Haii teman-teman, apa kabar nih? Aku harap kalian semua sehat selalu ya. Di artikel kali ini saya akan membahas tentang komposisi dalam fotografi. Tetapi nanti kita lebih kepada penjelasan komposisi statis.
Komposisi adalah salah satu cara untuk menguatkan pesan atau cerita di dalam foto dan juga sebagai panduan abstrak untuk mengatur tata letak obek di dalam bingkai foto.
Sebagai seorang fotografer kita harus bisa memaksimalkan hasil karya kita agar mendapatkan maksimal. Dengan kata lain, kita harus memaksimalkan teknik-teknik komposisi yang kita gunakan contohnya komposisi statis.
Komposisi statis atau biasa disebut dengan Dead Center ialah komposisi yang meletakkan subjek di tengah bidang. Terlepas objek tersebut atau tidak. Berbeda dengan aturan komposisi 1/3 atau rule of third, penempatan objek di tengah sangat dihindari. Karena alasan utama menghindari foto di tengah adalah agar foto tidak terlihat kaku. Dalam komposisi ini banyak fotografer yang memperlakukan dengan cara pengkakuan pada objek foto. Bagi kebanyakan fotografer menganggap posisi di tengah merupakan komposisi yang sangat ideal untuk menekan sebuah arti, yaitu kuat dan diam. Dulu sebelum lahirnya fotografi, komposisi statis bahkan selalu digunakan oleh para pelukis realis, seperti pada lukisan potrait.
Dalam memotret komposisi statis lebih sering dan mudah ditemukan ketika memotret bangunan yang berdiri tegak. Sehingga bangunan tersebut terlihat kuat dan kokoh.
Pada saat pertama belajar fotografi, kebanyakan orang menaruh objek di tengah saat memotret. Terkadang terlihat membosankan, terkadang bisa asyik juga. Komposisi favorit memang tergantung selera, karena selera penikmat foto maupun kritikus foto juga berbeda-beda. Namun, tidak ada salahnya motret dengan komposisi statis.
Terimakasih sudah membaca artikel saya, semoga bermanfaat untuk kalian.
Recent Comments