Dalam menghasilkan foto yang sempurna diperlukan pemahaman komposisi. Komposisi ini, dapat diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen dalam komposisi tersebut mencangkup 6 hal yakni garis (line), bentuk (shape), wujud (form), tekstur (texture), pola (pattern), dan warna (color). Dengan mengatur komposisi foto, kita dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseleuruhan objek foto. Selain itu, komposisi juga mampu menghasilkan perwujudan ide menjadi sebuah penyusun gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya. Sekaligus komposisi ini, melatih kepekaan mata untuk manangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Lantas apakah penurut kalian komposisi dalam sebuah foto itu perlu? Tentu saja diperlukan. Karena sebuah komposisi yang baik dapat membantu terciptanya sebuah karya seni dari sebuah foto. Sebaliknya, komposisi yang tidak baik atau buruk dapat merusak makna foto secara keseluruhan. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui media foto menjadi tidak tersampaikan kepada viewer dan komunikasi yang efektifpun tidak akan terjadi. Untuk itu, fotografer sebelum memotret biasanya akan melihat lihat dahulu kondisi sekitar. Memikirkan mengenai peletakkan objek, termasuk apa saja objek yang dapat dimasukkan atau tidak dimasukkan kedalam foto, dan cara membuat foto sehingga hasilnya tampak keren dan terkesan bagus apabila dipandang mata.
Dalam fotografi, terdapat berbagai macam komposisi untuk membantu menghasilkan sebuah foto yang baik. Salah satu komposisi yang banyak digunakan dalam fotografi adalah komposisi ritme. Secara naluriah, manuia sangat tertarik dengan pattern atau pola yang harmonis. Inilah mengapa komposisi ritme atau berpola perulangan bisa menjadi karya foto yang bagus untuk menarik minat pengelihatan orang. Sebuah pola dan perulangan bisa didapatkan dengan pemilihan angle foto yang tepat serta pemilihan jarak antara lensa dengan objek sedemikian rupa. Pola perulangan ini sebenarnya banyak ditemukan dalam alam seperti deretan lahan hijau atau buah buahan sejenis yang memiliki bentuk sama, antar satu dengan yang lain. Berbagai pola yang tersusun rapi membentuk gambaran yang manarik sehingga foto terlihat sangat bagus.
Pengulangan pada komposisi ritme ini bisa terdiri dari pengulangan shape (bentuk), garis, dan warna. Berbagai hal ini, dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar jadi lebih membosankan. Rahasia komposisi ini adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Komposisi ritme ini, biasanya paling banyak diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat semua gambar cenderung kurang kesan kedalamnya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol. Dengan menyatukan beberapa pola ke dalam foto, kita dapat menciptakan suatu komposisi yang baik. Foto yang diambil pada komposisi ritme biasanya memanfaatkan bentuk-bentuk serupa baik yang ada secara alamiah dari alam maupun buatan manusia, dan seukuran untuk dijadikan sebagai komposisi foto. Untuk mengambil komposisi seperti ini, objek yang difoto harus punya jumlah yang banyak dan seragam. Untuk dapat menemukan sebuah pola tidaklah instan, fotografer perlu mencari angle foto yang pas untuk menemukan keserasian dalam komposisi foto ritme.
Itulah tadi penjabaran mengenai komposisi ritme dalam fotografi. Nah, apakah kalian tertarik untuk menghidupkan foto hasil jepretan kalian dengan komposisi ritme didalamnya?. Eits.. ada sedikit tambahan agar komposisi ritme di foto kalian makin terlihat kece, yakni tetep perhatikan elemen-elemen visual yang masuk di dalam frame seperti garis, pencahayaan, dan warna.
Recent Comments