Terkadang, banyak orang berusaha keras berpose cantik untuk menampilkan foto yang tampak anggun dan bagus. Padahal, dengan memanipulasi arah cahaya saja sudah bisa loh untuk menonjolkan kecantikan pada model meskipun ekspresinya minimal! Salah satunya yaitu dengan pencahayaan kupu-kupu atau Butterfly Lighting.
Apa sih Butterfly Lighting itu?
Butterfly Lighting merupakan sebuah pola pencahayaan untuk mendapatkan bentuk bayangan yang menyerupai kupu-kupu di bawah hidung subjek foto. Jika Anda bertanya-tanya di mana bentuk kupu-kupunya, coba deh bayangkan seekor kupu-kupu yang sedang terbang ke arah Anda. Sayapnya pasti terbentang, kan? Seperti itulah bayangan kupu-kupu yang dihasilkan dari jenis pencahayaan ini.
Ilustrasi bayangan kupu-kupu. (Sumber: google.com)
Jenis pencahayaan ini merupakan salah satu teknik pencahayaan favorit Studio Film “Paramount” pada awal masa Hollywood, sehingga Butterfly Lighting juga dikenal sebagai Paramount Lighting.
Butterfly Lighting digunakan untuk apa?
Butterfly lighting paling sering digunakan untuk gaya pemotretan glamour dan foto kosmetik. Pasalnya, pencahayaan ini dapat menonjolkan kecantikan subjek foto. Namun, karena output lighting ini terkesan feminim, pencahayaan jenis ini lebih cocok untuk wanita, sehingga sangat jarang digunakan untuk memotret pria, kecuali jika bentuk wajahnya secara alami terlihat agak feminim.
Mengapa kita harus menggunakan Butterfly Lighting?
#1. Butterfly lighting sangat simpel namun hasilnya anggun dan elegan.
Butterfly lighting mampu menonjolkan tulang pipi serta memberikan tampilan glamour dan mewah pada potret Anda, sehingga subjek terlihat anggun dan elegan.
#2. Butterfly lighting terlihat bagus pada subjek foto yang lebih tua.
Pencahayaan kupu-kupu dapat menciptakan bayangan di bawah pipi dan dagu, tetapi juga menambahkan banyak cahaya ke bagian lain pada wajah. Efek ini mampu menimalisasi terlihatnya dagu ganda dan mengisi bayangan pada kerutan, sehingga memberikan penampilan yang lebih cerah dan lebih muda.
Bagaimana Pengaturan Studio untuk Butterfly Lighting?
Butterfly lighting bisa didapatkan melalui satu sumber cahaya atau lebih, baik melalui natural light maupun cahaya dari lampu.
Natural light untuk butterfly lighting didapatkan dari matahari pada kisaran pukul 12 hingga dua siang karena posisinya tepat berada di atas horizon. Namun, natural light lebih sulit diatur sesuai keinginan, terutama untuk pemula, sehingga disarankan untuk menggunakan cahaya lampu (misal: strobe), yang biasanya digunakan bersama dengan light modifier seperti softbox atau umbrella.
Langkah-langkah Butterfly Lighting
Pertama-tama, tempatkan sumber cahaya di belakang kamera dan sedikit di atas ketinggian mata subjek Anda. Dengan mengatur penempatan cahaya, Anda dapat mengatur kontras bayangan sesuai dengan keinginan Anda. Cobalah untuk menggerakkan cahaya lebih dekat dan lebih jauh dari subjek sampai Anda mendapatkan tampilan yang Anda sukai!
Visualisasi pengaturan studio untuk Butterfly Lighting. (Sumber: sylights.com)
Jika Anda ingin memperhalus bayangan pada model, cobalah menggunakan reflektor dengan meletakkannya di bagian bawah depan wajah model. Reflektor akan memantulkan cahaya kembali ke wajah dan mata, serta mengisi bayangan di bawah dagu. Semakin dekat reflektor ke wajah subjek, semakin lembut bayangannya. Jangan lupa untuk menyesuaikan kekuatan flash Anda agar eksposur tetap tepat!
Anda juga bisa mengubah sedikit posisi subjek Anda, baik ke satu arah maupun ke arah yang lain. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah Anda harus tetap pada sumbu yang sama dengan kamera.
Berikut adalah hasil pemotretan butterfly lighting menggunakan satu sumber cahaya tanpa reflektor:
Butterfly lighting dengan satu sumber cahaya tanpa reflektor. (Fotografer: Annisa Lidya; Model: Salma Salsabila)
Cukup mudah, bukan? Jenis pencahayaan ini sangat worth to try, loh! Jadi, jangan lupa dicoba dan dapatkan kesan menawan pada potret Anda!
Recent Comments