Pada era yang serba modern dan canggih saat ini dunia fotografi ikut mengambil andil dalam perkembangan teknologi.Semakin banyak yang menggamari bidang fotografi,Hal ini juga bisa disebabkan oleh semakin maraknya media social yang ada.Jadi banyak orang yang mengabaikan momen mereka untuk diupload pada media social.

Pada saat kita melakukan travelling,Tentunya kita menginginkan hasil foto yang terbaik.Jika hanya menggunakan kamera hp bisa jadi kurang maksimal atau belum maksimal hasilnya.Hingga saat ini hampir seluruh lapisan masyarakat belajar mengoprasikan kamera DSLR agar mendapatkan foto dengan hasil yang terbaik.Kamera DSLR tentunys memiliki fitur lebih lengkap yang dapat memberi efek berbeda pada hasil foto.Kamera DSLR memang memiliki keunggulan seperti itu,Tapi jangan senang dulu,Karena untuk mengoperasikannya tidak segampang kamera HP tentunya.

Sebenarnya,dalam pengoprasian kamera DSLR tidak sesulit dengan yang dibayangkan.Jika kita au belajar untuk menggunakannya akan terbiasa nantinya.Ada beberapa tehnik dalam penggunaan kamera DSLR.Namun sebelum mengarah kesana,Kita akan belajar terlebih dahulu menganai Fotografi.

Fotografi dalam bahasa Inggris adalah  photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “photos”: cahaya dan “grafo”: melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma & speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Pada dunia fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya media sosial.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Pada Artikel ini,Kita akan membahas mengenai Slow Shutter Speed,Shutter Speed adalah kecepatan bukaan rana yang dapat mempengaruhi penvahayaan yang sempurna,Mengontrol blur,dan membuat efek yang menarik.Slow Shutter Speed merupakan salah satu teknik memotret dengan menggunakan shutter speed yang rendah.Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga sepertiga puluh detik(1/30s).Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek,Foreground maupun background minim cahaya.Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan Slow Speed,Penggunaan objek Slow Speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal,Wajib menggunakan Tripod/Penopang sehingga gambar tidak shake atau goyang.

Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari. Ini salah satu gambr ketika saya menggunakan teknik slow speed di malam hari.

Adapun perlatan yang mesti kita persiapkan untuk melakukan foto slow speed adalah:

1.Kamera
Tentu yang dibutuhkan paling utama adalah kamera, setting kamera anda sesuai dengan situasi dimana anda mengambil gambar usahakan settingan ISO jangan terlalu tinggi, bila settingan tinggi maka akan menimbulkan NOISE (bintik-bintik) pada hasil foto anda, Gunakan bukaan lensa terkecil ( >22). Lakukan pengambilan pertama kali dan rubah settingan kamera anda bila anda rasa kurang berkenan dengan hasil yang anda peroleh. Kemudian setting kamera pada mode pengambilan “timer” karena pada pengambilan Night Shoot dengan effect Slow Speed / Bulb goyangan sedikit pun pada kamera akan berdampak signifikan pada hasil foto.

2.Lensa
Mungkin lebih bagus menggunakan pilihan lensa wide, tapi pada kasus ini saya hanya punya lensa fix nikon 50/1,8D jadi saya manfaatkan ini. Tergantung lensa yang anda punya. Gunakan lensa yang anda miliki dan maksimalkan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

3.Tripod
Tripod adalah syarat umun dalam pengambilan Low Speed, karena dengan bantuan tripod kamera anda akan stabil dalam mengambil gambar, bila belum mempunyai tripod sandarkan kamera anda pada benda solid namun memang jauh lebih baik menggunakan tripod.