Hello teman-teman, bertemu lagi dengan aku Oktavia Nur Rizky Angelina dari D3 Elka B. Kali ini aku akan membahas operator penentu keputusan dalam bahasa pemrograman C. Semoga kalian semua dapat memahami apa yang aku paparkan yah. Operator yang akan kita bahas kali ini yakni statement if-else yang tidak hanya bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Statement ini dapat juga digunakan untuk proses perulangan yakni dengan mengkombinasikan dengan statement goto-label. Statement if-else memiliki banyak tipe seperti statement else-if, switch-case yang akan kita bahas satu-persatu dalam pembahasaan kali ini.
Apa itu if-else?
Statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari suatu masalah yang ada. Prinsip kerja dari statement if-else yakni dengan membandingkan operator relational dengan operator logika. Sehingga apabila ada dua proses yakni proses A dan proses B, apabila program yang berjalan bernilai benar maka akan mengerjakan proses A sedangkan apabila program yang dijalankan bernilai salah maka program akan mengerjakan proses B. Selain statement if-else juga terdapat statement else-if dimana statement ini merupakan bentuk lain dari statement if-else yang digunakan untuk menentukan satu kondisi benar dari beberapa kondisi yang ada. Selain itu juga terdapat statement switch-case yang juga merupakan pengembangan dari statement if-else dimana digunakan sebagai alternatif pengganti dari statement else-if. Selain itu statement ini digunakan untuk mendaftar kondisi secara vertikal dalam satu kolom sehingga dapat memudahkan dalam hal evaluasi program.
- Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap
Berikut merupakan salah satu contoh bentuk program untuk menentukan bilangan ganjil dan genap.
void main()
{
int x, genap, ganjil;
printf(“Masukkan nilai x = “); scanf(“%d”, &x);
if(x % 2==0)
printf(“%d adalah bilangan Genap”, x);
else
printf(“%d adalah bilangan Ganjil”,x);
getch();
}
Setelah mengetik program diatas dalam Code Block maka langkah selanjutnya yakni tekan icon Build and Run kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Dari percobaan ini didapatkan bahwa apabila input yang kita masukkan termasuk bilangan ganjil maka outputnya adalah bilangan ganjil sedangkan untuk output bilangan genap tidak muncul karena bernilai salah. Seperti dalam percobaan aku memasukkan angka 1 sehingga pada layar tertulis bahwa angka 1 merupakan bilangan ganjil. Sehingga melalui statement if-else akan ada satu output yang bernilai benar yang tampil pada layar.
- Menentukan Kelompok Suatu Karakter
Berikut merupakan salah satu contoh bentuk program untuk menentukan kelompok suatu karakter.
void main()
{
char c;
printf(“Masukkan karakter : “); scanf(“%c”, &c);
if(c>=’a’ && c<=’z’)
printf(“\nKarakter tersebut termasuk huruf KECIL.\n”);
else if(c>=’A’ && c<=’Z’)
printf(“\nKarakter tersebut termasuk huruf BESAR.\n”);
else if(c>=’0′ && c<=’9′)
printf(“\nKarakter tersebut termasuk ANGKA.\n”);
else
printf(“\nKarakter tersebut termasuk KARAKTER KHUSUS.\n”);
getch();
}
Setelah mengetik program diatas dalam Code Block maka langkah selanjutnya yakni tekan icon Build and Run kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Dari percobaan terdapat berbagai macam bentuk karakter seperti huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus. Dipercobaan aku memasukkan karakter “/” sehingga muncul pada layar bahwa karakter tersebut termasuk karakter khusus. Sedangkan apabila aku memasukkan karakter selain karakter yang termasuk karakter khusus maka program akan menerjemahkan sesuai apa yang aku input pada layar baik itu memunculkan keputusan bahwa karakter termasuk huruf besar atau kecil ataupun termasuk kedalam karakter angka.
- Membuat program kalkulator sederhana
Berikut merupakan salah satu contoh bentuk program untuk membuat kalkulator sederhana.
