Hai! Tau ga sih? Di dalam, dunia Fotografi cahaya sangatlah penting dan dibutuhkan. Seorang fotografer yang baik juga harus bisa memahami perkiraan jatuhnya cahaya dan bayangan yang tepat agar mendapatkan foto yang kita inginkan. 

Terdapat dua cara pencahayaan pada fotografi, Available Lighting dan Artificial lighting. Available Lighting (Ambient) adalah memotret dengan memanfaatkan cahaya udah ada atau tersedia, baik natural light maupun room light. Yang kedua artificial lighting adalah memotret yang sumber cahayanya dari flash, strobist, studio light, dan alat – alat pendukung lainnya. 

Ada berapa sih arah cahaya dalam fotografi? Nha, untuk Arah cahaya sendiri ada tujuh, antara lain Base Light, Top Light, Front Light, Three Quarter Light, Side Light, Rim Light, dan Back Light. Sebelum benar-benar memotret, pertimbangkan dulu di mana posisi yang tepat untuk mengambil gambar. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan arah datangnya cahaya. Setiap arah cahaya akan memberikan efek yang berbeda-beda terhadap hasil jepretanmu. Dan pada artikel kali ini saya akan membahas arah teknik Three Quarter Light.  Teknik yang menurut saya susah susah gampang diantara yang lain. Dan Pastinya banyak orang awam pada kurang tau tentang teknik ini, berbeda dengan seorang fotografer profesional. Yuk,, mari kita bahas!!!

Jadi, apa sih sebenarnya Three Quarter Light itu? Three Quarter Light adalah posisi pencahayaan yang berada pada arah 3/4 dari posisi objek atau sekitar 45o dari fotografer.  Seringkali Three Quarter Light disebut dengan Oval Lighting atau Rembrandt Lighting. Karakteristik sendiri dari penggunaan Three Quarter Light ini adalah memunculkan dimensi objek tetapi tetap tidak kehilangan karakter warnanya.  Pencahayaan Three Quarter Light biasanya digunakan pada foto beauty atau portrait.

Pengaturan Pencahayaan Three Quarter Light

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Memotret Three Quarter Light diambil dengan subjek yang dipose pada sudut 45 derajat ke lensa kamera. Dalam potret wajah tiga-perempat, subjek diposisikan sedemikian rupa sehingga telinga subjek menghilang dari pandangan

Berikut saya akan kasih contoh hasil potretan saya ketika menggunakan teknik Three Quarter Light. 

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Foto di atas menggunakan teknik Three Quarter Light diambil dengan kamera Nikon D800E, dengan menggunakan ISO 500, Shutter Speed 1/60 S, dan Diafragma f/4.5. Foto ini menggunakan 2 lampu yakni Softbox dan Ring Light. 

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Foto di atas menggunakan teknik Three Quarter Light diambil dengan kamera Canon 600D, dengan menggunakan ISO 400, Shutter Speed 1/13 S, dan Diafragma f/3.5. Foto ini menggunakan 1 lampu yakni lampu emergency.

Oh ya, di dalam fotografi, tidak ada yang benar atau salah yaa… Kita bisa menggunakan satu, dua, tiga, bahkan hingga puluhan lampu. Semuanya boleh – boleh saja, asalkan sesuai dengan konsep dan efek pencahayaan yang kita inginkan. Silahkan mencoba. Mainkan cahaya mu agar kamu bisa melukis cahaya yang seindah mungkin.