Kalian pasti tidak asing dengan komposisi diagonal, terlebih khususnya untuk orang yang bergelut dibidang fotografi, untuk kalian yang belum tahu atau yang mau memulai di dunia fotografi, kalian perlu menyimak artikel berikut. Komposisi Diagonal adalah salah satu komposisi yang fundamental dibidang fotografi setelah komposisi sepertiga atau biasa disebut Rule of Third dan komposisi dinamis, membuat foto kalian tampak lebih menarik dan tampak tidak membosankan. Sebagaimana halnya leading lines, diagonal juga menarik perhatian khalayak ke arah yang menciptakan gerakan. Teknik komposisi ini lebih banyak diterapkan dalam fotografi, namun dalam sinematografi teknik komposisi ini juga merupakan cara yang bagus untuk menciptakan kinesis.
Pada dasarnya Diagonal merupakan garis yang menghubungkan dua simpul berurutan dari poligon atau polyhedron. Informal, setiap garis miring disebut diagonal. Sederhananya, garis yang ditarik dari suatu titik sudut terhadap titik sudut yang saling berhadapan, sehingga selalu melintang. Jika kalian masih belum tau diagonal itu seperti apa, kalian bisa tau dari jalannya bidak catur gajah itu jalannya diagonal.
Apabila garis horizontal memberikan kesan tenang dan garis vertikal menciptakan kesan stabil, maka garis diagonal akan memberi kesan dinamis dan dramatis pada foto kalian. Garis diagonal ini bisa mengacu pada benda atau objek foto apapun yang berbentuk diagonal. Biasanya, komposisi garis diagonal sering diterapkan dalam pengambilan foto arsitektur atau cityscape. Caranya, kalian bisa menggunakan teknik “dutch tilt”, yakni memiringkan kamera pada satu sisi sehingga objek yang semula vertikal atau horizontal akan terlihat diagonal.
Dibanding garis horisontal dan vertikal, garis diagonal bersifat lebih dinamis. Garis ini memberi nafas dalam komposisi sehingga kesannya lebih hidup. Saat kalian mengeksploitasi garis diagonal secara tepat dalam foto kalian akan mendapatkan foto yang sangat menarik dan menyedot mata. Gunakan garis diagonal dengan menariknya dari satu sisi ke sisi yang berseberangan. Jika kalian melihat seseorang berdiri di atas permukaan yang horizontal, maka ia akan terlihat stabil. Tapi jika seseorang berdiri di permukaan yang miring seperti arah jarum jam 02.00, maka ia terlihat kurang stabil. Nah, hal tersebut menciptakan sebuah visual ketegangan tertentu. Kita bisa membuat visual seperti itu dengan mengambil adegan dari sudut tertentu yang bisa membuat seolah subjek berdiri di atas kemiringan. Semua orang dalam kehidupan sehari-harinya tentu tidak ingin melihat sesuatu dengan posisi kepala sengaja dimiringkan. Sehingga ketegangan dinamis oleh komposisi segitiga dalam fotografi jarang terfikirkan oleh kebanyakan fotografer. Selain itu, memasukkan teknik komposisi segitiga ke dalam adegan adalah cara yang efektif untuk memahami seperti apa itu ketegangan dinamis yang ditimbulkan oleh komposisi tersebut. Garis diagonal juga mempertegas unsur prespektif pada foto.
Garis diagonal akan melahirkan efek kedalaman atau tiga dimensi dalam sebuah foto. Pengaplikasian garis diagonal akan memberi kesan pergerakan yang cepat, dinamis. Penggunaan garis diagonal lebih menarik perhatian dari horizontal, karena itu tidak cocok untuk menghasilkan suasana yang tenang. Garis diagonal juga akan mengarahkan mata pemirsa dengan cepat pada subyek utama (penekanan utama, focus point, emphasis). Dalam komposisi fotografi, garis diagonal dapat memberikan kesan kedalaman lapangan agar foto tampak semakin berdimensi.
Dengan adanya diagonal, mata kita dipaksa untuk kagum pada scene yang disajikan, mengingat dalam kehidupan sehari-hari kita memang memilih untuk melihat segalanya dalam tegak lurus, simetri, agar membaca, bekerja (dll.) jadi lebih mudah.
Sekian artikel mengenai komposisi diagonal semoga berguna dan bermanfaat untuk kalian semua. Terima kasih sudah membaca artikel ini.(kri)
Recent Comments