void main()
{
int valid_operator = 1;
float bilangan;
float s=0;
char operator;
printf(“Masukkan bilangan\n”);
ULANG:
valid_operator = 1;
scanf(“%f %c”, &bilangan, &operator);
switch(operator)
{
case ‘s’ :
case ‘S’ : s = bilangan; break;
case ‘*’ : s *= bilangan; break;
case ‘/’ : s /= bilangan; break;
case ‘+’ : s += bilangan; break;
case ‘-‘ : s -= bilangan; break;
case ‘&’ : s = s && bilangan; break;
case ‘||’: s = s || bilangan; break;
case ‘%’ : s = fmod (s, bilangan); break;
case ‘E’ : goto END; break;
default : valid_operator = 0;
}
if(valid_operator)
{
printf(“=%f\n”, s);
}
else
{
printf(“\nInvalid Operator!Masukkan lagi!\n”);
}
goto ULANG;
END:
printf(“\n\nKalkulator STOP!”);
getch();
}
Setelah mengetik program diatas dalam Code Block maka langkah selanjutnya yakni tekan icon Build and Run kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Didapatkan hasil pada percobaan membuat kalkulator sederhana yakni diperoleh bahwa operator dan operand yang dimasukkan harus lengkap ketika digunakan untuk perhitungan nantinya. Operator “S” digunakan untuk memerintah program untuk men-set “accumulator” untuk menyimpan angka yang diketik oleh progammer. Sedangkan operator “E” digunakan untuk mengakhiri program. Sehingga dalam kalukulator apabila kita memasukkan suatu angka maka angka tersebut akan disimpan sementara hingga kita mengakhiri perhitungan pada kalkulator tersebut.
- Menentukan suatu tahun kabisat
Tahun kabisat adalah tahun yang berjumlah 366 hari ini dan hanya terjadi empat tahun sekali. Pada tahun kabisat, bulan Februari berjumlah 29 hari. Berikut merupakan salah satu contoh bentuk program untuk menentukan suatu tahun kabisat.
void main()
{
int tahun;
printf(“Masukkan tahun 1900-2005= “); scanf(“%d”, &tahun);
if(tahun%400==0 && tahun%4==0)
printf(“Tahun termasuk TAHUN KABISAT”);
else
printf(“Tahun BUKAN termasuk TAHUN KABISAT”);
getch();
}
Setelah mengetik program diatas dalam Code Block maka langkah selanjutnya yakni tekan icon Build and Run kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Dari program yang telah dijalankan didapatkan bahwa untuk menentukan tahun kabisat maka harus memenuhi salah satu syarat yakni (i) tahun habis dibagi dengan 4 tetapi tidak habis dibagi 100, atau (ii) tahun habis dibagi 400. Dipercobaan diatas aku memasukkan tahun 2000 yang outputnya merupakan termasuk tahun kabisat karena tahun 2000 habis dibagi dengan 400.
- Menghitung Determinan
Berikut merupakan salah satu contoh bentuk program untuk menghitung determinan.
/*Menghitung determinan dan mencari akar-akar dari persamaan kuadrat*/
void main()
{
float A, B, C, D = 0;
double x1, x2, imaginair;
printf(“Mencari Akar-Akar Persamaan Kuadrat Ax*x+Bx+C=0\n”);
printf(“Masukkan nilai A = “); scanf(“%f”, &A);
printf(“Masukkan nilai B = “); scanf(“%f”, &B);
printf(“Masukkan nilai C = “); scanf(“%f”, &C);
D = B*B – 4*A*C;
if (D>= 0)
if (D == 0)
{
x1 = x2 = -B / (2*A);
printf(“\nDua akar real kembar yaitu :\n”);
printf(“x1 = x2 = %g\n”, x1);
}
else
{
x1 = (-B + sqrt (D))/(2*A);
x2 = (-B – sqrt (D))/(2*A);
printf(“\nDua akar real berlainan yaitu :\n”);
printf(“x1 = %g\n”, x1);
printf(“x2 = %g\n”, x2);
}
else
{
imaginair = (sqrt (-D)/(2*A));
x1 = -B/(2*A);
printf(“x1 = %g + %gi\n”, x1, imaginair);
printf(“x2 = %g – %gi\n”, x2, imaginair);
}
}
Setelah mengetik program diatas dalam Code Block maka langkah selanjutnya yakni tekan icon Build and Run kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Pada percobaan menghitung determinan didapatkan bahwa kita harus memasukkan rumus determinan dalam program yang kita buat. Sehingga ketika kita memasukkan sembarang nilai pada tiap variabelnya maka secara otomatis program akan berjalan sesaui dengan rumus yang diinputkan sebelumnya.
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan pada percobaan penentu keputusan kali ini yakni ketika memasukkan suatu ekspresi kita dapat mengetahui ekspresi tersebut bernilai benar atau salah ketika program dijalankan. Sehingga ketika ekspresi bernilai benar maka program akan memunculkan nilai benar dan untuk nilai yang salah tidak akan dimunculkan pada layar. Karena fungsi if-else akan mengambil keputusan untuk memunculkan nilai yang benar.
Recent Comments