• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Tidak terasa beberapa bulan lagi, aku lulus dari kampus tercinta ini.. Kuliah online selama dua tahun lebih ini seakan seperti time skip perkuliahan. Aku merasa belum mendapatkan apa-apa dari bangku perkulihan. Rasanya aku belum siap melangkah ke step berikutnya setelah kuliah…

Setelah bimbingan tugas akhir dari kampus, aku pun bermain ke apartemen temanku. Kamar temanku ada di lantai 19. Saat tiba di apartemen, terdapat lift yang rusak dan sedang diperbaiki sehingga cuma hanya satu lift yang berjalan. Kulihat orang-orang sedang mengantre di depan pintu lift yang berjalan itu. Tidak jauh dari situ aku pun melihat ada sebuah pintu yang bertuliskan darurat. Yaa pintu ini digunakan jalur evakuasi pada saat kondisi darurat yakni pada saat terjadi beencana. Pada saat itu aku pun berpikir mengapa kita tidak naik melalui pintu itu saja…

Dan aku pun tersadar…

“Mengapa aku hanya fokus pada satu pintu (perkuliahan), padahal aku punya pintu-pintu yang lain…”

Pintu itu ibarat potensi atau faktor X yang dimiliki seseorang. Dan tentu setiap orang memiliki faktor x yang berbeda-beda. Potensi diri tidak harus hardskill namun juga softskill. Terkadang seseorang tidak mengetahui potensi dirinya sendiri. Oleh karena itulah gunanya teman. Teman akan bisa menilai potensi yang menonjol dari kita yang mungkin kita tidak menyadarinya..

Aku pun bertanya mengenai potensi diriku kepada teman-teman yang pada saat itu di apartemen.

Pertama, dari penilaian teman-teman, aku adalah orang yang rajin bahkan ada yang bilang aku ambis. Untuk kata rajinnya aku setuju karena aku sendiri merasa aku adalah orang yang bekerja keras dalam menyelesaiakan suatu tugas yang diberikan dosen dan berusaha mengumpulkan tepat waktu. Untuk kata ambisnya aku rasa tidak setuju. Selama kuliah ini aku tidak pernah mengejar ranking kelas, yang terpenting bagiku mendapatkan nilai baik. Bahkan aku pernah mengumpulkan tugas apa adanya yang penting tepat waktu.

Untuk poin kedua ini, teman-teman menyebutnya berbeda-beda tetapi menurutku ini poin yang sama. Ada yang menyebutnya murah hati, ada yang menyebutnya berjiwa guru dll. Intinya disini aku suka membantu ketika mengerjakan tugas. Yaa walaupun penjelasannya kadang belibet hehe

Untuk poin terakhir, aku bisa memahami bahasa inggris. Ya walaupun ada beberapa kata yang tidak kumengerti sihh (kurangnya vocab :’)… Banyak dari teman-teman yang minta bantuan untuk mengerjakan tugas bahasa inggris.

Mungkin itu pintu-pintu yang ada saat ini.