Indonesia merupakan negara dengan letak geologis diantara tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Proses tektonik bekerja sebagai akibat dari tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi, di sisi lain karena pengaruh cuaca dan iklim yang sangat besar peranannya sebagai agen geomorfologi merupakan tenaga endogen. Dua tenaga tersebut bekerja bersama membentuk wilayah Indonesia yang komplek. Wilayah yang komplek ini menjadikan Indonesia kaya akan berbagai macam sumber daya di dalamnya. Kompleksitas wilayah ini pula menyebabkan Indonesia memiliki kerawanan berbagai jenis bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, angin rebut, dan sebagainya. Bahaya yang mengancam di tengah – tengah masyarakat dapat menyebabkan kerugian, baik berupa harta maupun jiwa. Salah satu bencana alam yang sering mengancam masyarakat adalah tanah longsor.
Pacitan merupakan daerah yang sering terjadi bencana alam tanah longsor . Pada 27-28 November 2017 lalu, disebabkan siklon tropis Cempaka yang menimbulkan curah hujan ekstrem dengan intensitas 383 milimeter per hari. Dekatnya posisi siklon tropis Cempaka dengan daratan Pacitan, yakni hanya 23 kilometer sebelah selatan Pacitan di Samudra Hindia, telah menyebabkan kelumpuhan total. Bencana alam tanah longsor yang tejadi menelan banyak korban .
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 25 korban jiwa dalam bencana ini Dampak dari bencana tanah longsor membawa kerugian yang besar bagi masyarakat oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memberikan pengetahuan mengenai mitigasi bencana alam khususnya tanah longsor pada masyarakat pacitan, dan melakukan upaya mitigasi bencana tanah longsor dengan mengetahui kerentanan tanah berdasarkan parameter yang memengaruhi, yaitu riwayat longsor, curah hujan, dan kemiringan lahan sehingga masyarakat sadar akan bahaya yang akan dihadapi dan memiliki pengetahuan untuk dapat melindungi diri mereka sendiri.
Pencegahan terjadinya korban dan kerugian akibat bencana tanah longsor dapat dilakukan lebih awal melalui penggunaan media informasi yang saat ini sedang populer dan banyak digunakan oleh masyarakat, seperti alat komunikasi mobile dan ponsel. dengan perkembangan teknologi informasi masyarakat dengan mudah mendapat akses informasi mengenai hal-hal spesifik dalam kehidupan keseharian mereka Oleh karena itu aplikasi berbasis mobile ini yang dapat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai Pemetaan Kejadian dan Tingkat Kerawanan tanah longsor di pacitan. Aplikasi ini dapat dijalankan pada perangkat telepon seluler berbasis android, dan dapat diakses menggunakan koneksi internet. untuk data-data mengenai mitigasi bencana alam tanah longsor akan dilakukan dengan metode studi pustaka pada situs-situs pemerintah yang berwenang menangani permasalahan mitigasi bencana alam dan literatur lain, kemudian data-data yang diperoleh akan disimpan di dalam aplikasi dan dapat diakses oleh pengguna melalui ponsel.
Diharapkan dengan aplikasi tersebut dapat memberikan edukasi mengenai bencana alam tanah longsor khusus nya di wilayah pacitan, dan melakukan upaya mitigasi bencana tanah longsor dengan mengetahui kerentanan tanah berdasarkan parameter. Sehinga dapat mengurangi besarnya angka korban apabila terjadi tanah longsor.
Berikut adalah fitur dari aplikasi tersebut :
Ini adalah tampilan splashscreen dari aplikasi
Recent Comments