• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Kita merasakan teknologi berkembang dengan sangat cepat sejak tahun 2010. Terutama pada mobile phone. Generasi ke-empat atau yang lebih sering disebut sebagai jaringan 4G juga mulai digunakan sejak tahun 2000-an dan berdampak semakin berkembang pesat produksi smartphone yang semakin canggih. Dari mobile phone yang sering disebut dengan HP mendol hingga mobile phone yang saat ini banyak digunakan dengan tampilan touch screen.

 

Dari yang cuma bisa buat kirim pesan text, kini dapat video call dan banyak fitur yang dapat ditampung dalam satu perangkat. Saat ini semakin banyak data yang diprogram dan dapat dimasukkan ke dalam suatu perangkat yang ukurannya bahkan tidak dapat dibayangkan oleh logika contohnya data rahasia militer yang dimasukkan ke dalam chip yang perangkatnya seukuran biji beras.

Teknologi diciptakan agar memudahkan manusia dalam mengendalikan sesuatu. Semakin berkembangnya zaman maka semakin banyaknya kebutuhan manusia. Teknologi menjadi media yang sangat penting untuk mengakses barang/jasa saat ini. Indonesia termasuk negara yang cukup terlambat dalam perkembangan teknologi. Sebagai contoh Internet of Thing (IoT), di Indonesia teknologi ini baru booming pada tahun 2015. Definisi awal IoT adalah Internet of Things yang memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh internet, bahkan lebih baik. (Ashton, 2009).

Dalam satu genggaman saja, sekarang dapat dijangkau dan diakses apa saja dan dimana saja. Banyak kemudahan yang dapat didapatkan dengan terhubung internet. Efisien, terjangkau, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan dengan internet. Mengendalikan barang-barang rumah tangga kini dapat dikendalikan dengan remote control. Produk yang seperti itulah yang memanfaatkan IoT.

Pada Tech in Asia Jakarta 2015 mengundang Regi Wahyu, yang merupakan Founder dan CEO dari CI-Agriculture. CI-Agriculture merupakan startup yang memanfaatkan teknologi IoT yang fungsinya untuk membantu petani mengelola sawah mereka dengan lebih baik.

Dilansir dari id.techinasia.com Regi mengungkapkan bahwa Maker Space saat ini tidak hanya ada pada negara negara maju seperti Amerika Serikat, tapi juga ada di Indonesia dan dapat membantu perkembangan ekosistem Internet of Things. Dengan begitu, Indonesia seharusnya dapat semakin berkembang dan memiliki peluang yang besar dengan memanfaatkan kekayaan nusantara untuk dijadikan objek untuk perkembangan IoT. Dan tentunya yang memanfaatkannya adalah anak bangsa sendiri.