Hari senin ini, saya melanjutkan bumper ucapan idul adha dengan konsep yang telah dibuat bersama yolaanda minggu kemarin. Pada hari ini saya menyusun aset yang sudah kami tentukan. Dalam hal ini kami mengalami kendala berupa ketidakcocokan aset satu sama lain karena berbada gaya desain. Di sini kami merevisi konsep kami sedikit. Karena dalam eksekusi dalam pembuatan grafis pastinya mengalami sedikit perubahan di tengah perjalanan di luar konsep. Pada awalnya, rencana kami menggunakan konsep dengan gambar kambing namun itu tidak sinkron dengan gaya desain yang aan kami buat. Jadi kami membuat aset tambahan untuk mengisi ruang kosong berupa burung.
Pada hari berikutnya, selasa, saya memperhalus pergerakan animasi bumper tersebut. Kemudian megajukannya ke mas pembimbing Yolanda. Kami mendapat beberapa revisi berupa komposisi mana yang harus ditonjolkan dan mana yang tidak. Selain itu, ada revisi berupa tambahan animasi yang bisa membuat bumper ini semakin dinamis. Kemudian kami mereview ulang dan dikumpulkan. Sore harinya, saya bersama Ryan dan Friskila di temui oleh mbak Zsasya untuk diberitahu untuk mengikuti pengambilan gambar demi keperluan video promosi HUT SCTV pada hari rabu esok.
Rabu pagi ini kami diminta untuk ke kantor jam tujuh pagi untuk persiapan dan penataan set ruang. Untuk lokasinya berada di Studio 9 yang terletakk di blok M. Sesampainya di studio 9, kami lang membantu untuk pemasangan lighting bersama bang Doan selaku Director of Photograph (DOP) yang sekaligus menjadi kameramen saat ini. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh mas Fauzan selaku Produser salah satu tim di divisi promo ini. Kemudian untuk kru tim juga terlibat dalam proses pembuatan untuk mengawasi dan mengontrol pengambilan gambar demi keperluan editing. Untuk konsep ini, banyak menggunakan efek lighting yang berwarna-warni. Kami juga dikenalkan dengan aplikasi light mixer yaitu Grandma. Aplikasi ini berfungsi layaknya audio mixer, berfungsi sebagai mencampur dan dan mengedit input sumber lighting. Untuk operatornya berasal dari Prodution House SCTV yang kantornya terpisah dengan kantor SCTV dimana kami magang. Karena shooting inni terbilang kecil, menurut saya ada tiga orang penting untuk hal ini yaitu director, cameramen, dan lighting. Kemudian anggota tim lainnya sebagai pendukung. Berjalan sampai jam lima sore, akhirnya shooting selesai dengan lancar. Sesampainya di kantor kembali kami saya diminta pak Karianto agar berangkat lebih pagi esoknya untuk ke lantai 19 melihat desain stiker kaca karena ada permintaan dari HRD.
Hari kamis saya sampai di kantor sekitar jam sembilan dan lengsung ke lantai 19 untuk survey desain stiker. Kemudian kami menemui pak Karianto dan kang Triya untuk menanyakan tema yang akan dibuat. Sembari menunggu kabar dari HRD mengenai tema, saya mencari referensi terlebih dahulu. Kemudian saya diberitahu kang Triya mengenai ukuran dan tema yang telah diterima dari HRD. Beberapa tema tersebut yaitu ftv, drama, religi, dan action. Pengerjaan ini saya bagi dengan Friskila, saya mengerjakan drama dan action. Karena waktu terlalu sore maka saya melanjutkannya besoknya.
Hari jum’atnya, saya menyelesaikan desain hari sebelumnya. Di sini saya mengalami kendala export karena ukuran stiker yang cukup besar sampai aplikasinya not responding. Setelah meminta review, saya mendapat revisi di desian action. Revisi ini mengenai gambar senjata yang saya gunakan untuk menggambarkan nuansa action, karena disini dilarang adanya hal-hal berbau kekerasan, SARA, dan hal berhubungan negatif lainnya. Kemudian saya ganti dengan silat dan menyetorkannya lagi, lalu oke beres.
Recent Comments