Di jaman sosial media seperti sekarang, mempelajari fotografi seakan menjadi ilmu yang wajib dimiliki oleh semua orang. Setiap kegiatan yang orang lakukan, kita bisa menemukan fotonya bertebaran di Instagram atau di Whatsapp. Dengan berkembangnya teknologi kamera di ponsel yang sederhana, kita sudah dapat mendapatkan foto dengan kualitas mumpuni tanpa perlu kerepotan membawa kamera SLR.
Dan sekarang, dengan kehadiran online shop, para pebisnis atau pedagang pun juga mulai menguasai fotografi untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Persaingan yang keta menuntut mereka untuk terus mengembangkan teknik pengambilan gambar, agar produk mereka terlihat lebih eye-catching dibandingkan penjual lainnya.
Selain menguasai pengambilan gambar, bagaimana kita menyesuaikan cahaya yang menerpa objek foto juga tidak kalah penting tentunya. Dengan memahami pengaturan cahaya, kita akan menjadi lebih leluasa untuk menciptakan suasana gambar sesuai dengan apa yang ingin kita ekspresikan.
Nah, kali ini kita akan mempelajari High Key Photography. Ini merupakan sebuah teknik yang memanfaatkan pencahayaan ekstrim dan pengaturan suasana yang membuat gambar terlihat serba cerah. Teknik ini sangat sering digunakan untuk memotret produk karena dapat membuat objek yang difoto terlihat sangat jelas.
Kunci dari pencahayaan high key adalah dengan mengatur secara manual eksposure pada kamera, dan menyesuaikan intensitas cahaya yang keluar dari perangkat lighting. Pastikan bahwa cahaya yang ada menyinari seluruh objek secara merata, atau dalam contoh, cahaya dipastikan menerangi tubuh model secara merata, tanpa ada sisi yang terlihat terlalu gelap. Pada contoh ini, softbox diletakkan pada posisi miring 45 derajat di kedua sisi model, dengan jarak kurang lebih 1 meter, dengan intensitas pencahayaan medium.
Setelah mengatur cahaya, kita juga perlu mengatur eksposure pada kamera secara manual, dan bukan auto. Selain untuk melatih insting kita dalam melihat cahaya, pengaturan eksposur manual juga memberikan kebebasan untuk melakukan penyesuaian dengan intensitas cahaya yang dipancarkan perangkat lighting.
Untuk contoh ini, digunakan tingkat eksposur antara +0.5 hingga +2. Tentunya pengaturan bisa bervariasi pada kondisi studio, tingkat kecerahan lighting, dan warna objek. Jangan lupa untuk men-setting ISO kamera pada angka rendah, jangan sampai melewati angka 200, agar objek tidak terlihat terlalu terang.
Jika pengaturan eksposure, ISO dan pencahayaan telah sesuai, hasilnya juga akan sangat bagus. Dalam contoh ini, model terlihat lebih menarik, bersih, dan gambar yang dihasilkan menimbulkan kesan aura yang cerah.
Tidak terlalu sulit bukan untuk mempelajari teknik lighting tersebut? Tanpa perlu ada di studio pun kalian juga dapat menghasilkan gambar yang tidak kalah bagus dari kualitas gambar di studio. Cukup gunakan saja pencahayaan yang terang dan lembut, serta sesuaikan dengan arah, posisi model atau objek yang akan difoto.
Recent Comments