Dalam banyak hal, kesulitan dalam menulis adalah bagaimana memulai menulis. Banyak alasan mengapa memulai menulis ini menjadi terasa sulit. Mungkin hal ini menjadi penyebab orang tidak jadi menulis. Banyak orang yang berpikir menulis itu sulit karena terlalu banya berpikir tentang tata bahasa, gaya bahasa, skema penulisan dan lain sebagainya. Ini yang disebut dengan writer block.

Kesulitan untuk memulai menulis ini seringkali muncul akibat belum tahunya teknik penulisan yang cocok. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada tema menulis, teknik penulisan yang digunakan adalah teknik menulis dengan kerangka. Hal ini tidak salah, tetapi masalahnya teknik penulisan dengan kerangka ini tidak cocok dengan semua orang. Memang, setiap orang mempunyai teknik menulis yang khas. Orang yang sudah merasa cocok dengan satu teknik menulis biasanya sulit menggunakan teknik menulis yang lain.

Berikut ini adalah lima teknik menulis yang banyak digunakan.

Pertama, Teknik Menulis Dengan Kerangka. Teknik ini adalah teknik yang banyak diajarkan dalam pelajaran baik dari level pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Teknik menulis dengan kerangka ini menggunakan kerangka untuk kemudian dikembangkan menjadi tulisan, seperti tulisan ini saya menggunakan teknik menulis dengan kerangka. Teknik ini sebenarnya tidak sulit. Kita tinggal menuliskan kerangka. Dari kerangka ini, kita tinggal mengembangkan tulisan dari setiap item yang ada dalam kerangka. Kerangka ini adalah hal-hal penting yang jadi kunci penting untuk bisa mengembangkan tulisan. Teknik ini sebenarnya mudah, namun memang tidak cocok untuk semua orang.

Kerangka dalam menulis
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

 

Kedua, Teknik Menulis Bebas. Teknik ini boleh dikatakan teknik yang bisa banyak membantu menulis. Ada salah satu pendapat dari JK Rawling, penulis buku Harry Potter, yang mengatakan bahwa, “Saya menulis apa-apa yang saya bisa”. Setiap orang itu unik, dan punya sesuatu yang dia pasti bisa lakukan. Nah jadi tulis saja yang ada bisa tulis. Menulis dengan teknik menulis bebas itu artinya kita menulis secara bebas. Kita tulis saja apa yang muncul di pikiran kita. Lupakan dulu tentang tata-bahasa, gaya-bahasa, ejaan dan lain-lain yang membuat kita ragu dalam menulis. Tidak perlu takut salah yang penting tulis saja terus sampai anda merasa cukup. Loh, nanti kan gak keruan tulisannya? Tidak perlu khawatir, karena tulisan itu akan bagus kalau sudah ditulis.

Tips dalam menulis bebas adalah lupakan hal-hal yang membuat kita ragu menulis dan selalu percaya pada apa yang keluar dari pikiran tanpa mengkritisinya. Tulis sampai jumlah katanya cukup banyak misalnya di atas 500 kata. Setelah selesai, kita coba baca kembali. Kalau menurut kita memang ada yang perlu diperbaiki, silahkan diperbaiki. Setelah beberapa kali reevisi, tulisan ini akan menunjukkan wajahnya yang sebenarnya. Teknik menulis bebas adalah sebuah teknik yang penting dan menguntungkan bagi penulis mana pun, tetapi secara spesifik sengaja diperuntukkan bagi penulis nonlinear. Teknik ini memampukan pikiran untuk memunculkan ide-ide, yang biasanya tidak akan muncul ke permukaan ketika menggunakan kerangka kerja yang linear.

Ketiga, Teknik Menulis Buritan. Teknik menulis yang ini cukup ampuh bila anda sudah memastikan topik atau bagian utamanya atau bagian konfliknya atau pesan yang ingin kita sampaikan. Kita tulis bagian utamanya terlebih dulu. Kembangkan tulisannya sampai satu paragraf. Dari bagian utama ini kemudian kita flashback ke belakang untuk mendapatkan cerita atau alasan mengapa bagian utama ini bisa terjadi. Secara tidak sadar, kita akan menulis secara mengalir. Teknik menulis buritan ini banyak bermaanfaat untuk tulisan yang bersifat narasi, seperti cerita atau yang lainnya.

Menulis dengan sistematis (dari awal ke tengah sampai akhir) seperti teknik menulis dengan kerangka dan menulis bebas adalah kebiasaan umum. Kebiasaan umum inilah hingga sekawanan penulis mengeluh: Harus mulai dari mana ya?“. Tanya mereka tak berjawab, tepi-tepinya mereka mundur dan mereka tak mulai-mulai menulis dikarenakan ‘dogmanya’ harus mulai dari awal. Karena itu, mulailah menulis dari inti tulisan terus kembangkan tulisan sampai 200-300 kata, setelahnya pasti tulisan tersebut akan mengalir.

Keempat, Teknik Menulis Dengan Foto. Nah, ini teknik menulis yang banyak digunakan untuk menuliskan berita atau kegiatan. Teknik ini membutuhkan foto-foto untuk menulis. Kita siapkan  satu kumpulan foto dari sebuah kegiatan. Foto-foto itu kita pilih yang baik dan kemudian kita bisa urutkan sesuai dengan apa yang menurut kita paling baik. Bisa diurutkan berdasarkan waktu pengambilan, atau obyek yang akan kita ceritakan. Setiap foto kita berikan caption atau deskripsi singkat apa yang ada dalam foto tersebut. Kalau setiap deskripsi itu kita kembangkan, akan akan menjadi sebuah tulisan yang mengalir. Teknik sangat mudah dilakukan, tetapi kita memang harus punya foto untuk bisa melakukan teknik ini.

Teknik menulis dengan foto
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Teknik menulis dengan foto

Teknik Menulis Dengan Data. Teknik menulis ini adalah salah satu teknik menulis yang dilakukan untuk menghasilkan tulisan ilmiah. Kita harus mempunyai data sebelum menuliskan dengan teknik menulis ini. Data-data tersebut kemudian kita olah baik dengan pengolahan data yang sederhana sampai mungkin menggunakan perangkat kecerdasan buatan (AI). Setidaknya kita memang harus mempunyai kemampuan membaca data. Data bisa berupa tabel atau grafik. Saat ini mencari data sudah sangat mudah. Salah satu sumber data yang sering saya pakai adalah google trends.

Menulis dengan data
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Menulis dengan data

Dalam kebanyakan teknik menulis, biasanya gaya bahasa, tata bahasa dan yang lainnya tidak perlu kita perhatikan saat kita menulis pertama kali. Baru setelah tulisa itu selesai, kemudian kita revisi agar tidak salah ketik, mengurangi kesalahan tata bahasa dan yang lainnya. Kalau kita sudah terbiasa menulis langkah berikutnya adalah kita belajar menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia) agar tulisan kita menjadi lebih baik dari hari ke hari.

 

Ditulis oleh Ki Suki