Pengertian Andoid
Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile yang berbasis linux seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android merupakan OS mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas perangkat hardware ada. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dariaplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.
Namun OS Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Android juga menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembangannya. Setiap aplikasi yang dimilikinya ditingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang disediakan menawarkan akses kehardware, maupun data-data ponsel sekalipun, atau data sistem sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantikannya dengan aplikasi pihak ketiga.
Android adalah Operating Sistem (OS) atau sistem operasi yang sangat populer akhir-akhir. Tidak dapat dipungkiri sistem operasi ini telah banyak mengambil perhatian masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia tentunya. Perusahaan gadget dan telepon seluler berlomba-lomba membuat perangkat dengan memakai sistem operasi Android. Oleh karena itu heran kalau hampir setiap hari kita melihat gadget-gadget baru beredar di pasaran yang menggunakan sistem operasi besutan google tersebut.
Sejarah Android
Sistem operasi Android pertama kali didirikan pada 2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Android diciptakan untuk menyaingi sistem operasi yang populer saat itu seperti Symbian dan Windows Mobile. Pada saat awal dibentuk, sistem operasi Android sempat mengalami jatuh bangun. Sampai pada Agustus 2005, Google secara resmi mengakuisisi Android dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Google.
Tim Android yang dipimpin oleh Andy Rubin kemudian mengembangkan Android agar dapat berjalan pada platform perangkat seluler berbasis Kernel Linux. Melalui Android, Google berencana untuk masuk ke dalam pasar Hp dunia. Pada Oktober 2008, Google secara resmi memperkenalkan produk Hp dengan sistem operasi Android pertama yang bekerjasama dengan HTC, yaitu HTC Dream. Setelah itu, pada tahun 2010, Google resmi merilis Nexus yaitu Hp dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh 3 mitranya yaitu HTC, LG, dan Samsung.
Setelah sistem operasi Android mulai populer, semakin banyak perusahaan merk Hp ternama di dunia yang tertarik membuat Hp dengan sistem operasi tersebut. Karena bersifat Open Source, banyak produsen Hp dunia yang bisa dengan bebas mengembangkan kemampuan sistem operasi ini. Pada akhirnya, hingga saat ini sistem operasi Android merupakan sistem operasi yang paling berkembang dan memiliki banyak fitur inovatif ketimbang iOS. Sistem operasi Android sama seperti iOS karena didesain untuk hp dengan layar sentuh. Untuk navigasi dan memilih menu bisa dengan gesture tekan, geser, ketuk, atau cubit. Android memiliki toko aplikasi bernama Play Store. Melalui aplikasi tersebut, kamu bisa mencari dan instal berbagai macam aplikasi atau games di hp Android. Kebanyakan aplikasi dan games yang ada di Play Store gratis. Jadi kamu tak perlu mengeluarkan uang untuk menggunakannya, cukup sediakan kuota internet.
Kelebihan Android
Saat ini, Anda pasti sudah terbiasa dengan berbagai produk teknologi canggih yang beredar di pasaran. Pasalnya saat ini hampir segala aktivitas dan juga kegiatan yang dilakukan semua orang memanfaatkan produk teknologi tersebut. Android merupakan salah satu produk teknologi yang saat ini juga banyak digunakan oleh banyak orang.
Terlebih lagi saat ini, ponsel dengan basis menjadi ponsel dengan jumlah penjualan dan juga peminat terbanyak. Hal tersebut akhirnya menjadikan Android sebagai sistem operasi yang paling banyak digunakan di muka bumi. Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki Android yang pada akhirnya menjadikannya populer dan digunakan banyak orang.
Kelebihan pertama yang dimiliki Android ialah sistem antarmuka / user interface yang mudah untuk digunakan. Ya, Android sangat mudah untuk digunakan sehingga pengguna tidak akan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dalam penggunaan Android. Selain itu, Android memiliki sistem yang berbagai fiturnya terus menerus diperbarui. Android secara rutin memperbarui fitur yang dimilikinya demi kepuasan para pengguna.
Android juga memiliki sifat open source yang maksudnya bisa dikembangkan lebih jauh lagi sesuai dengan kebutuhan para pengguna. Kelebihan terakhir yang dimilikinya adalah banyaknya referensi aplilasi dan juga permainan gratis yang bisa Anda dapatkan melalui fitur layanan Google Play Store. Pada layanan ini, Anda dapat mencari berbagai aplikasi yang Anda butuhkan dan mengunduhnya dengan gratis.
Android juga memiliki tampilan yang dapat dengan mudah diubah. Tidak seperti iOS, tema, ikon, layar belakang Android dapat dengan mudah Anda kostumisasi agar tidak merasa bosan dalam menggunakannya karena tampilan yang tidak pernah berubah.
Platform Sistem Operasi Android
Banyak yang mengira bahwa sistem operasi Android dengan sistem operasi yang ada pada desktop. Padahal kenyataannya tidak, Sistem Operasi Android yakni berbasis Layered Environtment, yakni dibangun diatas Kernel Linux yang kaya akan fungsionalitas.
Sub-system User Interfacenya meliputi elemen-elemen seperti Windows, views, dan widget yang digunakan untuk menampilkan fitur edit box, list, atau drop-down list.
Dalam dekade terakhir, web seluler telah diubah oleh adopsi smartphone di seluruh aplikasi berbasis konsumen dan bisnis, termasuk Android. Teknologi web “Responsive” telah membuat utilitas pada perangkat seluler sangat ditingkatkan dan mampu beradaptasi di berbagai ukuran layar mobile device.
