Oleh :
Bewentheo Febry Wahyu Firdaus Putra Irawan
1 Multimedia Broadcasting A
5120500026

Shutter speed berasal dari dua kata bahasa inggris, yakni Shutter yang memiliki arti tirai di depan sensor kamera, dan speed yang memiliki arti kecepatan. Jadi, Shutter speed adalah lamanya waktu shutter/rana pada posisi terbuka di kamera atau lamanya sensor di kamera “melihat” subjek yang akan difoto.

Satuan shutter speed atau kecepatan rana menggunakan satuan detik. Shutter speed memiliiki 2 nilai, yakni :

  • Nilai besar atau slow shutter : dari mode Bulb, 32s, 16s, 8s, 4s, 2s, 1s, 1/2s, 1/4s, 1/8s, 1/16s, 1/32s, 1/64s
  • Nilai rendah atau high shutter : 1/100s, 1/125s, 1/250s, 1/500s hingga 1/8000s atau lebih tergantung kamera yang digunakan

Berapa lamanya shutter terbuka disebut dengan shutter speed atau kecepatan rana. Jika shutter/rana terbuka, semakin banyak cahaya yang mengenai sensor kamera. Begitu juga sebaliknya. Ada dua istilah fotografi yang brhubungan dengan shutter speed, yaitu Slow Shutter Speed dan High Shutter Speed.

Slow Shutter Speed

Teknik ini memilki istilah SS, ditandai dengan nilai shutter yang besar, maka dapat kecepatan rana yang rendah/lambat. Saat mengggunakan teknik ini, sangat disarankan meenggunakan tripod atau alat penyangga kamera lainnya. Dengan shutter lambat, berarti rana akan terbuka lebih lama yang mengkaibatkan cahaya yang masuk lebih banyak.

Teknik ini sering digunakan,untuk menghasilkan efek blur dan menunjukkan pergerakan objek. Teknik ini sering digunakan pada malah hari untuk menciptakan fek light trails, efek yang diciptakan saat memfoto jalan ramai dengan shutter rendah, seakan lampu mobil menyatu dan memanjang.

Teknik slow shutter sering juga digunakan untuk memfoto air yang mengalir agar mendapatkan efek dinamis, Gerakan air menjadi seperti kapas dengan efek yang memukau.

Di level slow shutter terdapat istilah BULB. Teknik ini membiarkan shutter terbuka tergantung kebutuhan pemotret. Walaupun suasana gelap, dengan bulb akan tercipta foto yang bagus dan terang. Bulb sering digunakan untuk memfoto pergerakan bintang seperti star trail atau memfoto galaksi.

Tripod dan slow shutter adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dengan tripod, dapat membuang atau menyingkirkan efek goyang pada kameera yang mengakiibatkan hasil foto yang blur yang akhirnya foto menjadi tidak bagus. Jika lupa tidak membawa tripod, kamera bisa diletakkan di tempat yang rata dan kita atur agar tidak bergerak ketika foto sedang diambil.

High Shutter Speed

Teknik High Shutter Speed ditandai dengan nilai yang rendah dan mendapatkan kecepatan rana yang cepat. Dengan teknik ini, pemotret bisa menangkap momen atau membekukan momen yang terjadi dengan cepat.

Misal, orang berlari, kendaraan yang lewat, pertandingan olahraga dan lain-lain. Semakin cepat objek yang dibkukan, maka makin tinggi pengaturan shutter yang dibutuhkan

Dengan kecepatan rana yang cepat, maka kamera mampu menghasilkan gambar tepat diposisi dimana kita menekan tombol shutter. Teknik high shutter tidak perlu menggunakan tripod seperti teknik slow shutter. Jika kamera yang digunakan berat, bisa meenggunakan monopod agar mempermudah pergerakan saat pengambilan gambar.

Di teknik high shutter, terdapat istilah jump shot dan levitasi. Jump shoot memiliki arti sesuai namannya, objek yang difoto melompat dan pada saat objek di udara, tombol shutter ditekan.

Levitasi adalah, salah satu tekniik foto yang membuat objek foto mengambang, teknik ini diambil dengan cara benda dilempar dan menghasilkan objek seolah-olah terbang. Jump shot lebih sering digunakan dengan objek hidup, levitasi sering digunakan pada objek mati/benda mati.

Pengaturan shutter speed yang aman biasanya adalah 1/60 atau lebih tinggi untuk dokumentasi kegiatan. Bisa juga mengatur shutter speed lebih tinggi dari panjang lensa yang diigunakan.

Misal menggunakan lensa 50mm, maka gunakan shutter speed minimal 1/60. Shutter lebih kecil darii panjang lensa masih bisa digunakan, tetapi dengan bantuan tripod atau monopod agar tidak ingin hasil blurr.

Penggunaan shutter yang benar dan terkonsep bisa menghasilkan efek foto yang luar biasa. Contoh, penggunaan shutter speed lambat pada saat memotret sungai yang mengalir atau air terjun akan menghasilkan efek seperti kapas. Penggunaan shutter speed diigunakan pada saat memotret hal yang bergerak dengan cepat, contohnya memotret burung saat terbang.

Hasil foto yang menggunakan teknik slow shutter speed :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Foto Slow Shutter sering digunakan saat hunting di malam hari
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Slow Shutter akan menimbulkan efek light trail jika memotret jalan yang ramai
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Ketika foto SS tidak menggunakan tripod, ini yang akan terjadi, foto tidak jelas kamera bergerak

Hasil foto yang menggunakan teknik high shutter speed :

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
High Shutter seriing digunakan dalam event olahraga untuk menangkap momeen yang tidak terulang lagi
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Jump Shot adalah salah satu teknik yang menggunakan high shutter speed
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
HS sering digunakan dalam hunting untuk menangkap suatu hal

Itulah pengertian tentang High dan Low Shutter speed. Semoga dapat memahami dengan jelas dan tentu nya kita harus berlatih agar semakin mahir. Bandingkan setiap foto yang diambil untuk membuat penilaan. Selamat mencoba !