Era Modern kini telah banyak diwarnai dengan inovasi-inovasi teknologi yang semakin canggih dan sangat membantu pekerjaan manusia. Terlebih lagi saat kondisi pandemi yang mengharuskan sebagian besar kegiatan dilakukan secara daring. Hal tersebut tentunya memerlukan perangkat yang memadai untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan secara daring. Tak diragukan lagi, perangkat yang satu ini adalah salah satunya yang wajib dimiliki oleh kalangan pelajar dan pekerja. Yak, benar. Laptop
Istilah Laptop sudah tidak asing lagi di telinga kita. Perangkat praktis nan powerful inilah yang menjadi penunjang fisik berbagai jenis pekerjaan, mulai dari level dasar seperti ketik-ketik, browsing, hingga level intermedite seperti Designer Professional atau Engineer. Jenis-jenis laptop pun telah disesuaikan untuk user dengan level atau tingkatan yang sesuai agar user dapat menggunakannya secara maksimal. Tentu saja, harga laptop juga berbeda tergantung spesifikasi yang diberikan.
Terlepas dari semua itu, fungsi laptop antara lain juga sebagai tempat penyimpanan data, lebih tepatnya, tempat berlangsungnya proses transfer data. Data data dalam bentuk softfile tersebut disimpan melalui perantara laptop yang selanjutnya data akan ditransfer pada disk storage khusus penyimpanan non-volatile seperti harddisk, SSD, atau bentuk eksternal seperti Flashdisk. Nah, bicara soal penyimpanan eksternal, kita mengetahui bahwa laptop pasti membutuhkan peripheral untuk dapat dihubungkan ke perangkat eksternal tersebut. Seperti halnya komputer, laptop model apapun telah dibekali dengan Universal Serial Bus.
Universal Serial Bus atau lebih familiar dengan sebutan USB adalah perangkat plug and play yang memiliki fungsi untuk menghubungkan laptop atau PC dengan perangkat eksternal seperti Mouse, Keyboard, Disk eksternal hingga mesin mesin industri yang berbasis compiling program. Disainnya yang secara umum mudah diingat membuat user mengetahui jenis USB apa yang ada di perangkat mereka. Seperti pada gambar di atas, terdapat USB jenis 3.0 yang berwarna biru dan USB 2.0 berwarna hitam. Keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi dengan tingkat efektifitas yang berbeda dimana USB 3.0 menjadi generasi yang lebih unggul dari pendahulunya dengan kecepatan transfer data lebih cepat.
Kebanyakan laptop modern sudah dilengkapi USB 3.0 baik tipe A yang berbentuk persegi panjang tadi, atau tipe lain seperti tipe C yang lebih rounded dan kecil.
Namun, apa jadinya jika user masih menggunakan laptop yang tidak dibekali USB generasi 3 sama sekali?
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, USB 3.0 memiliki keunggulan pada kecepatan transfernya yang mencapai 625 MB/s atau setara 5 Gb/s. Dibandingkan dengan pendahulunya yaitu USB 2.0 yang hanya mampu pada kisaran 60 MB/s ( adalagi pendahulunya USB gen 1,tetapi sudah jarang). Hal ini tentu saja menjadi sebuah keunggulan dimana user yang hendak melakukan transfer data secara eksternal seperti ke External HDD, Flashdisk atau android dapat merasakan durasi waktu lebih singkat untuk pengiriman data yang ukurannya besar sekalipun. Meski saat ini sudah ada fitur media berbagi sistem cloud, seperti contoh adalah google drive, tak menutup kemungkinan transfer secara langsung lebih dibutuhkan apalagi tidak memerlukan koneksi internet.
Secara fisik, USB 3.0 memiliki jumlah pin yang lebih banyak yaitu 9 pin. Sedangkan USB 2.0 memiliki 4 pin saja. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kecepatan transfer dikatakan sebagai superspeed karena terdapat 5 pin tambahan sebagai media bantu serah terima data. Lebih spesifik, 4 pin pada USB 2.0 terdiri dari Power, Ground, D+ dan D-. Pada USB 3.0 fitur tersebut diintegrasikan dengan Serial Data Transmitter Receiver pada 5 pin tambahan di USB 3 tersebut, sehingga data yang diterima atau dikirim tidak menjadi satu dalam D+ atau D- saja.
Lalu, Worth It kah laptop tanpa USB 3.0 ?
Sebelum kita jawab, kita perlu tahu fungsi lain dari USB pada Laptop. Pernahkah kita punya masalah pada touchpad atau keyboard laptop? Jika pernah, apa yang akan kita lakukan untuk mengatasinya? penulis yakin, salah satu jawabannya adalah menggunakan perangkat eksternal. Tentunya, perangkat tersebut dihubungkan melalui USB pada laptop. Apakah harus USB 3.0 ?
Jawabannya tidak. Perangkat-perangkat eksternal seperti keyboard eksternal dan mouse bekerja dengan kecepatan rendah. Perangkat keyboard dan mouse tidak mengirimkan data yang jumlahnya banyak, melainkan informasi berdasarkan sensor-sensor analog. USB 2.0 dan USB 3.0 tidak membedakan kinerja kedua perangkat tersebut.
Kesimpulannya, Laptop tanpa USB 3.0 masih worth it untuk digunakan. Setidaknya masih ada port USB di laptop, itu tidak akan menjadi masalah besar karena proses transfer data masih dapat berjalan, hanya saja dibedakan oleh rentan waktu pada proses transfer. Selebihnya, masih oke.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan menjawab sedikit keresahan teman-teman tentang USB 3.0. Terima kasih
Wassalam…
Reference :
- https://www.elektronikgadget.com/2020/01/perbedaan-antara-port-usb-20-dan-usb-30.html
- https://www.howtogeek.com/193866/are-there-any-benefits-from-plugging-your-mouse-into-a-usb-3.0-port/
- https://www.tutorialservis.co.id/pengertian-perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-usb-2-0-dan-3-0/
- https://www.partitionwizard.com/partitionmagic/usb-2-0-vs-usb-3-0-006.html#:~:text=USB%202.0%20Connectors%20are%20colored%20white%20or%20black,to%205%20Gbit%2Fs%2C%20which%20is%2010%20times%20faster.
Recent Comments