Select Page

Author: Aldyfa Raihan Naufal

Painting Lights ; Ilustrasi dalam Gelap

Fotografi terkadang cukup sederhana. Bagaimana kita mengambil gambar, menyesuaikan pencahayaan dan menemukan sudut yang tepat untuk sebuah jepretan yang indah. Namun layaknya sebuah karya seni, kita tidak terbatas akan kreasi, dan apa yang akan kita hasilkan dalam sebuah foto. Kali ini, kita akan belajar bagaimana cara light painting, atau mengambil gambar berbentuk ilustrasi sederhana menggunakan cahaya. Alat yang diperlukan yaitu kamera dan senter, serta ruangan yang cukup. Karena pada teknik ini, kita akan memerlukan tempat yang sedikit leluasa untuk menggambar secara cepat. Yang pertama-tama yaitu pengaturan shutter speed. Pengaturan ini sangat penting, karena akan memberikan kita jeda waktu yang cukup untuk menggambar, sebelum gambar nantinya ditangkap oleh kamera. Untuk gambar yang saya ambil, pengaturannya adalah 1/30, dengan ISO 240. Tahap berikutnya yaitu menyesuaikan ruangan. Pastikan mengambil gambar di tempat yang benar-benar gelap, dengan satu-satunya sumber cahaya yaitu senter kalian. Pengaturan ISO pada kamera yang semakin rendah juga dapat membantu untuk menciptakan suasana gambar yang lebih gelap. Kemudian buatlah gambar sesuai imajinasi kalian. Agar lebih mudah, buatlah bentuk yang sederhana seperti hati, lingkaran, panah, dsb. Ini juga agar gambar dapat ditangkap secara utuh dan pas oleh kamera. Dengan cuma tiga tahap simpel, sekarang kalian juga bisa melakukan light painting photography di rumah sendiri! Semoga tutorial yang ada dapat membantu kalian untuk menambah wawasan tentang banyaknya teknik kreasi fotografi yang sangat bervariasi. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, dan...

Read More

High Key 101

Di jaman sosial media seperti sekarang, mempelajari fotografi seakan menjadi ilmu yang wajib dimiliki oleh semua orang. Setiap kegiatan yang orang lakukan, kita bisa menemukan fotonya bertebaran di Instagram atau di Whatsapp. Dengan berkembangnya teknologi kamera di ponsel yang sederhana, kita sudah dapat mendapatkan foto dengan kualitas mumpuni tanpa perlu kerepotan membawa kamera SLR.             Dan sekarang, dengan kehadiran online shop, para pebisnis atau pedagang pun juga mulai menguasai fotografi untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Persaingan yang keta menuntut mereka untuk terus mengembangkan teknik pengambilan gambar, agar produk mereka terlihat lebih eye-catching dibandingkan penjual lainnya.             Selain menguasai pengambilan gambar, bagaimana kita menyesuaikan cahaya yang menerpa objek foto juga tidak kalah penting tentunya. Dengan memahami pengaturan cahaya, kita akan menjadi lebih leluasa untuk menciptakan suasana gambar sesuai dengan apa yang ingin kita ekspresikan.             Nah, kali ini kita akan mempelajari High Key Photography. Ini merupakan sebuah teknik yang memanfaatkan pencahayaan ekstrim dan pengaturan suasana yang membuat gambar terlihat serba cerah. Teknik ini sangat sering digunakan untuk memotret produk karena dapat membuat objek yang difoto terlihat sangat jelas. Tampan dan berani. Perhatikan bagaimana cahaya terang mendominasi tubuh model, dan hanya sebagian kecil saja yang terlihat gelap.             Kunci dari pencahayaan high key adalah dengan mengatur secara manual eksposure pada kamera, dan menyesuaikan intensitas cahaya yang keluar dari perangkat lighting. Pastikan bahwa cahaya yang ada menyinari seluruh objek secara merata,...

Read More

Hijau Asri Kebun Raya Purwodadi

Untuk merayakan tahun baru 2019 lalu, aku dan keluarga berkunjung ke sanak saudara yang tinggal di Malang. Pagi itu cuaca sangat bersahabat, matahari bersinar cerah, dengan hawa yang semilir sejuk. Perjalanan menuju Kota Malang cukup menyenangkan hingga kami melewati sebuah taman besar di sisi kiri jalan. “Mampir sebentar yuk, mau nggak?” kata Papa, yang mengemudikan mobil. Awalnya, niat kami pergi ke Malang adalah untuk bersilaturahim dengan saudara, serta berjalan-jalan mengeliling Kota Malang bersama-sama. Karena kami berangkat cukup pagi sekali, kami semua kemudian memutuskan untuk berhenti sejenak di Kebun Raya Purwodadi. Karena waktu itu masih dua hari sebelum tahun baru, Kebun Raya masih cukup sepi dari pengunjung. Ketika mobil kami memasuki lahan parkir, hanya ada lima mobil lain dan dua bis besar. Kami semakin senang karena bisa menikmati kebun raya tanpa khawatir berdesakan dengan keramaian pengunjung yang lain. Sesuai dengan namanya, tempat tersebut sangatlah luas, dan penuh dengan tanaman yang indah dan asri. Mulai dari bunga kecil yang disimpan dalam pot batu, sampai dengan pohon beringin raksasa berusia puluhan tahun, semuanya ada, dan dirawat dengan baik. Kami lalu bersantai pada lapangan luas yang terletak di dekat danau buatan kecil, dan bangunan museum flora. Disana kami berfoto-foto dan melihat banyak keluarga lain yang juga menghabiskan waktu luang mereka bersama-sama. Disini kami mendapati pengalaman baru ketika bertemu dengan seorang pedagang. Di Kebun Raya Purwodadi, banyak pedagang yang menjajakan minuman hangat, dengan membawa...

Read More

Dystopian Future & Artificial Intelligence, Questioning Humanity through Blade Runner 2049

Today, we delve deep into the 2017 sequel to the legendary ‘Blade Runner’ movie, which is ‘Blade Runner 2049’. The ruins of a once mighty city, swept to dust. Blade Runner 2049             Ridley Scott had done a spectacular job in bringing Philip K. Dick’s dystopian future story into life, with his take on the original ‘Blade Runner’ movie released in 1982. Picking up the story from there, director Denis Villenueve, executed an amazing sequel that did not detract anything from the book, yet keeping the story aligned, which is not an easy work.             Originally, I had no clue that the movie had a ‘predecessor’, and I thought that this is the first movie adaptation to the novel. Which brings me to my first verdict of the film’s storytelling; Without watching the first movie, you still get what’s going on in here. Villenueve filled us in with tiny but important details at the beginning of the movie, and I think its good considering that not many people would go back watching a full 2 hour 80’s movie just to have an idea about the story.             The depiction of a dystopian future, did not seem to be far-fetched from the world we live in today. Air conditions are worsened by the lack of vegetation presence, sea levels have risen, and the pollutions caused has even blocked sunlight from...

Read More

Pin It on Pinterest