagi untuk menyelesaikan sebuah masalah secara bersama-sama maka itulah daya kekuatan.
Jika kekuatan sebuah amal jama’i, kekuatan sebuah amal kebersamaan, kekuatan sebuah komunitas, kekuatan sebuah bangsa yang jika semuanya itu diatur potensi-potensi yang ada maka yakinlah power, daya dan kekuatan itu akan dahsyat untuk menyelesaikan masalah apapun.
Kembali Ngaji Qur’an dan Iptek
Lagi-lagi firman Allah lewat ayat-ayat qauliyahNya dan diperkuat oleh ayat-ayat Allah dengan firman qauniyahNya yang ditangkap oleh ilmuwan modern dengan rumus V = I x R dan P = I kuadrat x R itulah kekuatan yang luar biasa.
Tiada ilmu yang saling menafikan selagi ilmu itu turunnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Karenanya marilah kita kuatkan potensi kita masing-masing sebagai pribadi. Jangan lupa yang kedua, masing-masing potensi itu harus dijadikan satu komunitas satu kesatuan gerak dan langkah untuk menyelesaikan masalah yang lebih besar. Karena disitulah kekuatan itu ada dan dahsyat.
Terbukti Indonesia Raya merdeka di zaman Bung Karno dan Islam yang diturunkan melalui Rasulullah menyebar diseluruh dunia dengan rahmatan lil’alamin.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilham.
17 Ramadhan 1439H
Super sekali buah pemikirannya!
Sebagai seorang awam, saya ingin diberikan contoh model ikhtiar yang biasa saja dan ikhitiar yang lebih dari biasa. Terimakasih..
Salam Pancasila..