Layer Software Android
- Application : Built-in Application seperti telepon, contacts, browser, dan lainnya. Aplikasi spesifik bervariasi menurut versi Android dan pabrikan. Aplikasi komersial dari pasar seperti Google Play, Amazon, dan lainnya. Aplikasi yang dimuat di samping termasuk yang akan kamu buat dan diinstall melalui kabel USB.
- Application Framework : seperti manajer telepon, manajer lokasi, manajer notifikasi, penyedia konten, windowing, Resource manager, dan masih banyak lagi.
- Library : Graphics Library, Media Library, Database Library, Sensor, dan sebagainya.
- Android runtime bertanggung jawab untuk menjalankan dan mengelola aplikasi saat dijalankan.
- Kernel Linux : Meliputi power, sistem file, driver, manajemen proses, dan masih banyak lagi.
Fitur-Fitur pada Sistem Operasi Android
1. Interface
Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada metode Direct Manipulation atau manipulasi langsung, menggunakan sentuhan yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching), untuk memanipulasi objek di layar.
Ketika dihidupkan, perangkat Android akan memuat layar home, yakni navigasi utama dan pusat informasi pada perangkat, serupa dengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiri dari ikon aplikasi dan widget;
ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan diperbarui secara otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk email pegguna, atau menampilkan berita yang sedang trending.
Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi tentang perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa “ditarik” ke bawah untuk membuka layar notifikasi yang menampilkan informasi penting atau pembaruan aplikasi, misalnya Email atau SMS masuk, dengan cara tidak mengganggu kegiatan pengguna pada perangkat.
Pada versi awal Android, layar notifikasi ini bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang relevan. Namun, setelah diperbarui, fungsi ini semakin disempurnakan, misalnya kemampuan untuk memanggil kembali nomor telepon dari notifikasi panggilan tak terjawab tanpa harus membuka aplikasi utama.
Notifikasi ini akan tetap ada sampai pengguna melihatnya, atau dihapus dan di nonaktifkan oleh pengguna.
2. Application
Android memungkinkan penggunanya untuk memasang aplikasi pihak ketiga, baik yang diperoleh dari toko aplikasi seperti Google Play, Amazon Appstore, ataupun dengan mengunduh dan memasang berkas APK dari situs pihak ketiga.
Di Google Play, pengguna bisa menjelajah, mengunduh, dan memperbarui aplikasi yang diterbitkan oleh Google dan pengembang pihak ketiga, sesuai dengan persyaratan kompatibilitas Google
Google Play akan menyaring daftar aplikasi yang tersedia berdasarkan kompatibilitasnya dengan perangkat pengguna, dan pengembang dapat membatasi aplikasi ciptaan mereka bagi operator atau negara tertentu untuk alasan bisnis.
Pembelian aplikasi yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat dikembalikan dalam waktu 15 menit setelah pengunduhan. Beberapa operator seluler juga menawarkan tagihan langsung untuk pembelian aplikasi di Google Play dengan cara menambahkan harga pembelian aplikasi pada tagihan bulanan pengguna.
Pada bulan September 2012, ada lebih dari 675.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan perkiraan jumlah aplikasi yang diunduh dari Play Store adalah 25 miliar.
Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java dengan menggunakan System Development Kit (SDK). SDK ini terdiri dari seperangkat perkakas pengembangan, termasuk debugger, software library, emulator handset yang berbasis QEMU, dokumentasi, Sample Code, dan tutorial.
Didukung secara resmi oleh Interactive Digital Environment (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools (ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia di antaranya adalah Native Development Kit untuk aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App Inventor, Visual environtment untuk programer pemula, dan berbagai framework aplikasi web seluler cross platform.
3. Memory Management
Karena perangkat Android umumnya bertenaga baterai, Android dirancang untuk mengelola memori (RAM) guna menjaga konsumsi daya minimal, berbeda dengan sistem operasi desktop yang bisa terhubung pada sumber daya listrik tak terbatas.
Ketika sebuah aplikasi Android tidak lagi digunakan, sistem secara otomatis akan menangguhkannya (suspend) dalam memori – secara teknis aplikasi tersebut masih “terbuka”, jika ditangguhkan maka aplikasi tidak akan mengonsumsi sumber daya (misalnya daya baterai atau daya pemrosesan), dan akan “diam” di latar belakang hingga aplikasi tersebut digunakan kembali.
Cara ini memiliki manfaat ganda, tidak hanya meningkatkan respon perangkat Android karena aplikasi tidak perlu ditutup dan dibuka kembali dari awal setiap saat, tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang tidak menghabiskan daya secara sia-sia
Android mengelola aplikasi yang tersimpan di memori secara otomatis: ketika memori lemah, sistem akan menonaktifkan aplikasi dan proses yang tidak aktif untuk sementara waktu, aplikasi akan dinonaktifkan dalam urutan terbalik, dimulai dari yang terakhir digunakan.
Proses ini tidak terlihat oleh pengguna, jadi pengguna tidak perlu mengelola memori atau menonaktifkan aplikasi secara manual. Namun, kebingungan pengguna atas pengelolaan memori pada Android telah menyebabkan munculnya beberapa aplikasi task killer pihak ketiga yang populer di Google Play
Nur Izza Maulidatur Rahmah - 2103197091 Teknologi dalam Pembuatan Project Akhir - Keterampilan Komunikasi
Recent Comments