Pernah mendengar motion capture? Apa sih motion capture itu? Motion Capture adalah sebuah teknologi yang terdiri dari beberapa sensor seperti accelerometer, gyroscope dan magnetometer [1]. Teknologi ini dapat merekam data pergerakan seluruh tubuh secara populer digunakan pada industri perfilman, misalnya untuk mendapatkan data gerakan untuk proses animasi [2]. Sensor ini dapat melacak pergerakan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi gerakan komposit dan kompleks. Contohnya pada dataset pergerakan minimal dapat terdiri dari posisi dan data pergerakan 3D yang tersusun dari dada, pinggul, lengan kanan atas, lengan kiri atas, paha kanan dan paha kiri [3]. Teknologi ini umumnya digunakan pada industri film. Seperti film Guardians of The Galaxy, Avengers, Beauty and The Beast, dll.
Apakah implementasi hanya berlaku pada animasi? Ada lagi, yaitu pada olahraga. Ada beberapa riset yang telah membahas penggunaan
motion capture pada olahraga seperti lari, renang, karate, dll. Dalam artikel ini, akan membahas tentang implementasi motion capture pada olahraga lari. Sebuah riset yang dilakukan oleh Marion Morela, Catherine Acharda, Richard Kulpab, S´everine Dubuissona yang berjudul Automatic Evaluation of Sports Motion: A Generic Computation of Spatial and Temporal Errors [4] menunjukkan salah satu proses evaluasi otomatis yang inovatif untuk setiap gerakan olahraga. Proses evaluasi dilakukan melalui metodologi baru yang berhubungan dengan penilaian pelatih pada dua jenis gerakan olahraga yaitu tennis serve dan karate tsuki. Dalam penelitian tersebut, Morel dan tim menggunakan metode generic baru yang secara otomatis dapat mengidentifikasi kesalahan spasial dan tempolar yang dilakukan oleh subjek apapun jenis olahraganya.
Dengan menggunakan motion capture, gerakan yang dilakukan oleh pengguna dapat divisualisasikan kembali dalam bentuk 3D Skeleton. Implementasi yang diujicoba pada olahraga lari menggunakan motion capture dari Wearnotch. Motion Capture ini dapat memvisualisasikan gerakan yang direkam dalam bentuk 3D Skeleton, data dengan format CSV dan BVH/FBX. Data yang diperoleh dengan format CSV berisi data sensor dan data sudut. Pada data sensor, terdapat data accelerometer dan gyrometer dari tiap bagian tubuh yang dipasang motion capture. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan dapat menunjang atlet untuk berlatih.
Daftar Pustaka:
[1]. Frequently Asked Questions. Wearnotch. <https://wearnotch.com/developers/docs/sdk/faq/>
[2] F. X. Satriyo Dwi Nugroho. (2016). Kajian Inertial Measurement Unit Berbasis Arduino Untuk Dokumentasi Digital Motion Capture Tarian Tradisional. D. I Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
[3]. Grisha Coleman, Brenda McCarffrey. 2018. The Movement Undercommons: Movement Analysis as Meaning Making in a Time of Global Migrations. Arizona: Arizona State University of Tempe, USA.
[4]. M. Morel, C. Acharda, R. Kulpab dan S. Dubuissona, “Automatic Evaluation of Sports Motion: A Generic Computation of Spatial and Temporal Errors,” Image and Vision Computing, 2017.
Recent Comments