Kemarin Viral Di Medsos, Tentang Karyawan Di Suatu Kota Yang Gajinya 20 Juta

Namun Akibat Covid-19 Ini, Gajinya Dipotong  Oleh Perusahaannya 50% Hingga “Tersisa” 10 Juta.

Dia Curhat Kepada Pemerintah Untuk Minta Bantuan Masyarakat Terdampak Covid-19

Kok Bisa Gaji 10 Juta Masih Kurang. Ternyata Setiap Bulan Karyawan Ini Punya Biaya Rutin. 5 Jutanya Untuk Bayar Cicilan Rumah. 4.5 Jutanya Bayar Cicilan Mobil. Hingga Tersisa “Hanya” 500 Rb.

Dari Dasar Itulah Dia Merasa Pantas Menerima Bantuan Seperti Halnya Warga Tidak Mampu.

Hemmmm.

Kita Coba Lihat Sisi Lain Kehidupan Normal Sebelum Ada Pandemi Ini. Tidak Jauh Berbeda Potret Senada Karyawan Tadi. Misalnya Ada Orang Yang Mampu, Tapi Dia Tetap Rela Untuk Antri Sesuatu Yang Gratis. Saat Ada Bantuan, Dia Mengatakan Dirinya Tidak Mampu.

Namun, Ada Yang Menarik Di Salah Satu Pemerintah Daerah Mencanangkan Label “Rumah Miskin”. Warga Boleh Bilang Tidak Mampu, Tapi Izinkan Rumahnya Ditempeli Stiker Besar, Bahwa Rumah Ini Rumah Orang Miskin, Mau Tidak?

“Ya Tidak Mau Kalau Gitu”

Sikap Inilah Yang Disebut “Mental Miskin”. Kenyataannya Dia Mampu. Tapi Masih Dan Selalu Berharap Bantuan Atau Yang Gratis,
Apa Itu Mental Kaya Dan Apa Itu Mental Miskin?

Apakah Patut, Kita Yang Sudah Mampu Masih Antri Untuk Mendapatkan Yang Gratisan?

Apakah Tidak Malu Menempatkan Nama Kita Di Antara Penerima Bantuan?
Mental Miskin Seringkali Menjerumuskan. Mental Ini Mendorong Orang Tidak Atau Paling Tidak Minimal Kurang Produktif

Kurang Yakin Akan Dirinya, Bahwa Dirinya Bisa Mendapatkannya Lebih Dan Bahkan Jauh Lebih Banyak Daripada Berharap Yang Gratisan.

Sementara, Mental Kaya Adalah Sebaik-baik Manusia. Kenapa? Karena Mental Kaya Adalah Orang-orang Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain.

Tangan Di Atas Lebih Mulia Daripada Tangan Di Bawah
Itulah Mental Kaya. Tidak Peduli Kita Miskin Atau Kaya Secara Materi.

Karena Tidak Sedikit Orang Yang Miskin, Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya Dia Sering Berjibaku. Tapi Orang Ini Apa Adanya. Sangat Gampang Untuk Memberikan Segala Sesuatunya Kepada Orang Lain.

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”