Pengertian Augmented Reality
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memperluas dunia fisik kita dengan cara menambahkan lapisan informasi digital ke dalamnya. Berbeda dengan VR (Virtual Reality), AR tidak menciptakan seluruh lingkungan buatan untuk menggantikan yang asli dengan yang virtual.
Menurut penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007), riset Augmented Reality bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang memperbolehkan penggabungan secara real-time terhadap digital content yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. (Emerging Technologies of Augmented Reality: Interfaces and Design).
Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan perlengkapan seperti webcam, komputer, HP Android, maupun kacamata khusus. User ataupun pengguna didalam dunia nyata tidak dapat melihat objek maya dengan mata telanjang, untuk mengidentifikasi objek dibutuhkan perantara berupa komputer dan kamera yang nantinya akan menyisipkan objek maya ke dalam dunia nyata.
Cara Kerja Augmented Reality
AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti kacamata, layar, ponsel, dan sebagainya. Agar perangkat berfungsi dengan baik, sejumlah data tertentu dalam bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D perlu digunakan. Sehingga, orang bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Misalnya, mengumpulkan data sensor untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek.
Berikut adalah beberapa komponen AR:
Kamera dan Sensor
Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan informasi kolaborasi pengguna dan mengirimkannya untuk diproses.
Kamera pada gadget memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dan dengan data tersebut, akan mampu menemukan barang fisik dan menghasilkan model 3D.
Proyeksi
Komponen ini mengacu pada proyektor yang lebih kecil dari yang biasa ada pada headset AR, yang mengambil informasi dari sensor dan memproyeksikan konten yang terkomputerisasi ke permukaan untuk dilihat.
For your information, sebenarnya, pemanfaatan proyeksi di AR belum sepenuhnya dirancang untuk dapat digunakan dalam barang atau layanan komersial.
Refleksi
Beberapa gadget AR memiliki cermin untuk membantu mata manusia melihat gambar virtual.
Beberapa darinya memiliki variasi cermin kecil yang ditekuk dan beberapa lagi memiliki cermin sisi ganda untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna.
Tujuan dari cara refleksi tersebut adalah untuk memainkan pengaturan gambar yang tepat.
Metode Augmented Reality
Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.
1. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
2. Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking.
a. Face Tracking
Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event (Widiansyah, Firman, 2014).
b. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
c. Motion Tracking
Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.
d. GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.
3. Projection Based Augmented Reality
Projection based AR bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan riil.
Aplikasi teknologi ini memungkinkan interaksi manusia dengan mengirimkan cahaya ke permukaan riil dan kemudian merasakan interaksi manusia (sentuhan) dari cahaya yang diproyeksikan.
Pendeteksian interaksi pengguna dilakukan dengan membedakan antara proyeksi yang diharapkan dan proyeksi yang diubah.
Aplikasi lain yang menarik dari teknologi ini adalah penggunaan teknologi plasma laser untuk memproyeksikan hologram interaktif tiga dimensi (3D) di udara.
4. Superimposition Based Augmented Reality
Superimposition based AR mampu mengganti sebagian atau seluruh tampilan asli dari suatu objek dengan pandangan yang baru dan ditambah dari objek yang sama.
Pendeteksian objek memainkan peran penting karena aplikasi tidak dapat menggantikan tampilan asli dengan augmented jika tidak dapat menentukan apa objek itu.
Contoh yang dihadapi konsumen akan augmented reality berbasis superimposisi dapat ditemukan dalam katalog furnitur augmented reality IKEA.
Dengan mengunduh aplikasi dan memindai halaman yang dipilih dalam katalog cetak atau digital mereka, pengguna dapat menempatkan furnitur IKEA virtual di rumah mereka sendiri dengan bantuan augmented reality.
Penerapan Augmented Reality di Berbagai Bidang
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teknologi augmented reality di beberapa bidang yang telah dilakukan.
- Pendidikan
Mempermudah siswa/mahasiswa dalam memperoleh media pembelajaran yang sulit didapatkan dari benda nyata maka bisa diproyeksikan dengan animasi 3D dari Augmented Reality
- Kesehatan
Dapat digunakan sebagai simulai pelatihan seperti organ dalam manusia dan bisa digunakan untuk pendidikan dibidang kesehatan
- Militer
Digunakan untuk menproyeksikan medan peperangan ataupun memberikan proyeksi atau tampilan jenis senjata tertentu secara Augmented Reality
- Permainan
Maraknya permainan saat ini yang berbasis 3D Augmented reality sudah cukup menggambarkan berkembangnya Teknologi ini dalam berbagai bidang.
Contoh Engine / Tools Untuk Membuat Aplikasi Augmented Reality
- VUFORIA
Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit (SDK) untuk perangkat mobile yang memungkinkan pembuatan aplikasi AR. SDK Vuforia juga tersedia untuk digabungkan dengan unity yaitu bernama Vuforia AR Extension for Unity. Vuforia merupakan SDK yang disediakan oleh Qualcomm untuk membantu para developer membuat aplikasi-aplikasi Augmented Reality (AR) di mobile phones (iOS, Android). SDK Vuforia sudah sukses dipakai di beberapa aplikasi-aplikasi mobile untuk kedua platform tersebut.
AR Vuforia memberikan cara berinteraksi yang memanfaatkan kamera mobile phones untuk digunakan sebagai perangkat masukan, sebagai mata elektronik yang mengenali penanda tertentu, sehingga di layar bisa ditampilkan perpaduan antara dunia nyata dan dunia yang digambar oleh aplikasi. Dengan kata lain, Vuforia adalah SDK untuk computer vision based AR. Jenis aplikasi AR yang lain adalah GPS-based AR.
- ARKIT DAN ARCORE
ARCore adalah kerangka AR Android, sementara ARKit adalah hal yang sama untuk iOS Apple. Kerangka kerja ini memungkinkan pengembang memanfaatkan alat AR canggih untuk memungkinkan pengalaman AR yang lebih baik, lebih mendalam, dan sebaliknya realistis.
Misalnya, menggunakan alat ini, pengembang dapat menambahkan hal-hal seperti pelacakan gerak lanjutan ke aplikasi AR mereka, yang memungkinkan perangkat untuk lebih memahami hubungan mereka dengan lingkungan. Demikian pula, alat seperti ARCore dan ARKit membiarkan ponsel menilai ukuran dan posisi hal-hal seperti tabel dan kursi untuk merasakan yang lebih realistis dalam lingkungan tertentu.
Google menggambarkan ARCore seperti ini:
Pada dasarnya, ARCore melakukan dua hal: melacak posisi perangkat seluler saat bergerak, dan membangun pemahamannya sendiri tentang dunia nyata. Sementara Apple menggunakan verbiase yang berbeda untuk menggambarkan ARKit, intinya masih sama, dan deskripsi Google berlaku untuk kedua platform.
- ARFOUNDATION
AR Foundation memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan fitur-fitur umum, seperti plane detection dan world tracking, yang dapat ditemukan di toolkit AR mobile. Tersedia untuk Unity 2018.1 dan versinya yang lebih baru, AR Foundation adalah bagian dari Package Manager Unity.
- EASY AR
EasyAR SDK. EasyAR merupakan salah satu pengembang dan penyedia SDK konten. Augmented Reality (AR) yang secara perlahan dikenal oleh kalangan layak ramai, SDK ini diciptakan dari negara China
Penulis
Nama : Moh. Hafidh Maghrizky
NRP : 2103197089
Kelas : D3 PJJ AK C 2019
Recent Comments